PDIP tanggapi SBY: Kami tak terlatih merekayasa dan berpura-pura
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluh selalu gagal bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Menurut SBY, ada pihak-pihak di sekeliling Presiden Jokowi yang menghalangi terjadinya pertemuan. Beragam spekulasi bermunculan, tudingan SBY itu menyasar pada partai-partai pendukung pemerintahan Jokowi.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, partainya tidak merasa dituding SBY sebagai pihak yang selalu menggagalkan pertemuan tersebut. Menurutnya, PDIP tidak pernah dididik untuk merekayasa atau bersandiwara dalam hubungan pertemanan partai politik.
"Kami tak merasa demikian. Kami tak terlatih merekayasa kesetiakawanan politik, atau terbiasa nyaman dalam kepura-puraan," kata Hendrawan kepada merdeka.com, Kamis (2/2).
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Bahkan, saat menyambut Pilpres 2014 silam, PDIP meminta kepada Jokowi dan Jusuf Kalla untuk membangun komunikasi politik kepada seluruh elemen partai politik hingga masyarakat. Prinsip politik yang dibangun PDIP adalah kebersamaan dan persaudaraan.
"Sebagai partai pengusung-pendukung sejak dari awal justru meminta pasangan calon sebelum pilpres dulu untuk membangun komunikasi dan sinergi dengan semua komponen masyarakat. Prinsip politik kami adalah politik gotong royong. Politik kebersamaan bernuansa persaudaraan," tegasnya.
Untuk itu, pihaknya malah tertarik SBY untuk membuka pihak-pihak yang mencoba menghalanginya bertemu dengan Jokowi. "Pak SBY yang paling tahu. Kami justru tertarik dapat info lebih jauh," pungkas Hendrawan.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara terang-terangan berniat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). SBY memiliki niat baik untuk mengklarifikasi informasi-informasi terkini mengenai kondisi bangsa. Sebagai orang yang pernah memimpin Indonesia selama 10 tahun, SBY merasa perlu menggelar pertemuan dengan Presiden Jokowi.
"Supaya baik Bapak Jokowi atau pun saya tidak prasangka praduga perasaan enak dan tidak enak atau saling bercuriga, beliau presiden republik indonesia presiden kita, saya juga pernah memimpin negeri ini sebelum beliau oleh karena itulah bagus kalau saya bisa bertemu dan sekali lagi blak-blakan apa yang terjadi supaya ada dialog mana yang benar mana yang tidak benar," jelas SBY di Wisma Proklamasi, Rabu (1/2).
Sampai sekarang niatnya bertemu Presiden Jokowi belum terealisasi. Menurut pengakuan SBY, ada pihak-pihak yang menghalanginya bertemu Presiden Jokowi. SBY heran ada pihak-pihak yang lebih berkuasa dari Presiden, sehingga bisa menghalanginya bertemu Jokowi.
"Saya diberitahu oleh orang kalau beliau ingin bertemu dengan saya tapi beliau dilarang oleh dua dan tiga orang di sekeliling beliau. Nah dalam hati saya, hebat juga orang itu bisa melarang presiden kita untuk bertemu dengan sahabatnya yang juga mantan presiden. Pada hari yang baik ini kalau bisa saling melakukan klarifikasi supaya tidak menyimpan prasangka, praduga, bahkan rasa kecurigaan," tegasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, MH Said Abdullah, mengatakan pertemuan Megawati dengan Prabowo masih menunggu momen yang tepat.
Baca SelengkapnyaPPP juga telah mengabarkan kepada PDIP alasannya tidak hadir. Amir mengatakan, DPP PPP telah menghubungi dengan sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan alasan tak mengundang, lantaran Presiden Jokowi tampak sibuk dan menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaDjarot menyampaikan HUT PDIP akan digelar secara sederhana.
Baca SelengkapnyaPertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM
Baca SelengkapnyaBanyak spekulasi bermunculan setelah wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSaid membeberkan pembicaraan antara Megawati dengan Prabowo adalah untuk sama-sama membicarakan visi kenegaraan.
Baca SelengkapnyaGibran membenarkan dirinya tak diundang PDIP Jateng.
Baca SelengkapnyaWacana pertemuan Megawati dan Jokowi terus bergulir pasca Pilpres 2024 selesai
Baca SelengkapnyaSecara politik, partai yang dipimpin keduanya, yakni PDIP dan Gerindra menurut Said juga tidak pernah berbenturan baik secara politis maupun ideologis.
Baca SelengkapnyaPDIP tak membantah ada upaya dari Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengobok-obok PDIP.
Baca Selengkapnya