PDIP: Lucu, 265 Juta Penduduk RI Punah Hanya Karena Prabowo-Sandiaga
Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira menyesalkan ucapan Capres Prabowo Subianto yang mengatakan Indonesia akan punah apabila Prabowo-Sandiaga kalah di Pilpres 2019. Prabowo diingatkan Negara Indonesia didirikan dengan tumpah darah dan air mata.
Nantikan update berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
"Pernyataan seperti ini justru menjelaskan siapa orang dan seberapa kualitasnya," kata Andreas kepada merdeka.com, Selasa (18/12).
-
Apa yang dideklarasikan Prabowo? Forum Rektor Indonesia menyerukan pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai pada suatu deklarasi di Makassar, Sabtu (3/2).
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Apa yang akan dilakukan Prabowo? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa pesan Prabowo untuk pendukungnya? Prabowo sempat menghentikan pidatonya dan mengimbau pendukung agar keluar dari area GBK jika tak kuat berdesakan. 'Saudara sekalian, sabar, sabar, sabar, tolong dibantu. Saudara yang merasa tidak kuat berdiri bisa pelan-pelan keluar, istirahat di luar supaya yang di luar bisa gantian ke dalam,' kata Prabowo saat kampanye akbar di GBK, Sabtu (10/2).
-
Apa yang dilakukan Prabowo usai berpidato? Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
Andreas menilai, pernyataan Prabowo sangat lucu. Sebab, tak terbayangkan Indonesia dengan penduduk 265 juta hilang alias punah.
"Apa tidak aneh bahkan lucu bahwa sebuah negara besar yang bangun dengan perjuangan dengan darah dan airmata, dengan 265 juta penduduk akan punah hanya karena seorang Prabowo-Sandi," jelas Andreas.
Andreas pun mempertanyakan maksud dari pernyataan Prabowo tersebut. Tapi dia yakin, rakyat tak bisa ditakuti oleh ungkapan seperti yang dikatakan mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Saya enggak mengerti apa maksud mereka. Tapi rakyat kita enggak bisa ditakut-takuti dengan cara-cara seperti ini," tutup Andreas.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut elite politik selama ini mengecewakan rakyat. Selama puluhan tahun, para elite telah membawa sistem pemerintahan ke arah yang salah.
Maka itu, dia mengaku akan berjuang untuk memenangkan Pilpres 2019. Prabowo menyebut Konferensi Nasional Gerindra sebagai titik sebelum memasuki medan laga untuk menyelamatkan negara Indonesia.
"Kita merasakan rakyat ingin perubahan. Rakyat ingin pemerintah bersih tak korupsi karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah, kalau kita kalah, negara ini bisa punah," kata Prabowo dalam pidatonya di Konferensi Nasional Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Senin (17/12).
Menurutnya, hancurnya negara ini dikarenakan para elite politik Indonesia salah dalam menjalankan menjalankan sistem bernegara.
"Sudah terlalu lama elit yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberikan arah keliru, sistem yang salah. Saya katakan sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan semakin lemah, makin miskondisi, tak berdaya bahkan bisa punah," tegasnya.
PKS Klarifikasi
Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alyuddin menjelaskan, yang dimaksud punah tidak berarti punah dalam arti Indonesia hilang sebagai sebuah peradaban, sebagaimana bangsa Indian.
"Punah yang dimaksud adalah hilangnya peran penting Indonesia sebagai sebuah negara-bangsa dalam kehidupan dan pergaulan di dunia internasional. Hal ini disebabkan karena lemahnya kepemimpinan," kata Suhud kepada merdeka.com, Selasa (18/12).
Suhud menilai, lemahnya kepemimpinan berdampak pada lemahnya kedaulatan bangsa. Baik kedaulatan batas wilayah, kedaulatan pangan, kedaulatan ekonomi, kedaulatan energi, hingga kedaulatan budaya Indonesia.
"Nah, Pak Prabowo mengkhawatirkan kondisi akan semakin memburuk jika tidak dilakukan pergantian kepemimpinan nasional melalui Pemilu 2019 mendatang," kata Suhud lagi.
Dia menjamin pasangan Prabowo-Sandi mampu menjawab kekhawatiran tersebut. Prabowo-Sandi berkomitmen memperkokoh peran penting Indonesia di kancah dunia.
"Pasangan Prabowo-Sandi memiliki program untuk mengembalikan kedaulatan Indonesia dan memperkokoh peran penting Indonesia dalam pergaulan internasional," tegas Suhud.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya sangat percaya, kesombongan itu adalah awal kehancuran," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Prabowo mengaku sedih saat kalah pemilu 2019
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku tak akan mendiskriminasi warga yang memilih mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Terpilih Prabowo Subianto berpidato di acara penutupan Kongres VI Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar, Sabtu (24/8/2024).
Baca SelengkapnyaMenurut dia kekalahan dalam saat pemilu 2024 adalah hal biasa.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengungkapkan alasannya begitu berhasrat memimpin maupun membangun Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo berkomitmen untuk memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo memohon maaf kepada seluruh calon presiden
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia tidak bisa menjadi negara maju hanya dengan retorika.
Baca SelengkapnyaPrabowo menangis saat berpidato di depan ribuan massa pendukung.
Baca Selengkapnya