Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP: JK Enggak Usah Genit, Kalau Ingin Jadi Pemimpin Besar Harus Bijak

PDIP: JK Enggak Usah Genit, Kalau Ingin Jadi Pemimpin Besar Harus Bijak Jusuf Kalla. ©Liputan6.com/Ratu

Merdeka.com - Anggota DPR dari fraksi PDIP, Nabil Haroen menilai Wakil Presiden RI ke-10 Jusuf Kalla lebih bijak dalam menyampaikan sesuatu. Sebab, menurutnya, demokrasi di Indonesia saat ini sudah termasuk baik.

Pernyataan ini menanggapi pernyataan JK Soal bagaimana caranya mengkritik pemerintah namun tidak dipolisikan. JK berbicara dalam acara Fraksi PKS bertema Mimbar Demokrasi Kebangsaan, Menjaga Demokrasi Mengokohkan NKRI.

“Niat pak JK? Ya mungkin pak JK lagi pengen genit. Enggak usah genit-genit lah, kita tahu kok. Kalau ingin jadi pemimpin besar atau jadi tokoh, tentu harus menyampaikan sesuatu dengan bijak. Siapapun itu, yang sudah dewasa dan punya followers banyak tentu harus arif,” kata Nabil saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/2).

Orang lain juga bertanya?

Politikus yang akrab disapa Gus Nabil itu menganggap Polri sudah melakukan tugasnya dengan baik. Dia melihat, Polri hanya menangkap orang-orang yang melakukan tindakan dengan unsur ujaran kebencian atau penghinaan saja.

Oleh sebab itu, kata Nabil, setiap orang harus bisa membedakan antara kritik dan ujaran kebencian. Sehingga, dalam menyampaikan kritik, masyarakat harus menggunakan bahasa yang tepat dan tidak mengandung unsur penghinaan/ kebencian.

“Polisi sudah bertindak berdasarkan aturan hukum dan data yang jelas. Jika tidak ada data-data atau bukti yang cukup, maka itu (penangkapan) tidak diperbolehkan. Oleh karena itu kita harus melihat bahwa kebencian dan kritik itu berbeda,” kata Nabil

“Jika sarannya santun dan tidak ada ujaran kebencian, maka kita harus dukung karena tidak ada unsur pidana,” imbuhnya.

Menurutnya, orang-orang yang menyampaikan ujaran kebencian memang harus ditangani oleh hukum. Sebab, kata Nabil, hal itu bisa menimbulkan perpecahan atau kerusakan yang besar di negara ini. Nabil meminta masyarakat untuk menyiapkan argumentasi yang valid dan konstruktif setiap kali ingin melemparkan kritik.

“Saran yang diberikan ke pemerintah hendaknya disampaikan secara terbuka dengan data dan argumentasi yang jelas, tidak mengandung fitnah,” kata Ketua Umum PP Pusat pagar Nusa Nahdatul Ulama itu.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian juga mengatakan bahwa pemerintah bersifat terbuka terhadap kritik dari masyarakat, selama kritik tersebut didasari oleh data dan argumentasi yang kuat.

Senada dengan Nabil, Donny juga mengatakan bahwa aparat penegak hukum lah yang akan menindaklanjuti kritik tersebut bila ternyata kritiknya berlebihan dan melanggar undang-undang.

"Pembelaan sah-sah saja sejauh didasarkan pada data fakta dan argumentasi yang kuat. Saya kira ini ranahnya APH (Aparat Penegak Hukum) kalau memang ada sikap yang berlebihan," ungkap Donny pada 13 Februari lalu.

Sebelumnya, JK menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mempersilakan masyarakat mengkritik pemerintah. JK pun memahami kegelisahan masyarakat, apabila mengkritik pemerintah kemudian dilaporkan ke polisi.

"Beberapa hari lalu, bapak presiden mengumumkan silakan kritik pemerintah. Tapi banyak yang ingin melihatnya, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi?" kata JK dalam diskusi PKS, dikutip Sabtu (13/2).

Lantas, JK mengungkit keluhan ekonom Kwik Kian Gie yang mengaku sulit mengungkapkan pendapat. Sebab, jika mengkritik pemerintah bisa dihajar buzzer di media sosial.

JK mengatakan, dalam demokrasi harus ada check and balance yang baik. Harus ada kritik dalam pelaksanaannya. Dia mengatakan, PKS sebagai oposisi untuk menjalankan fungsi kontrol itu.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Sindiran Pedas JK: Kalau Kawan yang Satu Marah-Marah Terus
VIDEO: Sindiran Pedas JK: Kalau Kawan yang Satu Marah-Marah Terus

Menurut JK, seorang pemimpin itu harus tenang, dan tidak emosional

Baca Selengkapnya
JK: Kawan yang Satu Marah Terus, Bagaimana Debat dengan Kepala Negara Lain?
JK: Kawan yang Satu Marah Terus, Bagaimana Debat dengan Kepala Negara Lain?

JK menilai seorang pemimpin harus tenang, baik, sopan dan tidak emosional

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Bicara Etik Tertinggi ke Anies: Jangan Ambisi Pribadi Malah Hasut Rakyat!
VIDEO: Prabowo Bicara Etik Tertinggi ke Anies: Jangan Ambisi Pribadi Malah Hasut Rakyat!

Menurut Prabowo, etik tertinggi seorang pemimpin adalah tidak berambisi dengan menghasut rakyat.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sepakat dengan JK: Pemimpin Harus Jaga Emosi
Ganjar Sepakat dengan JK: Pemimpin Harus Jaga Emosi

Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal pemimpin yang baik. Dia menyindir capres yang kerap marah-marah.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Betapa Bahagianya Rakyat bila Pemerintah Ketika Dikritik Tidak Baperan
Ganjar: Betapa Bahagianya Rakyat bila Pemerintah Ketika Dikritik Tidak Baperan

Ganjar Pranowo menyebut rakyat Indonesia dapat berbahagia apabila pemerintah tidak bawa perasaan atau baper terhadap kritik.

Baca Selengkapnya
Ganjar ke Komedian: Silakan Kritik Saya, Tapi Kalau Dikritik Balik Jangan Marah
Ganjar ke Komedian: Silakan Kritik Saya, Tapi Kalau Dikritik Balik Jangan Marah

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan kritik dari pejabat dalam bentuk menggiatkan sehingga kritik seorang pejabat ada batasnya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ultimatum Kader untuk Tidak Menghina: Ikut Garis Kepemimpinan, atau Anda Keluar
Prabowo Ultimatum Kader untuk Tidak Menghina: Ikut Garis Kepemimpinan, atau Anda Keluar

Karena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.

Baca Selengkapnya
Khofifah-Emil Ajak Masyarakat Terapkan Politik Santun
Khofifah-Emil Ajak Masyarakat Terapkan Politik Santun

Khofifah mengimbau agar jangan sampai karena berbeda pilihan nantinya persatuan dan kesatuan bangsa justru terganggu.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Minta Hentikan Produksi Fitnah Selama Pilkada
Said Abdullah Minta Hentikan Produksi Fitnah Selama Pilkada

Said Abdullah, meminta seluruh pihak tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Bicara Kebebasan Berekspresi hingga Pers, Ganjar Siap Dikritik dan Tak Akan Baper
Bicara Kebebasan Berekspresi hingga Pers, Ganjar Siap Dikritik dan Tak Akan Baper

Pernyataan ini disampaikan dalam konteks dukungan penuh Ganjar terhadap kebebasan pers dan eksistensi media sebagai pilar demokrasi.

Baca Selengkapnya