PDIP Nilai Pengakuan KAMI Pemasang Poster 'Jokowi Raja' Tak Masuk Akal
Merdeka.com - Salah satu anggota kelompok Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI) mengaku bertanggungjawab atas pemasangan poster 'Jokowi Raja' di Banyumas, Jawa Tengah. Hal itu diketahui setelah pengurus PDI Perjungan mendatangi gudang penyimpanan poster 'Jokowi Raja' di Banyumas. Anggota KAMI tersebut mengaku sebagai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat dua periode.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai pengakuan tersebut sangat aneh. Sebab, kata dia, jika memang oknum itu adalah relawan Jokowi maka tidak akan menggunakan simbol salah satu partai pendukung.
"Pengakuan ini aneh, dan tidak masuk akal. Kalau relawan biasanya tidak menggunakan lambang partai. Mereka pendukung Jokowi tapi non partisan," kata Andreas pada merdeka.com, Minggu (18/11).
-
Kenapa poster pemilu penting? Poster pemilu memiliki peran strategis dalam menciptakan kesadaran politik dan membentuk opini publik.
-
Apa peran Jenderal Polri di poster? Terungkap, poster tersebut berisi kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut).
-
Bagaimana tanggapan Gerindra soal poster Kabinet Prabowo-Gibran? 'Saya menanggapi poster ini kreatif, orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya,' ungkapnya saat di wawancara, Selasa (26/3).
-
Siapa yang membuat poster pemilu? Organisasi politik atau calon bersaing satu sama lain, dalam melaksanakan kampanye ini.
-
Apa isi poster Kabinet Prabowo-Gibran? Dalam poster tertulis keterangan Menteri dan Wakil Menteri kabinet Prabowo-Gibran pasca pengumuman KPU Maret 2024.
-
Bagaimana poster menyampaikan pesan? Poster biasanya memiliki dimensi besar dan menarik perhatian dengan kombinasi gambar, teks, dan elemen desain lainnya.
"Lha ini Pada poster itu ada tanda gambar Banteng Moncong putih. Jelas pemasangnya bukan relawan bukan Jokowi," sambungnya.
Andreas juga kembali menegaskan poster itu bukanlah dipasang oleh PDI Perjuangan. Karena poster itu akan merusak citra Jokowi baik sebagai pemimpin negara ataupun untuk memenangkan Pilpres 2019.
"Begitupun bukan PDI Perjuagan, karena kalau PDI Perjuangan tidak mungkin merusak citra Jokowi, menjadi 'Jokowi Raja'," ungkapnya.
Di partainya, kata Andreas juga tidak ada kader PDI Perjuangan yang memiliki inisial KAMI. Karena itu, anggota Komisi I DPR ini menganggap dengan adanya pengakuan dari KAMI akan menjadi celah bagi pengurus PDI Perjungan menelisik lebih lanjut siapa dalang dari munculnya poster 'Jokowi Raja'.
"KAMI itu siapa? Kenapa memuat tanda gambar PDI Perjuangan? Tidak ada organ partai yang berinisial KAMI. Kenapa menggunakan tanda gambar PDI Perjuangan. Pengakuan ini malah jalan masuk yang bagus untuk ditelusuri siapa mereka," ucapnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi merupakan kader PDIP, mengapa memilih mengendors partai lain.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal baliho dirinya dengan foto bakal calon Presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRespons Santai Ganjar Soal Foto Jokowi Dicopot di Kantor DPD PDIP
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa baliho berukuran besar ini sudah terpasang selama satu bulan lebih.
Baca SelengkapnyaSalah satu baliho berukuran cukup besar bergambar foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaGanjar berharap Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik dan aparatur negara bersikap netral
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, fotonya tidak hanya berada di baliho Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP beralasan kantor partai politik tidak memiliki kewajiban memasang foto presiden
Baca SelengkapnyaBaliho berukuran cukup besar bergambar foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertebaran di sejumlah basis suara PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaKasatpol PP Bali, Nyoman Rai Dharmadi mengatakan perintah pencopotan dari pejabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya
Baca Selengkapnya