PDIP: Soal capres, perlu kesabaran revolusioner
Merdeka.com - Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selalu moncer di berbagai hasil survei capres jelang Pilpres 2014. Namun PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai yang menaungi Jokowi, masih belum mau menentukan apakah kadernya itu akan diusung sebagai capres.
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengapresiasi hasil survei litbang Kompas yang memposisikan nama Jokowi di paling atas capres. Dalam survei itu, nama Jokowi melejit paling atas dengan 43,5 persen dan pesaing terberatnya capres Gerindra Prabowo Subianto dengan 11,1 persen.
"Semua hasil survei oleh PDIP khususnya Ibu Megawati mencermati dengan seksama. Di mana hasil survei bukan satu-satunya alat pertimbangan utama dalam proses pengambilan keputusan politik partai terkait capres dan cawapres," ujar Tjahjo dalam pesan singkat, Kamis (9/1).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kapan PDIP umumkan pemecatan Jokowi? Pada tanggal 16 Desember 2024, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun, secara resmi mengumumkan pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari keanggotaan partai.
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
Menurutnya, soal penentuan nama capres dan cawapres dilakukan setelah mencermati dinamika politik nasional jelang pemilihan. Pihaknya juga melihat kandidat capres partai lain terlebih dahulu sebelum benar-benar menentukan capres dan cawapres dari partainya.
"PDIP juga mencermati gelagat dinamika politik nasional yang dinamis khususnya perkembangan parpol dan nominasi capres lain dan juga hasil survei jadi salah satu pertimbangan partai untuk menyusun strategi partai dan Pilpres ke depan," tegas dia.
Anggota Komisi I DPR ini menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal kapan tepatnya partai mengumumkan kandidat capres dan cawapres dari PDIP.
"Soal kapan partai deklarasi ada momentum yang pasti akan diambil dengan cermat oleh Ibu Ketua Umum yang mendapatkan mandat partai melalui keputusan Rakernas I partai," tegas dia.
"Memang perlu kesabaran revolusioner khususnya bagi kader partai yang memahami mekanisme partai," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengumuman tersebut rencananya akan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaHasto tidak menyebut, siapa nama yang akan diumumkan.
Baca SelengkapnyaMegawati dalam pidatonya mengingatkan para kader PDIP jangan melempem.
Baca SelengkapnyaPDIP juga terbuka dengan usulan Partai Golkar yang kini tengah membangun kerjasama. Golkar terbuka untuk mengusulkan nama Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kesal dituding mengintimidasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Baca SelengkapnyaMegawati disambut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan sejumlah kader partai yang telah sampai dahulu.
Baca SelengkapnyaNama-nama tersebut baru akan dimunculkan tepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pendaftaran pasangan Calon.
Baca SelengkapnyaMegawati tidak menyatakan secara gamblang menyatakan sikap politik dari PDIP
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, agenda pengumuman calon kepala daerah gelombang pertama ini dilakukan secara serentak secara hybrid.
Baca SelengkapnyaMegawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
Baca SelengkapnyaSaid menegaskan, Megawati sendiri yang bakal mengumumkan. Jadi, kata dia, semua pihak harap bersabar.
Baca SelengkapnyaPDIP masih merahasiakan calon terkuatnya, untuk maju di Pilkada Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur
Baca Selengkapnya