PDIP tak kaget Jokowi kalahkan Ical di survei internal Golkar
Merdeka.com - PDI Perjuangan tidak kaget dengan adanya hasil survei internal Partai Golkar yang menempatkan kadernya, Joko Widodo ( Jokowi ) di urutan pertama. Politisi PDIP TB Hasanuddin mengakui, saat ini dari sejumlah survei yang ada, nama Jokowi merajai kandidat capres 2014. Tak terkecuali dengan survei yang dilakukan oleh internal Partai Golkar .
"Saya ini doktor manajemen, tahu angka-angka statistik, PDIP dari dulu seperti itu. Enggak kaget kita," ujar Hasanuddin kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/1).
Menurut Hasanuddin, wajar jika Jokowi menempati posisi atas dalam sejumlah survei. Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat dan paham di dalam menguasai masalah yang dihadapi warganya.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Siapa yang melakukan survei tentang Gibran sebagai cawapres? Survei Charta Politika mencatat bahwa sebanyak 48,9 persen masyarakat merasa Gibran tidak pantas menjadi Cawapres pada Pemilu, sedangkan 38,2 persen menyatakan sebaliknya, bahwa Gibran masih pantas untuk melaju sebagai Cawapres.
-
Bagaimana SMRC melakukan survei Pilgub Sulteng? Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
"Dari dulu (survei Jokowi) seperti itu," katanya.
Sebelumnya, di dalam hasil survei internal Partai Golkar yang disampaikan secara singkat oleh Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Pusat Sharif Cicip Sutardjo , Jokowi menempati posisi pertama dengan elektabilitas 26 persen. Sedangkan Aburizal Bakrie (Ical) yang digadang-gadang Partai Golkar sebagai capres 2014 berada di posisi kedua dengan elektabilitas 14,4 persen.
Survei internal ini digelar di 77 dapil pada Januari 2014 dan melibatkan 30.000 responden. Jumlah ini diklaim sebagai jumlah responden survei terbanyak di Indonesia.
Berikut urutan calon presiden dan elektabilitas berdasarkan survei internal Golkar:
1. Joko Widodo: 26%
2. Aburizal Bakrie: 14,4%
3. Prabowo Subianto: 10%
4. Megawati Soekarnoputri: 6,9%
5. Wiranto: 6,6% (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaDari hasil survei, 87,8 persen prediksi Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca Selengkapnyasurvei dilakukan Indikator Politik Indonesia dalam rentang 25 Agustus – 3 September 2023, menempatkan 1.200 responden.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku bersyukur saat ini Capres jagoannya Ganjar Pranowo dikeroyok banyak parpol.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaSuara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca Selengkapnya