PDIP dorong Menteri Rini dicopot karena jadi beban pemerintah
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyambut baik jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera melakukan reshuffle kabinet jilid dua. Adapun menteri-menteri yang layak dicopot adalah mereka yang kinerja, koordinasi dan loyalitasnya rendah terhadap pemerintah.
"Alangkah berisiko ketika suatu kementerian dipimpin menteri sudah memiliki otoritas pembiayaan negara tinggi, dan dia sendiri yang mengaturnya. Jangan sampai terjadi akumulasi kekuasaan besar di situ," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/11).
Politikus PDIP itu memberi sinyal kuat bila menteri yang layak diganti adalah Menteri BUMN Rini Soemarno. Sebab, penguatan tim kabinet kerja, perencanaan dan pembiayaan pembangunan tak terlihat dalam kementerian tersebut.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa pemimpin tertinggi di Malaysia? Kekuasaan tertinggi di negara Malaysia dipegang oleh seorang raja yang bergelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agongkan, dipilih oleh 9 sultan melayu dan menjabat selama 5 tahun.
-
Apa tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
-
Bagaimana Kemenhan RI mengelola kekayaan negara? Kemudian, fungsi pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kemenhan.
-
Siapa Menteri Keuangan pertama RI? Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945.
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
"DPR sudah memberi beberapa sinyal, terutama menyangkut penguatan tim, PMN pada BUMN yang jelas-jelas tak menjadi prioritas dalam pemerintahan. Alangkah berisikonya ketika suatu kementerian yang dipimpin menteri yang pembiayaan negara tapi dikelola dirinya sendiri," jelasnya.
Namun demikian, lanjut Andreas, kewenangan untuk melakukan reshuffle kabinet adalah sepenuhnya di tangan Presiden Jokowi. Sebagai partai pendukung utama, PDIP sebatas memberikan masukan-masukan kepada presiden.
"Saya punya 3 hal catatan, menteri itu harus punya kinerja yang ingin dicapai pemerintah secara teamwork. Dia harus loyal terhadap presiden, dia harus punya koordinasi, ini yang paling lemah. Saya setuju 3 aspek ini," jelas Andreas.
"Nah saya kira dari sini kita melihat, kalau 1 menteri kurang kinerja bisa diperbaiki, kalau kurang loyal bisa diperbaiki, koordinasi bisa diperbaiki, kalau ketiga-tiga ini tak memenuhi semua ya diposkan lah di tempat yang lain, untuk apa diangkat jadi menteri, justru mengganggu kinerja pemerintah," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menilai dengan bertambahnya jumlah kementerian artinya menambah jumlah anggaran atau tidak efisien.
Baca SelengkapnyaPenambahan 44 kementerian ini berpotensi untuk mengancam pelaksanaan program prioritas.
Baca SelengkapnyaSelain itu, DPR akan mempertanyakan pemberian konsesi izin pertambangan kepada ormas.
Baca SelengkapnyaSalah satu cirinya adalah ketika sosok itu ditanya, jawabnya tidak tahu.
Baca SelengkapnyaJika kementerian kabinet Prabowo bertambah menjadi 44 maka jumlah komisi di DPR akan bertambah dari 11 menjadi 13 komisi.
Baca SelengkapnyaPadahal, sebelumnya jumlah kabinet dibatasi hanya 34 menteri.
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP menyatakan sikap setuju dengan beberapa catatan.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai sangat berbahaya jika Revisi Undang-Undang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Agung untuk mengakomodir kepentingan
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.
Baca SelengkapnyaMegawati kembali menyebut nama Presiden Jokowi. Momen itu terjadi saat dia berpidato dalam acara pelantikan pengurus DPP PDIP.
Baca Selengkapnya