PDIP mau jadi tim pemenangan Ahok, Nusron ngaku tak masalah
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menginginkan posisi tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang saat ini dipegang oleh Nusron Wahid. Hal itu diinginkan PDIP usai menyatakan sebagai partai pengusung utama Ahok-Djarot saat deklarasi di DPP PDIP, Selasa (20/9).
Menanggapi keinginan PDIP tersebut, Nusron mengaku tak masalah apabila nanti posisinya diambil alih partai pimpinan Megawati Soekarnoputri. Dia mengatakan, yang terpenting Ahok-Djarot dapat terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada DKI tahun 2017.
"Kalau saya sih prinsipnya yang penting Ahok-Djarot menang. Dipimpin siapa pun tidak masalah. Wong masalah tim saja," kata Nusron saat dihubungi, Kamis (22/9).
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Lebih jauh, Nusron mengatakan keinginan PDIP tersebut belum dibicarakan secara resmi ke dirinya maupun ke tim pemenangan Ahok dan Djarot. "PDIP belum ngomong tuh," katanya.
Kepala BNP2TKI ini mengatakan keempat partai yang telah mengusung Ahok dan Djarot tak bisa dibeda-bedakan. Dia mengatakan keempat partai merupakan sama-sama pengusung. Maka dari itu, dia mengaku tak masalah apabila nantinya struktur tim pemenangan Ahok diubah dengan baru bergabungnya PDIP.
"Yang daftar 4 partai. Berarti yang mengusung juga 4 partai. Enggak ada istilah pengusung dan pendukung soal ini. Semua jadi pengusung. Siapa pun (Ketua Tim Pemenangan Ahok) dan dari mana pun tidak masalah," jelas Kepala BNP2TKI ini.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan mengatakan partainya ingin agar ketua tim pemenangan Ahok-Djarot diambil alih dari tangan Golkar. Saat ini, tim pemenangan Ahok berada di bawah kendali kader Golkar Nusron Wahid.
"Kami sepakat tadi malam, teman-teman DPD (DKI Jakarta) yang akan bicarakan dengan Pak Ahok. Tapi sebagai partai pengusung, idealnya yang jadi ketua tim pemenangan adalah PDI Perjuangan. Tapi bagaimana detailnya nanti mereka akan bicara," kata Trimedya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9).
Sebagai partai pengusung dan memiliki kursi terbanyak, katanya, PDIP tidak ingin hanya menjadi 'tim hore' dari pemenangan Ahok-Djarot. Menurutnya, semua kader PDIP harus berperan dalam mengawal pemenangan Ahok-Djarot. Trimedya pun mengaku sudah ditugasi DPP PDIP untuk membantu memenangkan Ahok-Djarot di wilayah Jakarta Timur.
"Kita berprinsip, kita adalah pengusung. Dan Pak Ahok di Teuku Umar setuju semua pernyataan Bu Mega. Sudah dibicarakan dengan kawan-kawan NasDem, Hanura, dan Golkar. Dan dia tahu betul PDI Perjuangan tidak mungkin mau menjadi penggembira," pungkasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution mempersilakan siapa saja maju untuk membangun Sumut termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaMenurut Adian, pihaknya juga tidak peduli apapun pernyataan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPramono mengklaim Ahok akan membantu dirinya dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaSelama syarat partai bisa dipenuhi oleh Anies maka bukan tidak PDI Perjuangan mencalonkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBobby masih menyembunyikan kriteria seperti apa yang bakal menjadi pasangan di Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaDiketahui, PDIP akhirnya memutuskan untuk mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca Selengkapnya