PDIP: Internal dukung duet Mega-Jokowi, figur mapan & populer
Merdeka.com - Pilihan Megawati Soekarnoputri duet dengan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 semakin mencuat. Internal DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengaku mendukung penuh duet tersebut untuk direalisasikan.
Ketua DPP PDIP Effendi Simbolon mengaku sangat setuju dengan duet Mega-Jokowi. Menurut dia, keduanya saling melengkapi dan diyakini mampu menjawab permasalahan bangsa.
"Ya kalau di internal sangat setuju Mega-Jokowi. Alasannya ya saling melengkapi. Kan yang penting tantangan Indonesia ke depan, di situ kita harap ada figur mumpuni yang ada kemapanan dari pengalaman, dibarengi pasangan populer dan figur sederhana sesuai mayoritas masyarakat Indonesia yang ada budaya sederhana. Ini kombinasi menarik," ujar Effendi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/2).
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kenapa Prabowo dan Megawati saling menghormati? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
Kendati mendukung, Effendi menjelaskan pilihan Mega-Jokowi digulirkan oleh publik. Sementara dari PDIP, kata dia, hal itu diserahkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati.
"Ini wacana publik bukan wacana PDIP. Apa yang saya sampaikan baca dan dengar, bukan PDIP yang gulirkan wacana itu," ujarnya.
Terkait isu pecahnya PDIP karena banyak juga suara yang mendukung Jokowi nyapres dan menolak Mega nyapres, Effendi menegaskan, hal itu adalah sebuah aspirasi. Yang jelas, lanjut dia, semua patuh pada keputusan partai.
"Kalau personal silakan saja. Dia harus ikut garis partai, kalau gunakan simbol partai berarti bukan PDIP. Saya kader partai, saya tak punya pendapat pribadi. Wacana itu di keluarga saya juga berkembang, itu dinamika," tuturnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kebijakan, keduanya memang memiliki perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaUntuk menentukan Cawapres Ganjar, Megawati ternyata juga berdiskusi dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP punya aturan satu keluarga harus satu partai. Kaesang resmi gabung PSI.
Baca SelengkapnyaPuan memastikan PDIP berkonsentrasi pada pilkada di seluruh daerah. Menurut dia, Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi besar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan dirinya merasa sayang dan sangat cocok dengan Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaGanjar dan Prabowo saling klaim mendapat dukungan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSaat ditanya apakah Jokowi dan putra sulungnya, Gibran masih menjadi kader PDIP, Pramono enggan menjawab.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi hormat ke Jokowi di Rapimnas Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto bicara mengenai peluang partainya bekerja sama dengan PKB di pilpres 2024
Baca Selengkapnya