PDIP Soal Ramai Wacana Duet Prabowo-Puan untuk 2024: Terlampau Dini
Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat turut menanggapi pertanyaan seputar kemungkinan dihidupkannya kembali perjanjian batu tulis. Hal ini berkaitan dengan pilpres 2024. Meskipun masih cukup jauh, tapi perbincangan seputar pilpres 2024 sudah muncul. Termasuk formulasi pasangan yang bakal maju.
Pasangan yang ramai diperbicangkan yakni duet Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Munculnya duet ini kemudian menimbulkan pertanyaan mungkinkah perjanjian batu tulis dihidupkan kembali.
Djarot enggan menanggapi secara detail terkait hal tersebut. Menurut dia, masih terlalu dini bila sudah membincangkan pilpres 2024. Padahal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf baru saja dimulai.
-
Apa yang Puan Maharani sampaikan terkait Pemilu 2024? 'Capek-capek tunggu pemilu, tapi nggak bebas, rugi dong, yang benar saja. Capek-capek ke TPS dan nyoblos, tapi nggak ikut kata hatinya, rugi dong, yang benar saja,' kata Puan diiringi tepuk tangan para anggota DPR yang hadir pada Rapat Paripurna ke-12 DPR RI dalam Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023-2024.
-
Kapan Puan Maharani menanggapi wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024? 'Insyallah (berkolaborasi antara kubu 1 dan kubu 3). Kita lihat saja gimana nanti kedepan ini,' kata Puan, saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa yang Puan Maharani ingatkan tentang Pemilu 2024? Oleh karena itu, dia mengajak seluruh rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak suara untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
-
Kenapa sengketa Pilpres 2024 dianggap kompleks? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
-
Kenapa Prabowo maju di Pilpres 2024? Meski sudah masuk ke kursi pemerintahan, Prabowo belum menyerah akan tekadnya.
"Masih terlampau dini untuk bicara tentang Pilpres 2024. Sekarang baru saja setahun. Terlalu dini," kata dia, ditemui di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (27/2).
Menurut dia, PDIP sendiri belum membicarakan secara serius tentang pilpres. Yang lebih penting bagi PDIP, tegas dia, yakni menyukseskan pemerintahan saat ini.
"Tapi kita lebih serius, ya kita kerja. Masih banyak persoalan bangsa ini yang harus kita selesaikan terlebih dahulu," ujarnya.
Saat ini, ada cukup banyak persoalan dari berbagai sektor yang perlu ditangani. "Biarkan kita semua fokus konsentrasi untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang ada. (Masalah) epidemik, ekonomi, bencana alam, banjir, seperti itu ketimpangan, pembangunan, terus bagaimana keberlanjutan pembangunan yang sudah dikerjakan selama ini," ungkap Djarot.
"Masih banyak yang kita pikirkan daripada kita terjebak pola-pola pikir yang membikin 'gaduh' untuk 2024," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku partainya terbuka untuk membahas kemungkinan terbentuknya dua poros di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengakui peluang Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo berduet dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terbuka.
Baca SelengkapnyaBakal calon presiden Ganjar Pranowo irit bicara soal wacana dirinya diduetkan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDPP PSI belum menindaklanjuti arah dukungan dari DPW, padahal Pemilu hanya tinggal empat bulan lagi.
Baca SelengkapnyaKarena 02 terlalu yakin 1 putaran. Kami dengan 01 tidak yakin 1 putaran, pasti 2 putaran," kata Aria Bima
Baca SelengkapnyaMenurut Mardiono, tidak tertutup kemungkinan duet Sandiaga-AHY
Baca SelengkapnyaTradisi deklarasi cawapres di Indonesia selalu terjadi di menit terakhir.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menilai apapun bisa terjadi sebelum ditetapkan KPU.
Baca SelengkapnyaHal ini muncul, karena nama keduanya mendapat elaktabilitas tinggi dalam survei LSI.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan pertemuan dua pimpinan partai politik tersebut. Ketua DPR RI ini menyebut, tinggal menunggu waktu yang tepat saja.
Baca SelengkapnyaPrabowo tidak mengiyakan ataupun membantah mengenai wacana duet dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPDIP menghormati adanya pertemuan ketua-ketua umum partai politik dalam koalisi besar Indonesia Raya hari Minggu lalu.
Baca Selengkapnya