Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP minta kader pembelot mundur sebelum dipecat

PDIP minta kader pembelot mundur sebelum dipecat Kader PDIP membelot dukung Anies-Sandiaga. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - PDI Perjuangan tidak terlalu risau dengan adanya beberapa anggotanya yang membelot dan berbeda sikap dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam Pilkada DKI Jakarta. Sebab ada loyalis partai yang tidak sudi mendukung Ahok-Djarot dan memutuskan keluar dari partai untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan DKI Wiliam Yani mengatakan, partainya tidak masalah dengan sikap semacam itu. Bahkan dia merasa lebih tenang saat anggota yang tidak sejalan memutuskan keluar dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Itu pilihan mereka kalau mendukung Anies Baswedan. Kalau partai mereka maka harus terima. Sebab dalam aturan partai tegas harus sejalan dengan keputusan pimpinan pusat. Cara itu lebih elegan karena mereka berani terang terangan. Dibandingkan mereka dua kaki," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).

Orang lain juga bertanya?

Anggota DPRD DKI Jakarta ini menyarankan agar mereka langsung saja mengajukan surat pengunduran diri. Sebelum akhirnya partai memutuskan untuk memecat kader yang tidak sejalan dengan keputusan partai mendukung paslon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Saran saya sebaiknya mereka mengajukan surat pengunduran diri sebelum dipecat," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, kabar pecahnya akar rumput Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta terbukti benar. Sebuah rumah di Jalan Duri Raya Nomor 6, Duri Kepa, Jakarta Barat menjadi saksi membelotnya sejumlah kader PDIP DKI Jakarta dari instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mereka secara tegas menolak instruksi Mega untuk mendukung calon gubernur dan wakil gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) - Djarot Saiful Hidayat. Mereka lebih memilih mendukung calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Gerindra dan PKS, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Kader-kader PDIP itu secara simbolis melepaskan seragam hitam bergambar banteng moncong putih, lalu mengenakan kemeja putih dengan tulisan Anies-Sandiaga. M. Ranto adalah bekas Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kebon Jeruk. Dia menceritakan kondisi PDIP saat ini yang terpecah belah. Terlebih setelah Boy Sadikin yang dulu menjabat Ketua DPD PDIP DKI Jakarta lebih dulu memilih keluar dari PDIP dan menyeberang dengan mendukung Anies-Sandiaga. Padahal, katanya, sosok Boy dapat menjaga keutuhan PDIP.

"Kita PDI belum merdeka, PDI terpecah-belah," ujar Ranto.

Dia merasa sedih melihat Boy tersingkir dari partai. Padahal, menurutnya, Boy salah satu kader militan yang pernah dimiliki partai berlambang banteng moncong putih itu. Kepengurusan DPD PDIP DKI Jakarta diibaratkan telah dirampok dari tangan Boy. Bahkan, kata dia, kader-kader militan PDIP di Jakarta Barat justru dipecat.

"Sayang kader seperti pak Boy terbuang oleh partai. Kalau bisa bu Mega suruh bangun. Jangan asal setor muka saja," katanya.

Mantan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Boy Sadikin membantah jika ada yang menudingnya membawa 'gerbong' kader PDIP membelot dan mendukung Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Menurutnya, banyak kader PDIP akhirnya keluar dari partai besutan Megawati Soekarnoputri karena sudah tidak sejalan lagi dengan visi misi partai, khususnya dalam hal penetapan dukungan di Pilkada DKI Jakarta.

"Saya kan tidak mengajak, ini permintaan dari kawan-kawan. Karena mereka sebenarnya sudah lama, saya bilang mereka harus berani terima resiko seperti diberhentikan dari pengurus," ujar Boy kepada awak media di Jalan Duri Raya No. 6, Duri Kepa, Jakarta Barat, Sabtu (3/12).

Boy akan menerima dengan tangan terbuka jika ada kader PDIP yang mengikuti jejaknya keluar dari partai dan bergabung dalam barisan pendukung Anies-Sandi.

