PDIP: Elektabilitas Ahok masih dimanja warga DKI kelas menengah
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama belum menentukan apakah akan memilih jalur parpol atau independen untuk maju di Pilgub DKI 2017. Namun hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Ahok tetap didukung baik maju lewat jalur independen maupun lewat jalur partai politik dengan presentasi 36,6 persen dibanding Yusril Ihza Mahendra dengan presentase 2,6 persen.
"Tanggapan saya dari hasil survei ini saya ucapkan selamat kepada partai yang mendukung Ahok terutama Golkar. Sekjen PDIP keluarkan instruksi tetap dukung karena biar bagaimana pun kami dukung Ahok sampai 2017 mendatang," ungkap Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di kantor SMRC, Jalan Cisadane, Jakarta, Kamis (21/7).
Basarah mengatakan, PDIP tetap konsisten atas putusannya mendukung Ahok sejak Pilgub DKI 2012. Meskipun Ahok dinilai mengabaikan partai yang dinahkodai mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri itu.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Bagaimana SMRC melakukan survei Pilgub Sulteng? Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
"Meskipun kami mendukung, tidak pernah sekalipun Ahok datang ke kantor apalagi sumbangan, merawat Kartu Jakarta Pintar, sekali tidak. Tapi kami sudah mewakafkan untuk mendukung dia," jelas Basarah.
Basarah melanjutkan, elektabilitas Ahok berdasarkan hasil survei ini lantaran dimanjakan oleh warga DKI Jakarta kelas menengah ke atas. Hal itu tidak lepas dari upaya Ahok selama ini dalam menggenjot infrastruktur di kawasan DKI.
"Tingkat elektabilitas Ahok masih dimanja kelas menengah sehingga jadi media darling," tuntasnya.
Seperti diketahui, SMRC melakukan survei untuk mengetahui siapa calon terkuat dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. Dari hasil survei SMRC dengan sampel sebanyak 820 orang warga DKI, Ahok adalah calon terkuat yang dipilih warga dibanding calon lain.
"Bila Ahok menjadi calon, siapapun yang mencalonkannya, peluang Ahok terpilih jauh lebih besar dibanding calon lainnya," ujar Dirut Program SMRC Sirojudin Abbas di kantor, Jalan Cisadane, Jakarta, Kamis (21/7).
Dalam survei kali ini, elektabilitas Ahok naik cukup tinggi senada dengan penilaian warga DKI Jakarta terhadap kinerja Ahok, ketimbang survei Agustus 2015.
"Dalam simulasi spontan, elektabilitasnya naik 12,2 persen dan dalam simulasi semi terbuka naik 16,2 persen," jelas Sirojudin.
Warga DKI bahkan menginginkan Ahok kembali memimpin DKI dengan presentase sebesar 59 persen, sedangkan dalam survei di bulan Agustus 2015 baru 49 persen.
Survei SMRC dilakukan kepada 24-29 Juni 2016. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pilgub DKI, Februari mendatang.
Dalam survei ini, jumlah sampel yang diacak sebanyak 820 orang, dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error diperkirakan kurang lebih 3,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaMasih banyak pemilih PKB yang lebih mendukung Prabowo atau Ganjar.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca Selengkapnya