PDIP: Jakarta tidak layak dipimpin orang tidak punya pengalaman
Merdeka.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait mengatakan, Jakarta tidak layak dipimpin calon gubernur tidak memiliki pengalaman di ibu kota. Menurutnya, pasangan nomor urut 2, Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat sudah teruji bisa mengatasi masalah Jakarta dengan berbagai program mereka miliki.
"Kita ini bangsa besar, Jakarta tidak layak dipertaruhkan untuk orang yang tidak punya track record jelas. Tiba-tiba bisa nguasain masalah tidak bisa," kata Maruarar di Hotel Oria, Gondangdia, Jakarta, Kamis (19/1).
Pria akrab disapa Ara ini mengklaim, publik menilai Ahok-Djarot cukup menguasai persoalan dan program kerja untuk Jakarta ketimbang para pesaingnya. Hal itu terlihat dari hasil survei Poltracking Indonesia terkait pengetahuan dan performa debat tiga calon pemimpin Jakarta.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa yang paling unggul dalam simulasi Pilgub Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, menjelaskan jika dilakukan simulasi tiga pasangan maka duet Kaesang-Ahmad Luthfi akan unggul sebesar 41,9 persen.
"Kalau bicara penguasaan masalah, program kerja 34 persen tinggi sekali. Rakyatnya enggak sabar menunggu yang ngerti masalah, bagaimana ngatasin macet, ngatasin banjir, kemiskinan. Djarot track recordnya jelas, di Blitar, pernah jadi anggota DPR. Ahok jelas dari Belitung Timur, anggota DPR jelas," ujarnya.
Sebelumnya, debat perdana pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta telah selesai dilaksanakan pada (13/9) lalu. Sebelum debat digelar, lembaga survei Poltracking Indonesia melakukan riset soal pengetahuan dan performa debat 3 calon pemimpin Jakarta. Survei itu dilakukan pada mulai tanggal 9 sampai 13 Januari 2017.
Poltracking mengambil 3 indikator penilaian terkait performa debat para pasangan calon, yakni cara berkomunikasi, penguasaan masalah dan program kerja. Hasilnya, warga Jakarta menilai performa terbaik dalam berkomunikasi saat debat diberikan ke pasangan nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 30,88 persen, sementara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Slyviana Murni mendapat angka 23,38 persen, dan pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat berada diurutan kedua dengan 27,38 persen.
"Publik menilai performa terbaik pasangan calon gubernur-wakil gubernur dalam hal cara berkomunikasi adalah Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno," kata Direktur Poltracking Indonesia, Hanta Yuda.
Dalam hal penguasaan masalah, publik lebih memilih pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebagai yang terbaik dengan suara 39,00 persen. Angka ini jauh mengungguli ketimbang dua pesaingnya di mana Anies-Sandiaga mengantongi suara 20,63 untuk penguasaan masalah dan 23,88 untuk program kerja.
Sedangkan, penilaian bagi jagoan Demokrat, PKB, PAN dan PPP terkait penguasaan masalah hanya sekitar 19,63 dan pemaparan program kerja sekitar 20,88 persen. "Terkait penguasaan masalah dan program kerja adalah pasangan Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk di Jakarta sendiri, menjadi daerah yang menjadi sorotan. Terlebih, dinantinya gagasan para paslon setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaUntuk mengurus negara, setidaknya harus pernah menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaPDIP membangun komunikasi baik ke PKB hingga PKS untuk Pilkada Jakarta karena tak bisa mengusung sendiri.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaDalam debat tersebut, mereka tidak hanya mampu menjelaskan visi & misi dengan jelas, tetapi juga memberikan contoh konkret dari pengalaman mereka yang relevan.
Baca Selengkapnya