PDIP Sebut Poster 'Jokowi Raja' Kampanye Negatif, Disebar Lawan Politik
Merdeka.com - Beredar poster Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi dengan berlatarkan simbol Partai PDI Perjuangan di Banyumas, Jawa Tengah. Dalam poster itu terlihat Jokowi mengenakan mahkota bagaikan seorang raja.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menegaskan, poster itu bukan resmi dari PDI Perjuangan. Tetapi dari lawan Jokowi di Pilpres 2019.
"Jelas, Alat Peraga Kampanye ini datang dari kaum 'anti Jokowi Presiden'. Ini adalah pola negatif campaign yang dikembangkan oleh lawan Jokowi untuk menurunkan citra diri Jokowi yang sedang bagus-bagusnya," kata Andreas saat dihubungi merdeka.com, Senin (12/11).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Andreas menilai, poster itu berasal dari kelompok 'anti Jokowi Presiden' yang tidak mampu mampu untuk berkompetisi dengan menampilkan citra diri positif untuk bersaing dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Sehingga berupaya membuat citra negatif.
"Ada Alat Peraga Kampanye siluman yang dipasang di publik yang mencitrakan seolah-olah Jokowi seorang raja dengan Mahkota. Sesuatu yang jauh dari fakta diri Jokowi yang sebenarnya, yang adalah seorang pekerja keras dan merakyat," ungkapnya.
PDI Perjuangan, kata dia, juga mencopot telah semua atribut tersebut. "Langkah yang diambil yaitu pencopotan itu," ucapnya.
Diketahui, poster bergambar capres Joko Widodo di Banyumas dicopoti oleh kader PDIP setempat. Dalam poster tersebut ada gambar Jokowi mengenakan mahkota. Menurut mereka, poster tersebut tidak jelas dan bukan dipasang oleh PDIP.
Ketua DPC PDIP Banyumas, dr Budhi Setiawan mengatakan pencopotan atribut capres Jokowi telah dilakukan sejak Minggu (11/11) malam. Poster-poster tersebut tersebar hampir di setiap desa dan daerah perkotaan di Banyumas.
"Kami turunkan kader sampai tingkat ranting untuk membersihkan poster. Banyumas sudah bersih hari ini," kata Budhi lewat sambungan telepon, Senin (12/11) sore.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baliho dengan foto Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo terpasang di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaLalu, di sisi tengah ada gambar wajah Presiden Jokowi antara Prabowo dan Gibran.
Baca SelengkapnyaBak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal baliho dirinya dengan foto bakal calon Presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSalah satu baliho berukuran cukup besar bergambar foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaJokowi memperlihatkan poster bertuliskan aturan menyatakan kepala negara diizinkan ikut berkampanye.
Baca SelengkapnyaIsu dan kritikan PDIP justru tidak mempan bagi pasangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSemua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca Selengkapnya