PDIP: Poster 'Jokowi Raja' Jurus Baru Black Campaign
Merdeka.com - Poster Presiden Joko Widodo yang mengenakan mahkota bagai seorang raja terpasang di Purworejo, Jawa Tengah. Poster tersebut telah dicabut oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) karena merupakan atribut liar.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan, atribut kampanye yang beredar di Jawa Tengah tersebut adalah modus black campaign gaya baru.
"Atribut itu seolah mendukung kami, padahal bersifat black campaign. Dari aspek estetika, komunikasi politik, daya imajinasi, dan teknik kampanye, atribut bergambar PDI Perjuangan dan Pak Jokowi yang terpasang tersebut bukan kami," jelasnya dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (13/11).
-
Bagaimana PDIP membuktikan kecurangan Pilpres? Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM). Oleh karena itu, tim hukum telah mempersiapkan bukti yang kuat agar hakim MK tidak membuat keputusan yang salah atau tidak tergantung keyakinan yang didukung hanya minimal dua alat bukti. 'Kami memiliki data dan bukti yang kuat sekali. Kami tidak akan larut dengan masalah selisih angka perolehan, tapi kami akan folus pada TSM karena kejahatan ini sudah luar biasa. Kita akan yakinkan hakim dengan bukti yag kita miliki bahwa ini betul-betul kejahatan yang TSM,' kata Henry, dalam keterangan reami, Senin (11/3).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Hasto, ada pihak yang sengaja memalsukan atribut kampanye tersebut dengan niat mendiskreditkan PDI Perjuangan. Hal ini dianggapnya tidak terlepas dari hasil survei yang selalu menempatkan PDI Perjuangan dengan elektabilitas tertinggi.
Akhirnya, ada kekuatan-kekuatan tertentu yang sengaja melakukan ini agar elektabilitas PDI Perjuangan turun. "Ini cara-cara yang tidak sehat dalam demokrasi," tegas Hasto.
Menurut Hasto, Jokowi memiliki kepemimpinan yang merakyat sehingga apa yang digambarkan oleh alat peraga kampanye (APK) liar tersebut tidaklah sesuai.
"Kami sudah mempersiapkan atribut asli kami, yang mengedepankan kepemimpinan merakyat Pak Jokowi dengan pendekatan soft campaign. Berdasarkan survei internal yang kami lakukan, publik menangkap ada apresiasi positif dimana Bung Karno, Ibu Megawati Soekarnoputri, Pak Jokowi dengan PDI Perjuangan merupakan satu kesatuan napas perjuangan," ujarnya.
Dia mengatakan, PDI Perjuangan juga mengucapkan terima kasih atas kerja cepat kader Partai bersama dengan masyarakat untuk melaporkan APK liar tersebut. Setelah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), APK juga akhirnya telah diturunkan.
Dengan ini, PDI Perjuangan juga sedang mempertimbangkan langkah hukum atas pemasangan APK tersebut oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menilai pemilihan umum (Pemilu) 2024 bukan sekedar Jokowi effect.
Baca SelengkapnyaBaliho berukuran cukup besar bergambar foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertebaran di sejumlah basis suara PDIP.
Baca SelengkapnyaSemua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaJokowi merupakan kader PDIP, mengapa memilih mengendors partai lain.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto buka-bukaan basis partainya dikepung untuk mencari suara di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaBaliho dengan foto Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo terpasang di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca Selengkapnya