PDIP Nilai Demokrat Berprasangka Buruk Duga Jokowi Ingin Gibran Maju Pilgub DKI
Merdeka.com - Partai Demokrat menduga ada alasan Presiden Joko Widodo ingin menunda revisi UU Pemilu. Yaitu, ingin mendorong putranya Gibran Rakabuming untuk Pilkada DKI Jakarta. Sebab, tahun 2022 terlalu cepat bagi wali kota Solo terpilih itu mencalonkan di DKI, sehingga Jokowi mendukung Pilkada serentak di 2024.
Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno merespons dugaan partai Demokrat itu. Dia menyebut, mengaitkan penundaan RUU Pemilu untuk mencalonkan Gibran di DKI adalah prasangka buruk.
"Mengaitkan hal tersebut dengan penolakan Presiden terhadap Pilkada 2022 dan 2023, adalah suatu prasangka buruk, suatu bangunan kausalitas yang rapuh," katanya lewat pesan singkat, Kamis (11/2).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Bagaimana Gibran merespon pernyataan Hasto tentang pengambilalihan PDIP? 'Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu,' ungkapnya.Saat diminta wartawan untuk menanggapi pernyataan Hasto yang menyatakan dirinya sempat menolak menjadi cawapres di depan Megawati, Gibran hanya tersenyum. Ia pun lebih mengajak Hasto dan masyarakat berpikir positif saat bulan puasa.
Menurut anggota DPR ini, saat ini Gibran butuh waktu bekerja sebagai Wali Kota Solo. Sehingga, Gibran ingin membuktikan kinerjanya untuk masyarakat Surakarta itu.
"Gibran butuh waktu untuk menunjukkan prestasi di Solo. Jadi prioritas utamanya pasti bagaimana menorehkan kinerja yang bisa dibanggakan, kinerja yang sesuai harapan rakyat," kata dia.
Meski begitu, kata Hendrawan, dalam politik selalu ada sesuatu yang tak terduga. Selalu ada kejutan yang mungkin bisa terjadi.
"Dalam politik, duga menduga, terka menerka, hampir jadi menu politik harian. Jadi tidak mengejutkan. Apalagi politik adalah seni dan kajian hal-hal yang serba mungkin," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.
Baca SelengkapnyaHasto menilai, pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden merupakan politik ketidakpatuhan terhadap konstitusi dan rakyat.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengungkap pengakuan sejumlah ketua umum partai politik yang ‘kartu trufnya’ dipegang oleh penguasa.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak ambil pusing. Menurut dia hal itu lumrah dalam kehidupan berdemokrasi.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaGangguan politik ini menimbulkan tantangan besar, terutama dengan adanya kampanye presiden yang akan datang pada bulan November dan pemilihan selanjutnya.
Baca Selengkapnyarasa sayang Megawati itu terlihat dengan pemberian berbagai penugasan kepada Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaPDIP menggugat dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diusulkan menjadi calon wakil presiden Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRudy enggan berbicara banyak terkait Gibran yang telah dideklarasikan sebagai cawapres Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya