PDIP: Jika SBY dukung salah satu capres nama baik jadi taruhan
Merdeka.com - PDIP belum mendapatkan undangan resmi dari Partai Demokrat guna presentasi visi dan misi Jokowi-JK di depan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Undangan tersebut tidak wajib untuk dihadiri Jokowi-JK, jika SBY mengatasnamakan ketua umum Partai Demokrat.
"Undangan betul-betul disampaikan, saya secara lisan mendengar tapi secara resmi belum melihat. Jika Jokowi-JK dipanggil atas nama sebagai presiden (SBY) siap, kalau sebagai ketua umum mohon maaf," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di kantor tim kampanye nasional Jokowi-JK, Jl Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (29/5).
Tjahjo mengatakan PDIP tetap berpegang pada pernyataan SBY jika Partai Demokrat mengambil posisi netral pada Pilpres 2014. Seorang presiden lebih bijak netral dalam kontestasi pilpres.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
"Saya tetap berpegang pada pernyataan Pak SBY yang menginginkan agar Partai Demokrat bersikap netral. Sebagai presiden akan bijaksana kalau Pak SBY netral," terang dia.
Selain itu, dia menilai sikap netral SBY sebagai presiden akan berefek pada lancarnya proses pilpres 2014. Tetapi jika SBY mendukung salah satu capres akan ternoda nama baiknya.
"Sisa waktu beliau, salah satu tugas utamanya menjaga agar pilpres berjalan demokratis. Kalau beliau sudah menyatakan netral dan bersikap mendukung satu capres akan pengaruhi nama beliau," pungkas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaMenurut SBY, dukungan penuh kepada Prabowo merupakan sikap tegas dari Demokrat.
Baca SelengkapnyaSelama mengusung calon pemimpin yang berasal dari rakyat, PDI Perjuangan tidak gentar sedikitpun.
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan partainya tak menutup peluang untuk mendukung Bobby Nasution maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) Sumatera Utara 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat belum menentukan langkah politik usai merasa dikhianati mitra koalisi Partai NasDem dan bakal capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDirencanakan, hari ini para Ketum partai KIM akan bertemu mematangkan pembahasan soal cawapres Pabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP telah berkomunikasi sebelum Demokrat merapat ke koalisi Prabowo
Baca Selengkapnya"Mereka menyatakan bahwa merah adalah merah sebagai bentuk loyalitas, sehingga tidak ada suatu perpindahan," ungkap Hasto.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gerindra masih menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya