Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP klaim Jokowi-JK masih cocok untuk Indonesia dengan kondisi sekarang

PDIP klaim Jokowi-JK masih cocok untuk Indonesia dengan kondisi sekarang Ilustrasi Satu Tahun Jokowi-JK. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Politisi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait menilai pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan sosok yang dibutuhkan untuk kondisi Indonesia saat ini. Pernyataan tersebut keluar ketika mengomentari gugatan UU Pemilu di Mahkamah Konstitusi agar pasangan Jokowi-JK bisa melanggeng kembali di Pilpres 2019.

Namun, pria yang akrab disapa Ara ini, tak menegaskan apakah mendukung kembali Jokowi dipasangkan dengan Jusuf Kalla. Dia hanya menilai, Kalla merupakan figur senior yang serba lengkap, dan selama empat tahun bersama Jokowi, saling mengisi dan melengkapi.

"Pendapat saya pak JK politisi senior yang sangat lengkap, seorang pengusaha, mantan ketum Golkar, PMI dulu. Seorang terbuka dan hubungan dengan Jokowi baik sekali. Saya melihat Jokowi JK dua sosok yang saling mengisi, melengkapi dan kompak. Saya akui saya komunikasi dengan keduanya sangat baik saya tahu persis keduanya cocok untuk Indonesia dengan kondisi sekarang," ujarnya di kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).

Ara tidak mempermasalahkan gugatan yang tengah diajukan di Mahkamah Konstitusi. Menurutnya, proses tesebut sah secara konstitusional dan sudah tepat dilakukan. Namun, dari PDIP sendiri belum menentukan sikap terkait hal ini. Menurutnya, soal penjajakan kembali Jokowi-JK ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"PDIP pada waktunya akan menentukan dengan mbak Mega sebagai Ketum," ucapnya.

Sebelumnya, permohonan uji materi UU Pemilu diajukan oleh Muhammad Hafidz, Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa dan Perkumpulan Rakyat Proletar. Pasal yang digugat yakni Pasal 169 huruf n dan pasal 227 huruf i.

Pasal 16 huruf dan huruf 227 huruf I UU Pemilu mengatur syarat bagi presiden dan Wakil Presiden, yaitu: belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden selama 2 (dua) kali masa jabatan yang sama, dan surat pemberitahuan belum pernah menjadi Presiden dan Wakil Presiden selama 2 (dua) kali masa jabatan yang sama.

Permohonan gugatan UU Pemilu sudah teregistrasi di MK pada Senin tanggal 30 April 2018 lalu. Pemohon merasa dirugikan jika JK tidak bisa lagi mendampingi Jokowi di Pemilu 2019. Sebab, kolaborasi keduanya dianggap telah menghadirkan capaian kinerja yang positif bagi Indonesia. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengamat Ungkap Alasan Jokowi Tak Mungkin Ambil Alih PDIP
Pengamat Ungkap Alasan Jokowi Tak Mungkin Ambil Alih PDIP

Pernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP, Djarot: Kongres Masih Lama
Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP, Djarot: Kongres Masih Lama

Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kongres PDIP baru akan digelar pada 2025 mendatang.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Megawati, Puan Sebut Tak Ada yang Mau Ambil Alih PDIP
Beda dengan Megawati, Puan Sebut Tak Ada yang Mau Ambil Alih PDIP

Pernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.

Baca Selengkapnya
PKB: Dua Kubu Hari Ini Berseteru, Antara Jokowi Dan Megawati
PKB: Dua Kubu Hari Ini Berseteru, Antara Jokowi Dan Megawati

PKB mengungkapkan hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
PDIP Pastikan Hubungan Personal Megawati-Jokowi Baik: Tapi Masalah Demokrasi Ibu Berbeda
PDIP Pastikan Hubungan Personal Megawati-Jokowi Baik: Tapi Masalah Demokrasi Ibu Berbeda

Dalam beberapa kebijakan, keduanya memang memiliki perbedaan pendapat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sekjen Hasto Sebut Jokowi Mau Ambil Alih PDIP, Blak-blakan Sosok Pembisik
VIDEO: Sekjen Hasto Sebut Jokowi Mau Ambil Alih PDIP, Blak-blakan Sosok Pembisik

Hal itu diketahui Hasto dari informasi seorang mantan menteri

Baca Selengkapnya
Jokowi Bilang Cocok Jadi Ketum PDIP, Puan Maharani: Amin, Doain Saja
Jokowi Bilang Cocok Jadi Ketum PDIP, Puan Maharani: Amin, Doain Saja

Puan Maharani mengatakan bakal patuh dengan aturan partai.

Baca Selengkapnya
Isu Golkar-PAN Dukung Prabowo Ada Peran Jokowi, PDIP Singgung Kedaulatan Megawati
Isu Golkar-PAN Dukung Prabowo Ada Peran Jokowi, PDIP Singgung Kedaulatan Megawati

Basarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.

Baca Selengkapnya
Megawati Ungkap Ada yang Mau Ambil Alih PDIP, Budi Arie: Siapa? Jangan Main Tuduh
Megawati Ungkap Ada yang Mau Ambil Alih PDIP, Budi Arie: Siapa? Jangan Main Tuduh

Budi Arie mempertanyakan siapa yang berminat mengambil alih PDIP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Yunarto  Ungkap Arti Strategi Mega Usung Pramono Orang Jokowi, Potensi Kekalahan RK di Jakarta
VIDEO: Yunarto Ungkap Arti Strategi Mega Usung Pramono Orang Jokowi, Potensi Kekalahan RK di Jakarta

Menurutnya ini menjadi bukti mulai lenturnya gaya politik Megawati.

Baca Selengkapnya
Penjelasan FX Rudy Soal Isu Keretakan Hubungan Megawati dan Jokowi Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Penjelasan FX Rudy Soal Isu Keretakan Hubungan Megawati dan Jokowi Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Prabowo dan Gibran bahkan sudah resmi mendaftar KPU pada Rabu (25/10) kemarin.

Baca Selengkapnya