PDIP tak senang Ahok desak Megawati soal Djarot
Merdeka.com - Langkah Basuki Tjahaja Purnama meminta Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memberikan Djarot Saiful Hidayat sebagai pendamping dalam Pilgub DKI dikecam para kader. Cara itu dianggap memberikan intimidasi kepada Megawati. Apalagi Basuki sampai memberi tenggat waktu Megawati dalam urusan ini.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menegaskan, partainya menghargai permintaan Ahok, sapaan akrab Basuki, sebagai masukan. Namun, dia merasa Ahok justru memberi tekanan kepada partainya.
"Biar masing-masing menjalankan tugasnya dengan baik. Bukan saling mengintimidasi, saling mengancam dan saling menekan," kata Hendrawan saat dihubungi dari Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/3).
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Apa keputusan politik yang akan diambil oleh PDIP? Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan, partainya siap berada di dalam pemerintahan ataupun mengambil jarak dengan pemerintah sebagai oposisi.
-
Siapa yang punya hak menentukan arah politik PDIP? Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Hendrawan menuturkan, PDIP memiliki mekanisme dalam mengusung calon kepala daerah, termasuk di DKI Jakarta. PDIP akan berpegang kepada mekanisme internal partai dan tidak akan terpengaruh pada Ahok maupun pendukungnya mengatasnamakan TemanAhok.
"PDIP bekerjanya punya mekanisme, punya jadwal, punya tim," tegasnya.
Lebih lanjut, Hendrawan menambahkan, partainya belum bisa memastikan kapan mekanisme penjaringan calon gubernur DKI akan dilakukan. Yang pasti, kata dia, penjaringan akan dilakukan dalam waktu dekat ini dan PDIP juga akan sangat bergantung pada momentum serta keputusan Megawati Soekarnoputri.
"Untuk melihat momentum itu tepat atau tidak sepenuhnya kewenangan ketua umum," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyebut, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menegaskan komitmennya untuk tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan digadang-gadang bakal diusung PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAirin menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati yang telah memberikan rekomendasi untuk maju Pilgub Banten.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung orang non kader berpeluang jadi ketua umum di partainya
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPDIP menyatakan mendukung Ketua DPD PDIP Banten Ade Sumardi untuk menjadi cawagub mendampingi politikus Partai Golkar, Airin Rachmi Diany pada Pilgub Banten.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca Selengkapnya