PDIP tak undang Ahok di sekolah partai karena bukan Soekarnois
Merdeka.com - PDI Perjuangan menggelar sekolah partai bagi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Sejumlah kepala daerah diundang PDIP untuk berbagi kisah sukses dalam memimpin daerahnya masing-masing.
Pimpinan-pimpinan daerah yang diundang di antaranya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. Mereka berdua menyampaikan materi bertajuk "Kebijakan Program Pemerintah Daerah Pro Rakyat Sebagai Strategi Pemenangan Pilkada".
Akan tetapi, PDIP tampaknya tidak mengundang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai pemateri. Padahal sebelumnya, PDIP mengundang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk membawakan materi pada sekolah partai pertama.
-
Siapa saja yang hadir di Rakernas PKS? Acara tersebut dihadiri Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri, Aboe Bakar Al-Habsyi, dan Hidayat Nur Wahid.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ajukan Ridwan Kamil maju di Jakarta? 'Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil,' klaim Dasco.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan alasan pihaknya tidak mengundang Ahok karena Gubernur DKI itu dinilai belum Soekarnois. Berbeda dengan Ridwan, menurutnya, Wali Kota Bandung itu secara eksplisit mengaku dirinya belajar dari Soekarno.
"Jadi sekarang ini yang kita ambil yang clear dan mendapat pengakuan dari internasional, pengakuan dari dalam negeri dan clear mendefinisikan dirinya sebagai Soekarnois. Ridwan Kamil kan walaupun bukan PDI Perjuangan kan dia ngomong dengan emplisit ya, ini i learning from Soekarno. Kayak gitu," kata Eva di Kinasih Resort Depok, Jl Raya Cilangkap, Kelurahan Cilangkap, Tapos, Depok, Selasa (6/9).
"Belum, kebetulan belum. Nanti kalau Pak Ahok kan ramai," sambung Eva.
Selain harus berpaham Soekarnois, Eva berujar pembicara yang dipilih adalah mereka yang telah terbukti sukses melakukan tugasnya dan diakui sebagai pemimpin yang apik oleh masyarakat. Serta, lanjut Eva, dianggap sebagai pemimpin yang menjalankan pemerintahan atas dasar ideologi pancasialis.
"Orang disuruh ke sini karena bisa membuktikan bahwa sumber insipirasi didalam melakukan pemerintahan, menjalankan pemerintahan itu sebenarnya dari ideologi dan itu bisa dilihatkan ini dari sila ke ini, sila kesatu kedua dan seterusnya," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Djarot mengatakan PDIP tidak mengundang Ahok karena dia bukan kader partai. "Kan Pak Ahok belum kader, belum ada KTA (kartu tanda anggota)," tutupnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI mengajak Gibran bergabung jika PDIP sudah mengucilkan putra Presiden Jokowi itu.
Baca SelengkapnyaBila ada anggota partai yang melanggar konstitusi, etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDIP.
Baca SelengkapnyaKader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGibran membenarkan dirinya tak diundang PDIP Jateng.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku tidak membicarakan urusan internal PDIP ketika bertemu dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaTak diundang dalam Rakernas, Presiden Jokowi menyerahkan ke PDIP selaku tuan rumah acara.
Baca SelengkapnyaAtas permasalahan itu, PDIP Jateng meminta maaf, sebab undangan tersebut diberikan mendadak.
Baca SelengkapnyaMenurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.
Baca SelengkapnyaGibran diisukan sebagai bakal calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil alias RK bakal maju di Pilgub Jakarta 2024. Namun belum diketahui nama pendampingnya.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca Selengkapnya