Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP jawab kritik soal tol Suramadu gratis: Jadi oposisi harus paripurna kajiannya

PDIP jawab kritik soal tol Suramadu gratis: Jadi oposisi harus paripurna kajiannya Jokowi di tol Suramadu. ©2018 Merdeka.com/Supriatin

Merdeka.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan menegaskan kebijakan Presiden Joko Widodo menggratiskan biaya tol Suramadu tak memiliki motif politik.

Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ada motif politik terkait penggratisan tarif jalan tol Surabaya dan Madura (Suramadu). Kata dia, jika memang bermotif politik maka seharusnya tol dengan traffic tertinggi yang harus digratiskan.

"Kan sederhana kalau Pak Jokowi kebijakannya terkait bermotif politik, kenapa tidak di ruas atau ruas tol yang padat trafficnya seperti Jagorawi. Jelas tuh berapa juta mobil yang masuk per hari, dikalikan dengan jumlah kepala keluarga pastinya sangat menguntungkan dari sisi politis," kata Arteria dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/10).

Menurutnya kebijakan dilakukan demi keadilan sosial. Dia pun meminta pihak yang mengkritik untuk melakukan kajian lebih lanjut.

"Makanya kalau jadi oposisi juga harus paripurna kajiannya, harus tahu bahwa mereka yang mempermasalahkan sejatinya harus tahu bahwa Pak Jokowi setelah mendapatkan masukan dari banyak pihak, utamanya tokoh agama dan tokoh masyarakat di Madura," ungkapnya.

Dia menjelaskan, kebijakan ini muncul setelah melalui proses yang panjang. Proses itu bermula dari penggratisan sepeda motor dan 50 persen bagi kendaraan roda empat.

"Pemerintah melihat penggratisan dan pemotongan itu belum memberikan dampak ekonomi, pertumbuhan ekonomi, kepada masyarakat di Pulau Madura. Jadi harus diberi insentif lagi. Lagi pula pembebasan ini tidak menimbulkan gangguan berarti dari sisi pendapatan sebelumnya," ujarnya.

"Jadi harus diberi insentif lagi, lagi pula pembebasan ini tidak menimbulkan gangguan berarti dari sisi pendapatan sebelumnya," sambungnya.

Anggota Komisi III DPR ini meminta semua pihak untuk yakin bahwa jembatan non tol bisa memperbaiki pertumbuhan ekonomi Kota Madura. Serta meningkatkan ekonomi dari sektor pariwisata.

"Percayalah, empat tahun ini kan terlihat, bahwa Pak Jokowi itu lebih memilih bekerja dan meninggalkan legacy kebangsaan ketimbang berprasangka. Bahkan saat ini kan sdh memasuki masa kampanye, beliau justeru belum berpikir untuk berkampanye," ucapnya.

Kebijakan pemerintah menghapus tarif tol Suramadu mendapat kritik dari kubu oposisi. Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengaku ragu penggratisan tol Suramadu tak terkait dengan Pilpres 2019.

Dia menyayangkan Jokowi sebagai petahana lebih mengandalkan kuasanya ketimbang adu gagasan dengan Prabowo Subianto.

"Tantangan adu gagasan-gagasan yang sering didengungkan Jokowi untuk kubu Prabowo makin jauh dari bukti. Yang terjadi adalah adu kuasa bukan adu gagasan yang tentu saja ada di petahana," ujar Sodik.

Presiden Jokowi menegaskan, pembebasan tarif Jembatan Tol Surabaya-Madura (Suramadu) untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dia membantah kebijakan tersebut sebagai upaya mendulang suara dari warga Madura pada Pilpres 2019.

"Ya kalau kita mau urusan politik nanti saya gratiskan bulan Maret saja, tahun depan. Gitu lho. Jangan apa-apa dikaitkan dengan politik. Ini urusan ekonomi, investasi, kesejahteraan, dan keadilan," tegas Jokowi di Tol Suramadu, Jawa Timur.

Jokowi menjelaskan, pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu bermula dari masukan dan desakan tokoh masyarakat, ulama, serta kiai Madura. Masukan tersebut bergulir sejak 2015.

