Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP Klaim Semua Partai Koalisi Jokowi-Ma'ruf Dapat Coattail Effect

PDIP Klaim Semua Partai Koalisi Jokowi-Ma'ruf Dapat Coattail Effect PDIP terima kunjungan KIP. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan Ahmad Basarah membantah efek ekor jas (coattail effect) dari pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin hanya dinikmati oleh partainya.

Hal ini ia katakan terkait dengan ucapan Presiden keenam sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan hanya Partai Gerindra dan PDI Perjuangan yang mendapat keuntungan dari pasangan capres-cawapres di Pemilu 2019.

Menurut Basarah, coattail effect telah terbagi rata ke semua partai koalisi di Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Sehingga tidak hanya terfokus untuk PDI Perjuangan.

"Sudah bisa dibagi rata karena memang goodwill (niat baik) kami (PDIP), niat baik kami itu, tidak untuk mengambil semua," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).

Dia justru menilai pernyataan SBY tersebut sebagai bentuk evaluasi dari Pemilu 2009. Kata dia, kemenangan Partai Demokrat di Pemilu saat itu itu karena efek ekor jas dari SBY-Boediono sebagai pasangan capres-cawapres.

"Coattail effect ini bukan sesuatu yang harus dipersoalkan karena memang inilah sistem yang sekarang ini kita pakai dalam sistem pilpres kita. dan Pak SBY pernah menikmati coattail effect itu di tahun 2009," ujarnya.

Basarah menjelaskan komposisi pasangan Jokowi-Ma'ruf, imbang dan tidak menguntungkan satu pihak saja. Mulai dari Ma'ruf Amin yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia dan jabatan Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir yang berasal dari kalangan profesional.

"Ini bukti bahwa kami punya niat baik agar manfaat kebersamaan di koalisi pendukung Pak Jokowi bisa dirasakan partai politik lain, beda kalau kami mengambil semua," ungkapnya.

Wakil Ketua MPR ini menambahkan, coattail effect tidak dapat dirasakan partai jika tergabung dalam koalisi yang pasangan capres-cawapres berasal dari satu partai yang sama. Lain halnya dengan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf yang ia anggap tidak didominasi oleh partai berlambang Banteng moncong putih itu.

"Yang pasti calon wakil presiden yang diusung PDIP ini bukan dari partai yang sama, sehingga kami me-share posisi posisi itu. Beda kalau kami menetapkan capres dari partai kami, cawapres dari partai kami, ketua timses dari partai kami. Itu kami share," ucapnya.

Sebelumnya SBY memaparkan, ada tiga hal yang membuat pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat. Pertama, SBY menguraikan pemilu 2019 ini dilaksanakan secara serentak yakni Pilpres bersamaan dengan Pileg. Imbasnya partai politik yang punya capres sangat diuntungkan. Contohnya PDIP dan Partai Gerindra.

"PDIP dengan Pak Jokowi sebagai capres kader partai itu dan Partai Gerindra dengan Prabowo sebagai capres kader Partai Gerindra. Suara kedua partai politik itu meningkat tajam. Mental partai politik yang tidak punya capres dan cawapres suaranya menurun. Anjlok. Itu nyata," di pembekalan Calon Legislatif DPR RI dan Konsolidasi Partai Demokrat se-Indonesia yang berlangsung di Hotel Sultan, Sabtu (10/11).

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kubu Prabowo-Gibran Nilai Elektabilitas NasDem dan PKB Terdongkrak Koalisi di Pilpres
Kubu Prabowo-Gibran Nilai Elektabilitas NasDem dan PKB Terdongkrak Koalisi di Pilpres

Kubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sebut Koalisi Boleh Berbeda di Daerah: Jawa Barat Ngeri-Ngeri Sedap
Prabowo Sebut Koalisi Boleh Berbeda di Daerah: Jawa Barat Ngeri-Ngeri Sedap

Prabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Yakin Pengaruh Jokowi Buat Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi Menang di Pilkada
Cak Imin Yakin Pengaruh Jokowi Buat Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi Menang di Pilkada

Cak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.

Baca Selengkapnya
PDIP Sindir Bobby Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut Karena Mertua, Ini Balasan Menohok Jokowi
PDIP Sindir Bobby Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut Karena Mertua, Ini Balasan Menohok Jokowi

Jokowi buka suara terkait sindiran PDIP bahwa Bobby Nasution banyak didukung partai di Pilkada Sumut karena menantu presiden.

Baca Selengkapnya
Hasil Pemilu 2019 Legislatif dan Eksekutif, Perlu Diketahui
Hasil Pemilu 2019 Legislatif dan Eksekutif, Perlu Diketahui

Pemilu 2019 dimenangkan oleh Jokowi-Maaruf dan Partai PDIP.

Baca Selengkapnya
Analisis CSIS Dampak Komposisi Kabinet Prabowo Didominasi Elite Parpol
Analisis CSIS Dampak Komposisi Kabinet Prabowo Didominasi Elite Parpol

Mayoritas para pembantu Prabowo itu berasal dari partai koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024 lalu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Maruarar Menteri Prabowo Kode Pilkada Jakarta Dua Putaran, RK Baru Bisa Menang
VIDEO: Maruarar Menteri Prabowo Kode Pilkada Jakarta Dua Putaran, RK Baru Bisa Menang

Menurut Maruarar, kemenangan yang bisa diraih RK dengan menerjunkan kekuatan besar termasuk menghadirkan Presiden ke-7 Jokowi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dibongkar Maruarar! Jokowi Dukung Ridwan Kamil, Loyalis PDIP Turun Gunung
VIDEO: Dibongkar Maruarar! Jokowi Dukung Ridwan Kamil, Loyalis PDIP Turun Gunung

Politisi Gerindra, Maruarar Sirait membantah jika turunnya Joko Widodo (Jokowi) tidak akan berdampak apa-apa.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran
Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran

Dia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi

Manuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Maruarar Ngaku Sehati dengan Megawati PDIP, Ingatkan Pramono Soal Dukungan Anies Untungkan RK
VIDEO: Maruarar Ngaku Sehati dengan Megawati PDIP, Ingatkan Pramono Soal Dukungan Anies Untungkan RK

Maruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja

Baca Selengkapnya