PDIP ke Demokrat: TGB itu tegas, kalau mau bergabung tegas-tegas saja
Merdeka.com - Barisan pendukung Joko Widodo telah mematangkan koalisi bersama enam partai politik, setelah melakukan pertemuan bersama mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Istana Bogor, Senin (24/7) malam. Kendati demikian, mereka masih memberikan kesempatan apabila ada partai yang ingin bergabung.
Partai yang sudah menyatakan dukungan Jokowi adalah PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, dan Hanura. Partai Demokrat, juga belum menentukan arah dukungan.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan komunikasi telah dilakukan bersama Partai Demokrat. Namun, dia meminta partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tegas menyatakan arah koalisi.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana Gibran merespon pernyataan Hasto tentang pengambilalihan PDIP? 'Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu,' ungkapnya.Saat diminta wartawan untuk menanggapi pernyataan Hasto yang menyatakan dirinya sempat menolak menjadi cawapres di depan Megawati, Gibran hanya tersenyum. Ia pun lebih mengajak Hasto dan masyarakat berpikir positif saat bulan puasa.
"Komunikasi dilakukan tetapi bagaimana pun juga kita perlu adanya time frame mengingat agenda sudah sangat dekat dan mereka yang mau bergabung ya tegas saja," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).
Dia menambahkan Demokrat seharusnya seperti mantan anggota majelis tingginya, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi yang dengan tegas menyatakan dukungan kepada Jokowi. Hasto mengatakan kalau ingin bergabung dengan koalisi harus mau tegas menyatakan sikapnya.
"Seperti TGB itu kan tegas. Yang mau bergabung tegas-tegas saja. Yang tidak juga kami hormati pilihan karena itu hak konstitusional setiap parpol, kami menghormati. Yang berbeda pun kami ajak berdialog," imbuhnya.
Sebelumnya diketahui, Partai Demokrat memberikan waktu untuk menyatakan dukungan dalam Pilpres 2019. Ketum Susilo Bambang Yudhoyono sendiri berucap masih membuka peluang bergabung dengan Jokowi atau Prabowo Subianto.
Partai Demokrat sendiri tengah menjajaki koalisi ke kubu oposisi. Pukul 19.00 nanti, Prabowo bakal bertandang ke kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, membahas koalisi dan kemungkinan menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP tengah berkomunikasi intens dengan Demokrat. Hal itu membuat hubungannya PDIP dan Demokrat sangat baik.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaPDIP menghargai setiap keputusan pimpinan partai politik (parpol) dalam memilih mitra koalisi
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku jika komunikasi yang dilakukan dengan Partai Demokrat tidak menemukan jalan buntu (deadlock).
Baca SelengkapnyaHasto bilang kunci utama PDIP menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas
Baca SelengkapnyaHerman pun minta doa agar pertemuan SBY dan Megawati dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaPDIP terbuka untuk bekerjasama dengan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons godaan Partai Gerinda yang mengajak mereka berkoalisi.
Baca SelengkapnyaHasto menilai pertemuan Prabowo dan Cak Imin merupakan hal yang bagus.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa memastikan apakah komunikasi itu akan berujung pada kerja sama politik.
Baca Selengkapnya