PDIP tak mau buru-buru daftarkan Jokowi dan pasangannya ke KPU
Merdeka.com - Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, partainya tidak mau terburu-buru mendaftarkan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2019 mendatang. Meskipun, calon presiden yang diusung PDIP yaitu Jokowi merupakan incumbent.
"Tidak ada aturan yang menyatakan bahwa incumbent atau capres incumbent harus duluan," kata Puan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/7).
Puan mengatakan, partainya dan partai pengusung Jokowi lainnya tetap akan mengikuti mekanisme pendaftaran capres-cawapres yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
"Ya sesuai aturan saja. Karena pendaftaran, ya kita daftar. Nanti pendaftarannya dimulai awal Agustus sampai tanggal 10 Agustus 2018," ucap Puan.
Puan berpendapat, saat ini partai politik masih saling melihat kekuatan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan didaftarkan ke KPU.
"Semuanya saling melihat, bukan cuma kita saja, partai pemerintah. Partai di luar pemerintah saling melihat siapa calonnya, siapa pendampingnya, bagaimana kekuatannya dan lain-lain. Jadi dinamika politik seperti ini wajar saja," ujar Puan.
Ia juga tidak mempersoalkan partai politik yang belum mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019, akan mengumumkan capres dan cawapresnya setelah Jokowi menentukan pilihan pendampingnya nanti.
"Boleh-boleh saja, sampai saat ini kan peserta pemilu yang bisa mencalonkan capres dan cawapres sesuai undang-undang, kan 10 partai yang ada di DPR," terang Puan.
Sementara, untuk sosok cawapres Jokowi, Puan, mengungkapkan, saat ini telah mengerucut sebanyak lima nama. Meski demikian, ia menambahkan bahwa nama-nama tersebut masih dilakukan penggodokan hingga menghasilkan satu nama nantinya yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
"Ya sekarang sudah mulai mengerucut siapa yang kemudia partai mendukung Pak Jokowi dan sisanya yang belum punya capres atau cawapres yang sudah dideclare," tandas Puan.
Reporter: Hanz Salim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disinggung soal arah dukungan Jokowi, Puan meminta awak media bertanya kepada presiden langsung.
Baca SelengkapnyaPSI kembali berembuk untuk menentukan sikap akan mendukung siapa di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan Jokowi bukan ketua umum partai politik dan ketua koalisi.
Baca SelengkapnyaMenurut Adian, pihaknya juga tidak peduli apapun pernyataan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPDIP berdalih menjaga stabilitas politik jauh lebih dikedepankan daripada manuver politik
Baca SelengkapnyaPuan meminta kader PDIP bersiap, sehingga ketika mendapat instruksi siap bergerak.
Baca SelengkapnyaPramono siap berkerja dan berusaha sungguh-sungguh menjalankan amanah.
Baca SelengkapnyaPuan mengungkapkan komunikasi PDIP dan Demokrat sebelum gabung koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaTernyata usulan nama Gibran untuk menjadi pendamping Ganjar diajukan oleh Puan Maharani.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto bicara bagaimana perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo dan PDIP.
Baca Selengkapnya