PDIP: Kok SBY kembali berulah tentang hubungan dengan Mega belum pulih?
Merdeka.com - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluhkan susahnya bergabung ke koalisi Jokowi karena hubungan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri belum pulih. Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun pun heran kenapa SBY menyalahkan Megawati.
"Saya sungguh heran dengan Pak SBY. Kenapa beliaunya peragu? Pak SBY sendiri selalu bilang lima kali Pak Jokowi mengajak di dalam. Setiap bertemu dengan Pak Jokowi Pak SBY selalu bertanya, Pak Jokowi, apakah kalau Partai Demokrat berada dalam koalisi, Partai-partai koalisi bisa menerima kehadiran kami?," ujar Komaruddin Watubun, dalam keterangannya, Jumat (27/7).
"Lalu berdasarkan keterangan Pak SBY sendiri, Pak Jokowi menjawab bisa, karena Presiden-nya saya. Jadi kenapa Ibu Mega yang disalahkan. Masalahnya berada di Pak SBY sendiri. Rakyat tahu itu," imbuhnya.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Kenapa SBY bermimpi bertemu Megawati? Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,“ tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang ingin menghalangi Prabowo bertemu Megawati? Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer alias Noel mengungkapkan ada sosok di internal PDIP yang berupaya menghalangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sosok di internal PDIP itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Dengan demikian kegagalan bergabungnya Demokrat, menurut dia, disebabkan oleh keraguan SBY sendiri. Sebab ketika Jokowi menjawab bisa, anehnya SBY justru menolak bergabung.
"Padahal semua Rakyat Indonesia tahu kalau Pak Jokowi telah mempersatukan Semua Presiden dan Wakil Presiden terdahulu saat Upacara kemerdekaan ke-72 RI tahun lalu dan Pak SBY dan Ibu Ani Yudhoyono telah bersalaman dengan Ibu Mega dan saksikan jutaan mata rakyat Indonesia saat itu. Kok sekarang Pak SBY kembali berulah lagi tentang hubungan dengan Ibu Mega belum pulih? Ini SBY dihantui oleh perasaannya sendiri," ungkap Komaruddin.
Karena itu, masih kata dia, dimana peran Megawati menghambat koalisi tersebut. Bahkan, lanjutnya, ketika Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menerima Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat dan sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto, jaminan telah kami tegaskan kembali. Kami tidak mempersoalkan ketika Demokrat gabung dengan Pak Jokowi.
"Jadi artinya Pak SBY yang tidak percaya dengan jaminan Pak Jokowi sebagai Presiden. Jadi jelas sudah bahwa gagalnya kerjasama tersebut murni karena Pak SBY sendiri dan jangan bawa-bawa nama Ibu Megawati. Beliau itu selalu diam. Mari kita buka data, kapan Ibu Mega mencela Pak SBY, tidak pernah. Maaf ya, sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan, dan sekaligus Putra Indonesia Timur, saya sungguh kecewa dengan politik model dikasihani ala Pak SBY ini," tukasnya.
Dia pun menegaskan bahwa politik itu seharusnya penuh dengan narasi membangun bangsa dan negara. Meskipun demikian, apa yang sudah terjadi biarlah menjadi pelajaran penting, bahwa tugas pemimpin itu bukan mengeluh, melainkan memberi arah.
"Kita maafkan Pak SBY lah, saya sendiri juga seorang bapak, bisa merasakan mimpi seorang bapak terhadap anaknya," tuturnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaPrediksi itu diperkuat karena kehadiran Presiden Jokowi dan ditambah dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaPDIP telah berkomunikasi sebelum Demokrat merapat ke koalisi Prabowo
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaAHY menilai tidak ada permusuhan yang abadi antara Megawati dan SBY.
Baca Selengkapnya