PDIP DIY Bantah Kericuhan di Masjid Jogokariyan Dilakukan Kadernya
Merdeka.com - Kericuhan di sekitar Masjid Jogokariyan terjadi setelah acara deklarasi pendukung Jokowi di Stadion Mandala Krida pada Minggu (27/1). Kericuhan tersebut dituding berujung pada perusakan Masjid Jogokariyan.
Tudingan perusakan Masjid Jogokariyan ini viral di media sosial. Adanya tudingan perusakan Masjid Jogokariyan yang dilakukan oleh kader PDIP ini dibantah oleh Ketua DPD PDIP DIY, Bambang Praswanto.
Bambang mengatakan, jika isu perusakan di Masjid Jogokariyan merugikan pihaknya. Bambang membantah jika ada kadernya yang merusak Masjid Jogokariyan.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Apa fokus gugatan PDIP ke MK? Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM).
Bambang menerangkan jika ada pihak tertentu yang menggoreng isu perusakan Masjid Jogokariyan. Bambang menyebut jika tidak benar jika ada kader PDIP yang melakukan perusakan terhadap Masjid Jogokariyan.
"Kami merasa dipojokkan. Isunya kami melempari masjid (Jogokariyan) itu tidak benar. Ada yang cerita teman kita ngerusak masjid. Saya enggak habis pikir masak teman-teman saya merusak masjid. Teman-teman saya bukan pencoleng dan perampok. Saya enggak yakin," ujar Bambang di DPD PDIP DIY, Senin (28/1).
Bambang mengecam setiap tindakan perusakan terhadap rumah ibadah. Tak hanya mengecam, Bambang pun akan mengutuk setiap perbuatan perusakan rumah ibadah.
"Saya kalau ada siapapun yang merusak tempat ibadah akan saya kecam dan mengutuk betul. Tempat ibadah apapun dan dilakukan siapapun," tegas Bambang.
Bambang menerangkan pihaknya menyerahkan sepenuhnya permasalahan dugaan perusakan Masjid Jogokariyan kepada pihak kepolisian. Bambang meyakini polisi mampu menuntaskan kasus tersebut.
"Kalau memang ada buktinya (perusakan Masjid Jogokariyan) ya monggo saja dilaporkan. Semua peristiwa itu kami serahkan ke pihak kepolisian. Saya yakin polisi profesional dan mampu menuntaskan kasus itu," pungkas Bambang.
Sebelumnya, Wakapolda DIY, Brigjen Pol Bimo Anggoro Seno mengatakan kericuhan tersebut telah ditangani oleh pihaknya. Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Bimo menerangkan, kericuhan terjadi saat rombongan relawan pulang dari Mandala Krida. Saat itu ada beberapa relawan berusia remaja yang dianggap Bimo iseng hingga kemudian terjadilah kericuhan.
"Itu kenakalan remajalah saya katakan seperti itu. Tapi mereka dilaporkan secara hukum. Laporan masuk sudah ditangani pasti ditindaklanjuti," ujar Bimo di acara Advance Media Relation Counter Messaging Course di Hotel Grand Keisha, Sleman, Senin (28/1).
Terkait isu penyerangan terhadap Masjid Jogokariyan, Bimo mengatakan kericuhan terjadi di luar area masjid. Bimo pun mengatakan tak ada kerusakan di area Masjid Jogokariyan.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, awalnya, massa PDIP usai deklarasi dukungan ke salah satu pasangan calon (paslon) di Mandala Krida melintas di depan Masjid Jogokariyan. Tak jelas apa motivasinya, massa tersebut dikabarkan merusak bendera dan spanduk Hizbulloh, serta beberapa sepeda motor yang ada di masjid tersebut.
Menyaksikan itu, pemuda masjid keluar dan mengadang serta mengejar massa PDIP dan terjadilah cekcok mulut. Sempat terjadi ketegangan antara kedua belah pihak. Melihat suasana semakin panas, Babinsa Koramil 09/MJ (Serka Suyatno) dan Babinkamtibmas Polsek Mantrijeron melakukan pengamanan dan melerai.
Pada pukul 17.15 WIB kedua belah pihak difasilitasi oleh Bawaslu, Polsek Mantrijeron, dan Koramil 09/MJ melaksanakan mediasi di Pendopo Kecamatan Mantrijeron.
Hadir pada saat itu Camat Mantrijeron, Kapolsek Mantrijeron, Danramil 09/MJ, Bawaslu, Panwas Kec. MJ, Ustaz M Fanni Rahman (Ketua Takmir Masjid Jogokaryan), Junianto (Ketua DPC PDIP Kecamatan Mantrijeron/Caleg DPRD Kota Yka dari PDIP wilayah Mantrijeron), dan Darrohman (Ketua FJI DIY).
Terkait peristiwa itu, Kapolsek Mantrijeron, Eko Basunando menurut informasi yang diterima Liputan6.com mengatakan, pihaknya ingin menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kita menjadi mediasi yang netral, tidak berpihak ke salah satu. Tujuan kita, Mantrijeron harus rukun dan lebih baik lagi dalam bermasyarakat ke depannya," ungkap Eko.
Dalam upaya mediasi yang dilakukan Kapolsek Mantrirejon, Ustaz Fanni Rahman meminta agar simpatisan PDIP yang melempari Masjid Jogokariyan dengan batu segera meminta maaf, dan dipertemukan dengan jemaah masjid agar persoalan tidak berlarut-larut.
Permintaan tersebut direspons dengan baik oleh Julianto selaku Ketua DPC PDIP Kecamatan Mantrijeron.
"Saya sebagai yang dituakan di DPC PDIP Mantrijeron apabila ada suatu hal yang salah di antara teman kita dari Jamaah Masjid Jogokariyan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," ungkapnya.
Sekitar pukul 19.35 proses mediasi selesai. Kedua belah pihak setuju untuk saling menjaga kondusivitas wilayah Mantrijeron dengan membuat surat pernyataan, dan akan mempertemukan kedua belah pihak (simpatisan PDIP dan remaja masjid) hari ini.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPC Gerindra Semarang mengancam akan melaporkan balik kader Gerindra dengan pencemaran nama baik.
Baca SelengkapnyaKetua DPC Semarang membantah lakukan pemukulan. Dia merasa difitnah.
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaPDIP kembali memprotes keras tindak penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Mereka mendesak kasus tersebut diproses secara transparan.
Baca SelengkapnyaMereka protes atas pernyataan anggota PSI Ade Armando terkait politik dinasti di DI Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaKoster menyebutkan, semua baliho dan bendera yang dicabut sudah kembali dipasang.
Baca SelengkapnyaPembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.
Baca SelengkapnyaSemua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaSaid Didu dijadwalkan diperiksa pada Selasa (19/11) besok.
Baca Selengkapnya