Politisi PDIP Tangsel kecewa kader sendiri tak diusung di Pilkada
Merdeka.com - Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan Darmadi Rohidi menyatakan kekecewaannya atas keputusan DPP PDIP soal usungan partai berlambang banteng dengan moncong putih itu yang lebih memilih mengusung Arsid-Intan Nurul Hikmah di Pilkada serentak. Pasalnya, keputusan tersebut membuat PDIP seakan tak percaya dengan kadernya sendiri.
"Pilkada kali ini kami merasa sangat kecewa karena tidak satu pun kader PDIP yang telah mengikuti pendaftaran untuk menjadi bakal calon wali kota dan wakil wali kota tak mendapat rekomendasi untuk menjadi pasangan calon," kata Rohidi, Kamis (23/7).
Rohidi melanjutkan, bahwa DPP PDIP menutup mata pada tiga orang kader partainya yang sudah mendaftar sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota, yakni TB Bayu Murdani, H. Irvansyah, dan Ananta Wahana.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Kenapa Bahlil tidak pantas jadi ketua umum Golkar? “Masa bukan kader Golkar mengaku siap menjadi ketua umum. Malu dong.
-
Apa yang diputuskan PKB soal Pilkada Jakarta? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Tiga orang tersebut merupakan kader terbaik PDI Perjuangan, namun seakan DPP menutup mata akan hal itu. Keputusan DPP tidak melihat kader-kader tidak masuk akal," ujar Rohidi.
Meski begitu kecewa, dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena dirinya hanyalah sebagai petugas partai. “Saya akan selalu siap dengan apa yang menjadi keputusan DPP dan siap memenangkan Arsid-Intan yang sudah direkomendasikan oleh DPP PDIP," tutup Rohidi. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.
Baca SelengkapnyaPDIP merupakan partai pelopor dan partai kader, karena itu partai berlambang banteng moncong putih itu mengedepankan kader.
Baca SelengkapnyaKader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPeserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaDinamika perjalanan Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaAnies sudah bertemu dengan elite-elite PDIP beberapa waktu lalu
Baca SelengkapnyaSaid menerangkan PDIP memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaGolkar mengakui tidak mudah menghadapi kondisi di mana DPP memutuskan tidak mengusung Airin di Pilgub Banten.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca Selengkapnya