PDIP Surabaya bantah Risma mulai membentuk simpatisan Pilgub DKI

Merdeka.com - Dewan Perwakilan PDIP Surabaya memastikan kalau Wali Kota Tri Rismaharini tidak mengetahui mengenai deklarasi KhaRisma yang terjadi di Jakarta, pada 28 April lalu. Sebab, pihaknya sudah melakukan klarifikasi kepada Risma, panggilan akrabnya.

Risma justru menanyakan itu mengenai apa? "Saya tidak itu apa?" ucap Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Didik Prasetyono, menirukan perkataan Risma kemarin.

Didik melihat, aksi yang terjadi itu merupakan wujud masyarakat Jakarta yang menginginkan Risma memimpin Ibu Kota.

"Iya kami bangga saja, Wali Kota Surabaya ternyata diinginkan Jakarta," terang dia.

Ketika disinggung mengenai deklarasi yang akan bermunculan memberikan dukungan sosok Risma untuk memimpin DKI Jakarta, Didik menegaskan, bahwa dalam pencalonan gubernur itu harus ada rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat Partai.

"Hingga sekarang belum ada pembahasan dan putusan mengenai hal tersebut (Risma maju jadi calon Gubernur DKI). Yang saya tahu, sekarang ini masih dalam fit and proper test tingkat DPD DKI Jakarta, setelah itu dilakukan pemetaan politik dan baru mendapatkan rekomendasi dari DPP," jelas Didik.

Menurut dia, PDIP Kota Surabaya sendiri hingga sekarang sifatnya masih pasif. Sebab tidak menginginkan Risma itu terpengaruh mengenai isu yang beredar, pencalonannya sebagai Gubernur DKI.

"Kami sudah melakukan komunikasi berulang kali, meminta Bu Risma tetap fokus dalam memimpin dan melaksanakan tugas sebagai Wali Kota Surabaya, dan tidak berpengaruh mengenai isu-isu Pilgub DKI," tambahnya.