PDIP: Penghasut dengan Narasi Curang Adalah Mengingkari Rakyat
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pihak yang menghasut bahwa Pemilu curang telah mengingkari rakyat itu sendiri. Sebab, menurutnya, masyarakat sudah memberikan suaranya secara demokratis pada Pemilu 2019 lalu.
Dia menyinggung kubu pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang beberapa elitenya bakal melancarkan gerakan massa alias people power pada 22 Mei. Alasannya karena mereka menganggap banyak kecurangan sepanjang Pemilu.
"Bagaimana mungkin mereka kemudian membuat gerakan menghasut rakyat dengan narasi curang yang sebenarnya adalah mengingkari rakyat itu sendiri," kata Hasto dalam acara Mimbar Kebangkitan Nasional di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (20/5).
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang Hasto Kristiyanto contohkan sebagai pemimpin yang lahir dari rakyat? Hasto menambahkan pemimpin yang lahir dari rakyat biasa, bisa melakukan blusukan, seperti capres Ganjar Pranowo.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Bagaimana menurut Hasto pemimpin yang lahir dari rakyat berjuang? Hasto menambahkan pemimpin yang lahir dari rakyat biasa, bisa melakukan blusukan, seperti capres Ganjar Pranowo.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
"PDIP berpendapat, ketika rakyat sudah menyampaikan secara bebas haknya untuk menentukan pemimpinnya, kemudian ada pihak-pihak yang mengganggu gerakan rakyat untuk memilih pemimpin terbaik dengan cara Demokrasi, yaitu pemilu maka mereka akan berhadapan dengan rakyat itu sendiri," lanjutnya.
Maka itu, Hasto menuturkan, orang-orang yang menghasut itu tidak memahami kekuatan rakyat. Dia minta masyarakat untuk tidak perlu takut terhadap apa yang akan terjadi 22 Mei.
"Meskipun ada bagian dari kekuatan lama yang cocok untuk berkampanye untuk menyalurkan kekuatan lamanya yang kita tahu berasal dari kata korupsi tidak mampu mengubah keinginan dan usaha dari rakyat pada tanggal 17 April yang lalu," jelas Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu.
Dia memastikan, rekapitulasi suara Pilpres pada 22 Mei akan berjalan aman. Menurutnya, hasutan-hasutan gerakan massa hanya dinamika politik bagi pihak yang kalah. Dia melanjutkan, hal itu bisa ditempuh melalui prosedur hukum.
"Bagi mereka yang tidak percaya pada hukum, bagi mereka yang tidak percaya pada kekuatan rakyat yang demokratis, maka mereka saya sarankan mereka berpikir ulang karena tidak hanya politik hukum negara yang akan menghadapi mereka, tetapi juga kedaulatan rakyat itu sendiri," tutup Hasto.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengaku telah diperiksa penyidik selama hampir 3 jam terkait pernyataannya.
Baca SelengkapnyaHasto bilang kunci utama PDIP menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas
Baca Selengkapnya"Itu akan diputuskan dalam ibu Megawati Soekarnoputri termasuk di dalam kongres yang akan datang," kata Hasto
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara keras tentang intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian maupun tentara kepada rakyat di tahun politik Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bicara lantang mengkritik kekuasaan.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman Balas Tudingan Hasto soal Bansos Effect di Pemilu 2024: Seperti 'Nyinyiran' Nenek-Nenek
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan, kesadaran untuk mengungkapkan dugaan kecurangan Pemilu 2024 harus terus dibangun.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai pilkada merupakan satu kesatuan kekuatan partai dengan paslon dengan tim pemenangan yang menyatu dengan rakyat.
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui, jagoan PDIP tumbang di sejumlah Pilkada versi quick count.
Baca SelengkapnyaHasto mengkritik pedas aksi RK itu karena tengah mempertontonkan mentalitas yang lemah.
Baca SelengkapnyaPDIP menghargai setiap keputusan pimpinan partai politik (parpol) dalam memilih mitra koalisi
Baca SelengkapnyaHasto meminta agar pejabat-pejabat tersebut melakukan tes kebohongan.
Baca Selengkapnya