PDIP: SBY-AHY mirip jalan-jalan
Merdeka.com - Kalangan PDI Perjuangan (PDIP) menilai, turunnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak akan berefek serius pada kenaikan elektoral Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jawa Timur 2018. Kehadiran SBY dan AHY dinilai hanya jalan-jalan tanpa membawa dampak elektoral.
"Efeknya tidak serius. Pak SBY dan Mas AHY malah mirip jalan-jalan ya ke Jawa Timur, muncul di plaza seperti anak milenial, ketimbang bekerja serius untuk menambah suara," kata Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Senin (2/4/2018).
Seperti diketahui, Minggu kemarin, Ketua Umum DPP Partai Demokrat SBY turun di kampanye akbar Khofifah-Emil, di Jombang. Turun pula Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putera SBY, yang akan safari ke 17 daerah di Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
"Apalagi kami melihat, AHY lebih tepat ingin mempopulerkan dirinya sendiri, mungkin lho ya... untuk Pilpres 2019, dengan memanfaatkan Mbak Khofifah yang tengah running di Pilkada Jawa Timur," tambah Whisnu.
PDIP, kata dia, sampai saat ini belum ingin menghadirkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Jawa Timur untuk kampanye bagi Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno.
"Cukup ditangani pengurus partai tingkat kota dan kabupaten, level PAC (kecamatan) dan Ranting (kelurahan), juga Anak Ranting (RW). Ibu Ketua Umum banyak yang harus ditangani. Jadwal kampanye Ibu pasti ada, tapi nanti, entah kapan," kata Whisnu.
Ia berkata, jajaran PDIP di Surabaya bekerja all out untuk memperbesar suara dukungan bagi Gus Ipul-Puti Guntur, nomor 2. Siang malam mereka bergerak dari rumah ke rumah, ke luar masuk kampung, untuk meyakinkan pemilih agar mencoblos Gus Ipul-Puti Guntur.
Dalam Pilkada Jawa Timur, Gus Ipul dan Puti Guntur dicalonkan PKB, PDIP, PKS dan Gerindra. "PDI Perjuangan, sudah bersyukur dapat "hadiah" Mbak Puti, cucu Bung Karno. Mesin organisasi kami otomatis bergerak ke bawah. Bukan ke atas (elit)," kata Whisnu.
Ketua DPC PDIP Trenggalek Doding Rahmadi juga berpendapat sama soal turunnya SBY dan AHY ke Jawa Timur. "Tidak ada pengaruhnya bagi rakyat di pedesaan, seperti Trenggalek ini. Apalagi di sini, Emil meninggalkan janji-janji kampanye Pilkada 2015, yang banyak terbengkalai," kata Doding.
Janji-janji terbengkalai itu, kata dia, saat ini harus dihandle Plt. Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, menggantikan Emil yang cuti. "Satu per satu ditangani Pak Wabup Arifin. Mulai gizi buruk, kemiskinan, perbaikan jalan, dan pemberdayaan masyarakat," kata Doding.
"Apakah cidera orang Trenggalek karena ditinggal Emil Dardak, lantas bisa diobati Pak SBY dan AHY? Tidak! Ingatan orang Trenggalek tidak pendek atas dosa Emil Dardak yang berupaya meninggalkan sumpah jabatannya," kata Doding.
Ia menyebut, kemenangan Emil Dardak-Moch. Nur Arifin di Pilkada Trenggalek mencapai 76 persen suara. "Setengah periode menjabat di Trenggalek, lalu Emil mau jadi Wagub. Dia bilang mau menyejahterakan rakyat Trenggalek lewat Pemprov Jawa Timur. Apakah bisa dipercaya bualan itu?" Doding.
Ia mengungkapkan, orang Trenggalek ingin seperti warga Surabaya yang memiliki Walikota Tri Rismaharini, yang kokoh sikap pribadinya, tidak mau meninggalkan jabatan di tengah jalan.
"Bu Risma pemimpin yang punya prinsip. Kokoh. Tidak mau gubernur atau menteri, dengan meninggalkan Surabaya. Dulu orang Trenggalek memilih Emil, karena ingin perbaikan. Faktanya apa? Tidak ada!" Doding.
Ketua DPC PDIP Banyuwangi I Made Cahyana berpendapat, Jawa Timur butuh dikelola dengan ketekunan. Tidak dengan pola-pola kampanye sesaat.
"Apa yang bisa diperoleh, dengan datang kampanye dari Jakarta, lantas pergi? Karena itu kami tidak khawatir dengan turunnya Pak SBY dan AHY. Kecuali, kalau menginap berbulan-bulan di Jawa Timur, ke luar masuk desa, kami baru pantas khawatir," kata Made. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres-cawapres nomor 3 Ganjar-Mahfud pun menyiapkan sejumlah strategi untuk merebut hati para calon pemilih Jabar.
Baca SelengkapnyaTim pasangan Ganjar-Mahfud memastikan kesiapannya dalam memenangkan suara di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJateng identik dengan sebutan kandang banteng alias basis pendukung PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAHY belum bisa memastikan kapan SBY turun gunung untuk mengkampanyekan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan peran SBY menangkan Prabowo-Gibran di Jateng.
Baca Selengkapnya"Dengarkan yang belakang, dengarkan yang belakang, iya iya, lihat sini kamu," ujar SBY sambil menunjuk kadernya tersebut.
Baca SelengkapnyaSBY bahkan membanggakan sosok Prabowo sebagai sahabat lama yang turut berjuant sejak zaman Taruna TNI
Baca SelengkapnyaPDIP melakukan konsolidasi pemenangan bersama pengurus dan kepala daerah se-Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN akan masuk ke pelosok-pelosok untuk bisa merebut suara di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPKS memastikan seluruh mesin partainya bergerak dengan optimal demi memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaHasto meyakini bahwa dengan jiwa raga terus diasah lewat olahraga akan memunculkan watak politik yang sehat bersama rakyat.
Baca Selengkapnya