PDIP sebut beras plastik jadi masalah serius dibanding reshuffle
Merdeka.com - Sekjen PDIP Hasto Hasto Kristiyanto menilai masalah reshuffle yang ramai diusulkan kepada Presiden Jokowi bukanlah hal yang sangat mendesak untuk dilakukan dalam waktu ini. Menurut Hasto, masalah beras plastik justru menjadi perhatian serius yang perlu dicari akarnya.
"Kita serahkan reshuffle kepada presiden saja. Kita tunggu keputusannya seperti apa, lebih baik fokus pada pertumbuhan ekonomi nasional. Kita fokus pada masalah beras plastik," kata Hasto yang hadir mendampingi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Gedung Arsip Nasional RI, Jl Ampera No 7, Jakarta, Selasa (26/5).
Dia mengatakan, masalah beras plastik merupakan tantangan bagi Presiden Jokowi. Oleh karena itu, solusinya adalah membuat terobosan agar masalah ini tidak mengganggu ketahanan ekonomi nasional.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Bagaimana Jokowi pastikan beras aman? Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat. 'Bapak, Ibu sudah terima semuanya yang 10 kilo? Saya tadi mendapatkan catatan, ada yang sudah tiga kali, tapi ada juga yang baru sekali, betul?' tanya Presiden dalam dialognya dengan masyarakat penerima manfaat seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/4).
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Kenapa Hasto menilai Prabowo kesulitan jawab soal HAM? Hasto menilai, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang mampu menampilkan sosok pemimpin yang jujur dalam debat tersebut. 'Kualitas kepemimpinan dari karakter pemimpin, dari moralitas yang baik, itu otomatis akan mendorong jawaban-jawaban yang sesuai dengan kehendak rakyat,' kata Hasto, kepada wartawan, di KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (13/12).
-
Kenapa Jokowi cek stok beras? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
"Ini tantangan bagi Presiden Jokowi. Agar tidak mengganggu stabilitas ekonomi, kita mengusulkan terobosan baru seperti program padat karya di desa-desa," papar dia.
Selain itu, lanjut dia, masalah reshuffle sebenarnya tetap pada keputusan Presiden Jokowi. Namun, sebagai warga negara seharusnya bergotong royong untuk memulihkan ekonomi nasional.
"Kita tunggu hasilnya apa jadi reshuffle. Tapi sebaiknya kita gotong royong untuk pulihkan ekonomi kita," pungkas Hasto. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons permintaan maaf Presiden Jokowi jelang masa akhir jabatannya
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.
Baca SelengkapnyaHasto mencontohkan misalnya jelaskan mengapa kemiskinan semakin tinggi dan mengapa utang semakin bertambah.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.
Baca SelengkapnyaHasto juga memastikan bahwa Presiden Jokowi memberikan dukungannya kepada Ganjar
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku miris melihat gudang Bulog hanya diisi beras impor.
Baca SelengkapnyaHasto menilai utang beli Alutsista TNI kurang pas saat rakyat masih susah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca Selengkapnya