"Saya bilang ke mereka. Kalau mereka, kawan-kawan mau bergabung ya saya terima. Tapi, untuk saya memaksa, saya tidak membenarkan itu," lanjutnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP: Ada 11 Kader yang Disidang Mahkamah Partai, Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat
PDIP: Ada 11 Kader yang Disidang Mahkamah Partai, Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat

Komaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.

Baca Selengkapnya
Beda Sikap PDIP ke Bobby Nasution dan Gibran yang Membelot ke Prabowo
Beda Sikap PDIP ke Bobby Nasution dan Gibran yang Membelot ke Prabowo

PDI Perjuangan memberikan kesempatan bagi Wali Kota Medan Bobby Nasution yang memberikan dukungan ke Ganjar-Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Ironi PDIP, Ogah Calonkan Anies di Jakarta Tapi Ngarep Dapat Dukungannya
Ironi PDIP, Ogah Calonkan Anies di Jakarta Tapi Ngarep Dapat Dukungannya

Dinamika perjalanan Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.

Baca Selengkapnya
PDIP Siap Usung Anies di Pilkada Jakarta jika jadi Kader
PDIP Siap Usung Anies di Pilkada Jakarta jika jadi Kader

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan Anies Baswedan berpeluang diusung di Pilkada Jakarta 2024 apabila menjadi kader PDIP.

Baca Selengkapnya
Penjelasan PDIP soal Bobby Nasution Langsung Diberhentikan Beda dengan Gibran
Penjelasan PDIP soal Bobby Nasution Langsung Diberhentikan Beda dengan Gibran

Hasto juga menjelaskan alasan Bobby Nasution diberhentikan sementara Gibran Rakabuming yang juga cawapres nomor urut 2 tidak dipecat.

Baca Selengkapnya
Jajaki Koalisi, Demokrat Bicara Kecocokan dengan Ganjar dan Prabowo
Jajaki Koalisi, Demokrat Bicara Kecocokan dengan Ganjar dan Prabowo

Keputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Megawati Bilang Ngapain Harus Dukung Anies, Hasto: Beliau Enggak Pernah Enggak Suka Sama Orang
Megawati Bilang Ngapain Harus Dukung Anies, Hasto: Beliau Enggak Pernah Enggak Suka Sama Orang

PDIP tidak serta merta ingin mengusung Anies tanpa ada syarat.

Baca Selengkapnya
PDIP Jajaki Peluang Koalisi dengan Demokrat Usai Anies Gandeng Cak Imin
PDIP Jajaki Peluang Koalisi dengan Demokrat Usai Anies Gandeng Cak Imin

PDIP mengaku terus menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk kerja sama di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Basarah: KTA Anies Bukan Tolok Ukur Maju Pilgub, yang sudah jadi Kader PDIP Saja Bisa Berkhianat
Basarah: KTA Anies Bukan Tolok Ukur Maju Pilgub, yang sudah jadi Kader PDIP Saja Bisa Berkhianat

Basarah menilai, hal tersebut tidak menjadi tolak ukur untuk maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Lobi dengan PKB hingga Alasan Gagal Usung Anies di Pilkada Jakarta
PDIP Ungkap Lobi dengan PKB hingga Alasan Gagal Usung Anies di Pilkada Jakarta

Anies Baswedan sudah masuk ke dalam bursa calon gubernur Jakarta dari PDIP sejak bulan Juni 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Jawab Alasan Siapkan Gibran Anak Jokowi jadi Pemimpin Masa Depan
PDIP Jawab Alasan Siapkan Gibran Anak Jokowi jadi Pemimpin Masa Depan

Aria Bima juga membantah anggapan jika partainya mengabaikan partai-partai kecil.

Baca Selengkapnya
Hasto Buka Suara Jawab Kabar PDIP Gagal Usung Anies di Pilkada Gara-Gara Penolakan Kader
Hasto Buka Suara Jawab Kabar PDIP Gagal Usung Anies di Pilkada Gara-Gara Penolakan Kader

Anies sudah bertemu dengan elite-elite PDIP beberapa waktu lalu

Baca Selengkapnya