PDIP sejak awal sudah cium 'drama' Demokrat dalam RUU Pilkada
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari mengaku partainya sudah memperkirakan aksi meninggalkan ruang sidang (walk out) yang dilakukan Partai Demokrat dalam pengesahan RUU Pilkada dini hari tadi. Menurut Eva, partainya sudah mendengar selentingan kabar bahwa partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut akan abstain.
"Ternyata hanya main drama Pak Benny K Harman dan Demokrat. Kami sendiri sejak awal sudah mendengar selentingan mereka akan abstain," kata Eva usai pengambilan keputusan RUU Pilkada di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/9) dini hari.
Meski sebelumnya sudah mendapat informasi Partai Demokrat akan abstain, Eva mengatakan, PDIP tetap berpikiran positif dan memberi kesempatan Demokrat membuktikan sikapnya mempertahankan opsi pilkada langsung.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Kenapa PDIP yakin bisa menang di Pilpres 2024? Sementara untuk Pilpres, menurutnya, hasil survey menunjukkan posisi Ganjar Pranowo di Bali mencapai 70 persen. Capaian diharapkan akan meningkat karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
Namun, kesempatan tersebut dimentahkan begitu saja oleh partai berlambang bintang mercy tersebut. "Lucunya, masih ada enam (anggota Fraksi Partai Demokrat) yang tinggal walaupun dijanjikan (oleh Demokrat) katanya (seluruh anggota fraksi) akan pro kepada pilsung (pilkada langsung) ternyata tidak terbukti," imbuh Eva.
Eva juga mempertanyakan keseriusan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengusung demokrasi yang melibatkan rakyat, terlebih lagi SBY sudah mengunggah videonya di YouTube tentang pentingnya demokrasi yang melibatkan masyarakat.
Sementara itu, Politisi PKB, Abdul Kadir Karding menilai keputusan pilkada melalui DPRD merupakan kemunduran reformasi dan kemunduran terhadap penghargaan suara rakyat.
"Kemunduran reformasi kita dan penghargaan kepada suara rakyat," kata Abdul.
Diakui Abdul, PKB terkejut dengan aksi walkout yang dilakukan Partai Demokrat. "(Walkout) Yang terjadi, kami kaget sikap yang diambil dari temen Demokrat. PDIP mendukung gagasan yang baik, mereka justru melakukan walkout," ucap Abdul.
Mendukung pilkada langsung, diakui merupakan sikap PKB sejak awal. Dirinya mengaku, pilkada langsung masih banyak kekurangan, namun bukan berarti proses menuju kesempurnaannya dihentikan.
"Itu politik PKB sejak awal adalah mendukung pilkada langsung dan reformasi. Sebenarnya dalam proses tradisi demokrasi kita pilihan langsung demokrasi tidak bisa datang seketika, bertahap dan berproses," tuturnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan mengungkapkan komunikasi PDIP dan Demokrat sebelum gabung koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal ini, fraksi PDIP berkomitmen akan terus berjuang dan memastikan demokrasi di Indonesia tetap berjalan
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, tatanan sistem pemerintahan yang baik harus dibangun melalui pengawasan yang kuat.
Baca SelengkapnyaPDIP menyatakan kesiapannya melawan koalisi gemuk KIM plus dalam Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKemungkinan itu terbuka tentunya menyikapi putusan Mahkamah Konsitusi (MK) memutuskan pengusungan Calon Kepala Daerah tidak lagi bergantung jumlah kursi DPRD.
Baca SelengkapnyaMegawati justru meminta semua kader berjuang untuk memenangkan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDalam proses Pilkada, PDIP tidak melihat rivalitas pada saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP akan menunggu dan menghormati sengketa Pemilu yang bergulir di Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pembahasan RUU Pilkada mengabaikan suara masyarakat.
Baca SelengkapnyaPDIP berusaha membuka komunikasi politik dengan Khofifah Indarparawansa. Mereka menargetkan kadernya menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca Selengkapnya