PDIP merasa ditinggalkan Ahok
Merdeka.com - Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok telah memilih maju sebagai calon Gubernur DKI dari jalur independen. Ahok menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Keputusan itu diambil setelah Ahok tak juga mendapat restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk berduet dengan Djarot. Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira menegaskan, sesungguhnya partainya tidak pernah menutup dukungan untuk Ahok. Justru sebaliknya, PDIP merasa ditinggalkan.
"Selama ini kita tidak pernah menutup pintu. Yang meninggalkan PDIP Ahok. Pintu tetap terbuka, dia pergi, ya mau gimana," kata Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3).
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
Andreas menuturkan, sampai saat ini mekanisme penjaringan bakal calon masih diproses di internal partainya. PDIP tak khawatir ditinggal Ahok. Alasannya, partainya punya stok kader yang bisa diandalkan.
"Ahok milih independen, kita hargai itu. PDIP akan tetap berjalan. Stok calon kader yang ada. Ada cukup nama. Ada Djarot (Saiful Hidayat) , Risma (Tri Rismaharini), Boy (Sadikin), Ganjar (Pranowo)," tuturnya.
Meski punya stok kader, PDIP tidak menutup kemungkinan memberikan dukungan ke figur dari luar partai. Hal tersebut akan dipertimbangkan dengan melihat rekam jejak dan elektabilitas.
"Kita tetap menjalankan sistem yang ada di PDIP. PDIP akan terbuka dan bicara dengan parpol bersama mendukung siapa yang kita jagokan, PDIP bukan partai tertutup walaupun kita bisa mengusung sendiri," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaNamun pemberian partai berlambang banteng itu ditinggalkan Jokowi dan keluarga.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tak mengerti siapa yang ditinggal atau meninggalkan PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca SelengkapnyaSaid menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
Baca Selengkapnya