PDIP persilakan incumbent maju lagi di pilkada, asal kinerjanya baik
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan digelar akhir 2015 mendatang. Sejumlah partai besar telah menyusun strategi untuk merebut kursi orang nomor satu di kabupaten/kota. Tak terkecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Sebagai partai pemenang pemilu, PDIP tak ingin kalah dalam perebutan kursi bupati dan wali kota, seperti dikemukakan politisi PDI Perjuangan, Aria Bima. Dia mengaku partainya telah mempunyai strategi khusus untuk memenangkan ajang pesta politik lima tahunan itu.
"Di masa reses ini kami PDIP sudah menjajaki kesiapan DPC dalam menghadapi pilkada serentak. Kami juga sudah mempelajari situasi dan menyiapkan strategi-strategi khusus untuk menghadapi Pilkada serentak tahun ini," ujar Aria Bima usai menjadi pembicara dalam acara sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kantor DPC PDIP Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (16/5).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
Menurut dia, partainya akan memaksimalkan kekuatan masing-masing daerah dan calon. "Calon yang bukan incumbent akan kita maksimalkan dukungannya, akan lebih diperhatikan," katanya.
Aria mengakui Pilkada serentak kali ini akan lebih berat dibanding pilkada sebelumnya. "Kalau serentak tentu lebih berat. Dulu antar daerah bisa saling membantu, karena tidak bareng. Perhatian DPP dan DPD juga bisa lebih fokus ke satu daerah yang sedang Pilkada, tapi dengan serentak maka masing-masing daerah harus memaksimalkan kekuatannya," terang dia.
Salah satu strategi yang disiapkan PDIP, lanjut dia, adalah dengan memberi kesempatan kepada incumbent untuk kembali mencalonkan diri dalam pilkada. Namun partai memberi syarat kinerja incumbent tersebut baik selama 5 tahun memimpin.
Sedangkan untuk daerah yang kepala daerahnya sudah tidak bisa maju kembali, seperti di Klaten dan lainnya, partai akan mencarikan kader terbaik. Perhatian khusus bagi daerah yang calonnya merupakan calon baru diberikan, karena dimungkinkan masih ada faksi-faksi ekses dari proses penjaringan dan penyaringan yang membutuhkan waktu untuk menjadi mesin yang solid sebagai tim pemenangan partai.
Aria menjelaskan, di Jawa Tengah nantinya ada 21 kabupaten dan kota yang ikut Pilkada serentak. Dari partainya ada peserta yang merupakan calon incumbent, namun beberapa calon lainnya merupakan pendatang baru.
"Ada yang tidak bersedia lagi mencalonkan atau karena sudah dua kali menjabat. Semua sudah kami petakan dan sudah kami buatkan persiapan maupun strategi sendiri-sendiri," jelasnya.
Selain memaksimalkan kekuatan kader dan struktural partai, pihaknya juga memaksimalkan kemampuan dan popularitas calon. Mereka boleh melakukan komunikasi dengan jejaring di luar partai untuk memaksimalkan dukungan. Sementara itu proses penjaringan tetap melalui jalur struktural.
"Pada proses penyaringan, selain akan ditentukan oleh pimpinan pusat, tentunya popularitas, tingkat penerimaan publik serta kemampuan pribadi calon juga menjadi bahan pertimbangan yang tak kalah penting," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak akan membiarkan Khofifah Indar Parawansa melawan kotak kosong di Pilkada Jawa Timur (Jatim). PDIP disebut menyiapkan 4 nama untuk diusung di Pilkada
Baca SelengkapnyaPKS memiliki 18 kursi di DPRD DKI, sehingga masih membutuhkan empat kursi untuk mengusung di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaIncumbent adalah istilah yang kerap muncul saat Pilkada dan menarik dipelajari.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku partainya sudah gencar membangun komunikasi politik dengan parpol lain untuk membahas Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP berusaha membuka komunikasi politik dengan Khofifah Indarparawansa. Mereka menargetkan kadernya menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDemokrat meyakini, partai lain tetap akan mendukung pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP bahkan sudah berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal peluang partainya ikut mendukung duet Anies Baswedan-Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak menutup kemungkinan bakal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaPKB terang-terangan tergiur ajakan PDI Perjuangan untuk berkoalisi mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus melakukan komunikasi dengan partai politik (parpol) mana pun untuk Pilkada Jakarta 2024. Koalisi disebut masih cair.
Baca Selengkapnya