"Ini awal-awal 2015 ada masukan, keinginan dari para ulama, kiai, habaib yang ada di sini. Tokoh-tokoh di Ikama (Ikatan Keluarga Madura) juga menyampaikan dan sudah saya sampaikan ke Pak Gubernur (Jawa Timur) dan saya hitung. Khusus untuk sepeda motor saat itu masih masuk. Oke, sepeda motor digratiskan," terang Jokowi.

Kemudian pada 2016, Jokowi mengaku mendapat masukan lagi. Kali ini permintaan agar tarif Jembatan Tol Suramadu dipotong 50 persen.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tegas, Said Didu Menolak Mediasi dengan Apdesi
Tegas, Said Didu Menolak Mediasi dengan Apdesi

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Said Didu Ogah Mediasi dengan Ketua Apdesi Tangerang: Saya Tidak Pernah Musuhi Dia
Blak-blakan Said Didu Ogah Mediasi dengan Ketua Apdesi Tangerang: Saya Tidak Pernah Musuhi Dia

Said Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.

Baca Selengkapnya
Respons Menkum soal Prabowo Ingin Pilkada Dipilih DPRD: Perlu Dipertimbangkan
Respons Menkum soal Prabowo Ingin Pilkada Dipilih DPRD: Perlu Dipertimbangkan

Diksi pada undang-undang pemilu tiap calon yang dipilih secara demokratis, tak berarti harus dipilih langsung oleh rakyat.

Baca Selengkapnya
Said Didu Tuding Ada Upaya Kriminalisasi untuk Muluskan Proses Pembangunan PSN PIK 2
Said Didu Tuding Ada Upaya Kriminalisasi untuk Muluskan Proses Pembangunan PSN PIK 2

Tim hukum Said Didu menilai tidak ada korelasi antara pernyataan Said Didu dengan pelapor Maskota.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan
TPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan

Menurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.

Baca Selengkapnya
Sindiran Politisi PDIP: Hati Saya Bergetar Dengar Pidato Prabowo Bilang Tidak Ada Titip di Pilkada
Sindiran Politisi PDIP: Hati Saya Bergetar Dengar Pidato Prabowo Bilang Tidak Ada Titip di Pilkada

Deddy Sitorus menganggap Prabowo kini sebagai promotor calon Gubernur Jateng.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP: Prabowo Ternyata Menjadi Promotor Satu Pasangan Calon Gubernur Jateng
Politikus PDIP: Prabowo Ternyata Menjadi Promotor Satu Pasangan Calon Gubernur Jateng

Menurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.

Baca Selengkapnya
PDIP usai Putusan MK: Kalau Tak Ada Mau Koalisi di Pilkada Jakarta, Kami Siap Sendirian
PDIP usai Putusan MK: Kalau Tak Ada Mau Koalisi di Pilkada Jakarta, Kami Siap Sendirian

PDIP menyatakan kesiapannya melawan koalisi gemuk KIM plus dalam Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Partai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Respons Menko Polhukam Hadi Tjahjanto soal PDIP Tolak Penggunaan Sirekap
Respons Menko Polhukam Hadi Tjahjanto soal PDIP Tolak Penggunaan Sirekap

Hadi Tjahjanto mengungkapkan, ada mekanisme tersendiri untuk menyelesaikan hal itu.

Baca Selengkapnya
TKD AMIN Sumbar Sebut Pernyataan Jokowi Blunder Soal Presiden dan Menteri Boleh Kampanye Memihak
TKD AMIN Sumbar Sebut Pernyataan Jokowi Blunder Soal Presiden dan Menteri Boleh Kampanye Memihak

"Pernyataan Pak Jokowi itu, memang blunder. Menurut kita kepala negara tidak seharusnya menyatakan seperti itu," kata Ketua TKD AMIN, Rahmat

Baca Selengkapnya
Demokrat soal PDIP Tuding Parcok Terlibat Pilkada 2024: Kalau Kalah Ya Kalah, Jangan Cari Kambing Hitam
Demokrat soal PDIP Tuding Parcok Terlibat Pilkada 2024: Kalau Kalah Ya Kalah, Jangan Cari Kambing Hitam

Dia merasa aneh sampai sekarang masih ada pihak yang menggunakan narasi parcok terlibat dalam kontestasi politik.

Baca Selengkapnya