PDIP, Golkar dan Gerindra Bisa Koalisi Ajukan Satu Nama Ketua MPR
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno menduga akan ada beberapa opsi saat pemilihan pimpinan MPR periode 2019-2024. Pertama opsi kemungkinan aklamasi, tiga paket yang terbagi dari sembilan fraksi, dan perkumpulan tiga besar partai pemenang pemilu.
Hendrawan menjelaskan, aklamasi hanya bisa dilakukan jika muncul tokoh yang bisa menjembatani semua fraksi. Namun, kata dia, saat ini belum ada tokoh yang memungkinkan menjadi jembatan antar fraksi.
"Kita membutuhkan figur karena dalam reformasi ini yang masih baru Pak Taufik Kiemas 2009. Kita punya enggak figur sekaliber Pak Taufik dengan komunikasi politik yang begitu hebat menjadi jembatan kebangsaan antar fraksi dan kelompok-kelompok yang berbeda pandangan," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/7).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa keputusan politik yang akan diambil oleh PDIP? Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan, partainya siap berada di dalam pemerintahan ataupun mengambil jarak dengan pemerintah sebagai oposisi.
-
Bagaimana DPR ingin Pemilu 2024 berjalan? Terakhir, Sahroni pun berharap agar Pemilu 2024 yang akan terjadi dalam kurun waktu beberapa hari lagi ini, dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya konflik-konflik.
"Kalau dilihat dari nama-nama yang berbeda, minta maaf kelihatannya aklamasi agak susah figur-figur ya yang beredar," sambungnya.
Kemungkinan kedua, ada tiga paket pimpinan MPR yang terdiri dari sembilan partai besar. Nantinya, lanjut Hendrawan, bisa saja partai besar seperti PDIP, Golkar, dan Gerindra membuat paket pimpinan sendiri.
"Jadi bayangan saya misalnya PDIP sebagai pemenang pertama satu paket pilih 2 partai yang lain, 2 DPD. Gerindra paket 2 partai lain plus 2 DPD, Golkar 3 partai plus 2 DPD. Nanti ada 3 paket di MPR dan paket ini merupakan sajian menu yang hidup dipilih oleh anggota MPR dalam satu mekanisme pengambilan suara," ungkapnya.
Kemungkinan terakhir adalah adanya paket tengah. Paket itu terdiri dari PDIP, Golkar, dan Gerindra sebagai tiga partai suara terbesar merupakan paket dengan kekuatan yang besar.
"Paket yang di tengah ini paket yang menurut saya bisa disusun dengan prediktabilitas kemenangan yang cukup jelas kenapa? Kalau tiga partai pemenang pemilu sudah jadi satu paket. PDIP 129 kursi Golkar 85 kursi, Gerindra 81 kursi itu jumlah plus cari satu lagi partai penengah sudah 300 lebih, plus satu dari DPD," ucapnya.
Meski begitu, Hendrawan berharap semua partai menyodorkan nama untuk Ketua MPR. Hal itu guna memperkaya kandidat ketua MPR.
"Saya dorong semua fraksi coba menyodorkan nama supaya apa supaya komunikasi membangun paket ini lebih banyak informasinya. Ada partisipasi publik partisipasi semua anggota semua ikut," tandasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan soal peluang partainya mengandeng Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRapat dipimpin oleh Ketua MPR RI Sementara, Guntur Sasono dan Wakil Ketua Sementara Larasati Moriska.
Baca SelengkapnyaPKS Usul Pimpinan DPR Diisi Seluruh Fraksi, Cak Imin: Prosesnya Agak Sulit
Baca SelengkapnyaSesuai Undang-Undang MD3, PDIP akan kembali berhak atas jabatan kursi Ketua DPR RI periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPKS menilai tiga bakal capres bakal menekan polarisasi seperti terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaHal itu, dia sampaikan merespons pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaSeluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaGerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto memastikan PDIP membuka peluang bekerja sama dengan partai lain
Baca Selengkapnya