PDIP: Kalau Sudah Deklarasi Capres Antitesa Jokowi, Seharusnya Mundur dari Kabinet
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, seharusnya partai yang telah mendeklarasikan sosok calon presiden yang antitesa dari Presiden Joko Widodo, menarik kadernya dari kabinet. Hal ini menyindir NasDem yang telah deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Hasto menilai, Anies merupakan sosok yang dalam kebijakannya menjadi antitesa dari Jokowi. Maka itu, ketika ada partai pendukung pemerintah yang mencalonkan tokoh berlawanan dengan Jokowi, sepantasnya mundur dari kabinet pemerintahan.
"Tentu saja ada sesuatu landasan konstitusional yang seharusnya ketika mencalonkan seseorang yang berbeda dan menjadi antitesa presiden yang sedang menjabat muncul kesadaran politik untuk menarik diri," ujar Hasto dalam konferensi pers refleksi akhir tahun PDIP, Jumat (30/12).
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Bagaimana PKS mendukung Anies di Pilpres 2024? Relawan dari berbagai simpul diharapkan bisa saling mendukung dan bekerja sama memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai alasan mengapa harus memilih Anies Baswedan.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa PKS siap menangkan Anies di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,“ harap Syaikhu.
-
Kenapa PDIP Jabar akan mendaftarkan Anies? 'Tentunya semuanya yang berderar hari ini masih menunggu kepastian tentang keberangkatan dari pasangan ini untuk menuju ke KPUD Jabar,' ucapnya. '95 persen (usung Anies-Ono)' imbuh dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Dalam mendukung pemerintahan Jokowi, menurut Hasto, perlu komitmen penuh. Bila sikap politik berbeda terhadap pemerintah telah ditunjukan di parlemen, sebaiknya juga diperlihatkan dengan sikap yang berbeda di eksekutif.
"Jadi mendukung presiden bukan mengambil enaknya ketika mengambil suatu sikap politik berbeda termasuk yang ditunjukan di DPR, seharusnya juga diikuti sikap yang ada di eksekutif. Itu sikap dari PDIP," tegas Hasto.
Apalagi dalam kurang lebih dua tahun terakhir kepemimpinan, Jokowi memerlukan meninggalkan warisan sebagai presiden. Para menterinya harus bekerja keras membangun warisan kepemimpinan Jokowi tersebut.
Hasto mengingatkan, bila terjadi reshuffle kabinet, menteri dari partai yang tidak sejalan dengan Jokowi terdepak jangan dikaitkan dengan masalah politik.
"PDIP mendorong dalam tahun-tahun menjelang 2024, seluruh menteri betul-betul bekerja keras membangun legacy pada kementerian yang dipimpinnya. Sekiranya tidak bisa dilakukan dengan baik, jangan dikaitkan dengan persoalan politik ketika presiden mengambil keputusan terkait untuk melakukan reshuffle," ujar Hasto.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Puan mengaku sosok Anies menarik untuk diusung di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPKS memohon doa dan dukungan agar partainya dapat terus beristiqomah dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPW NasDem Jakarta mengaku kaget lantaran PDIP bakal mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat juga keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Baca SelengkapnyaSekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengumumkan partainya resmi mencabut dukungan untuk Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAnies berencana untuk mulai bergerak keliling Indonesia.
Baca SelengkapnyaSBY menekankan, prinsip kesetaraan dan keadilan sudah dijunjung tinggi dan tertulis jelas dalam kesepakatan Koalisi Perubahan.
Baca SelengkapnyaSebagai Informasi Demokrat mencabut dukungannya terhadap Anies usai memilih Cak Imin menjadi cawapresnya.
Baca SelengkapnyaPKS dan Partai Demokrat menunjukkan respons berbeda menyikapi keputusan Nasdem bekerja sama dengan PKB menduetkan pasangan Anies Baswedan dengan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaDinamika perjalanan Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kata Pantas, soal nama yang akan diusung di Jakarta ada di tangan DPP PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah melemparkan wacana menduetkan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya