Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP nilai kritik SBY aparat tak netral demi kepentingan Demokrat di Pilkada

PDIP nilai kritik SBY aparat tak netral demi kepentingan Demokrat di Pilkada Komarudin Watubun. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun mengatakan kritik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal aparat tidak netral bermuatan politis demi kepentingan Demokrat di Pilkada. Sebab, elektabilitas pasangan calon kepala daerah yang diusung Demokrat rendah di sejumlah lembaga survei.

"Dengan melihat makin tajamnya serangan Pak SBY ke Pak Jokowi, Saya yakin bahwa apa yang dipikirkan Pak SBY dalam pilkada, bukan lah kepentingan bangsa dan negara, namun lebih kepentingan Partai dan keluarganya," kata Komaruddin melalui keterangan tertulis, Minggu (24/6).

"Lebih pada persoalan bagaimana AHY dan Ibas yang diklaimnya sebagai keturunan Majapahit, lalu begitu jago yang diusung di pilkada elektabilitas rendah, tiba-tiba salahkan penggunaan alat-alat negara," sambungnya.

Orang lain juga bertanya?

Tudingan SBY soal aparat tidak netral, menurutnya, hanya bagian dari politik melodramatik SBY dan minta dikasihani rakyat. Tapi, gaya politik tersebut disebut sudah berakhir dan ketinggalan zaman.

"Publik sudah tahu, bahwa Pak SBY lebih dihantui oleh cara berpikirnya sendiri atas dasar apa yang dilakukan selama jadi Presiden", ujarnya.

Untuk itu, Komaruddin meminta SBY menyamakan Pemerintahan Jokowi dengan pemerintahannya dulu. "Kalau kami menggunakan alat negara, kami sudah menang mutlak di Pilkada sebelumnya. Kami taat pada aturan main, dan kami percaya rakyat lah yang menjadi penentu dalam pilkada, bukan alat negara," tandasnya.

Sebelumnya, SBY mengingatkan lembaga pemerintah termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI harus netral dalam pilkada. Sebab, ia banyak menerima laporan telah terjadi kecurangan di pilkada yang merugikan pasangan calon yang diusung Partai Demokrat.

Salah satunya Pilkada Jabar. Belum lama ini presiden keenam RI tersebut menerima laporan bahwa rumah dinas mantan wakil gubernur jabar yang kini menjadi calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar digeledah.

"Apa harus rumah dinas mantan wakil gubernur digeledah, diperiksa pimpinan penjabat gubernur," kata SBY saat konferensi pers di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6).

Tak hanya itu, kediaman calon Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga mengalami hal serupa.

"Mengapa hanya pasangan ini (diusung Demokrat), mengapa pasangan yang lain tidak dilakukan," ucap SBY.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
SBY Jengkel Lihat Manuver Surya Paloh dan Anies: Melebihi Batas Moral, It Is Really Ugly
SBY Jengkel Lihat Manuver Surya Paloh dan Anies: Melebihi Batas Moral, It Is Really Ugly

SBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.

Baca Selengkapnya
Pesan SBY ke Kader Demokrat: Politik Memang Harus Pragmatis, tapi Jangan Abaikan Nilai Konstitusi
Pesan SBY ke Kader Demokrat: Politik Memang Harus Pragmatis, tapi Jangan Abaikan Nilai Konstitusi

SBY meminta agar kader Demokrat berjuang di tengah politik pragmatis.

Baca Selengkapnya
SBY Akhirnya Beri Komentar tentang Demokrasi saat Ini: Saya Percaya Arti Kebenaran Politik
SBY Akhirnya Beri Komentar tentang Demokrasi saat Ini: Saya Percaya Arti Kebenaran Politik

SBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.

Baca Selengkapnya
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai

TKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi SBY Demokrat Kena Prank Musang Berbulu Domba!
VIDEO: Nada Tinggi SBY Demokrat Kena Prank Musang Berbulu Domba!

Salah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.

Baca Selengkapnya
Benny Harman Demokrat: Ibu Megawati Tidak Pernah Jahat dengan Kami
Benny Harman Demokrat: Ibu Megawati Tidak Pernah Jahat dengan Kami

Demokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY

Baca Selengkapnya
HUT ke-23 Demokrat , SBY Cerita Kesulitan Partai saat di Luar Pemerintahan
HUT ke-23 Demokrat , SBY Cerita Kesulitan Partai saat di Luar Pemerintahan

Terlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Mimpi SBY Satu Kereta dengan Megawati dan Jokowi, Firasat Sebelum 'Tragedi Pengkhianatan'?
Mimpi SBY Satu Kereta dengan Megawati dan Jokowi, Firasat Sebelum 'Tragedi Pengkhianatan'?

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Megawati Beberkan Ada Institusi Negara Tak Netral, Intimidasi hingga Iming-Iming Duit
Blak-blakan Megawati Beberkan Ada Institusi Negara Tak Netral, Intimidasi hingga Iming-Iming Duit

Megawati pun menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 136/PUU-XXII Tahun 2024 melalui Revisi Pasal 188 Undang-Undang No. 1 Tahun 2018.

Baca Selengkapnya
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies

Artikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons SBY Banjir Kritik Akademisi Tuding Pilpres 2024 Pasti Curang
VIDEO: Respons SBY Banjir Kritik Akademisi Tuding Pilpres 2024 Pasti Curang

Susilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya