PDIP tegaskan Kapitra Ampera dukung Jokowi sebagai capres
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Kapitra Ampera mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres. Hasto menyebut Kapitra tertarik menjadi calon legislatif (caleg) dari partai banteng itu karena telah mengusung Jokowi.
"Salah satu ketertarikan Kapitra Ampera menjadi caleg dari partai karena sudah menetapkan capres yang diusung, yakni Presiden Jokowi," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (24/7).
Hasto melanjutkan pernyataan Kapitra mendukung Habib Rizieq sebagai capres, keluar sebagai jawaban bahwa partai yang selama ini menyuarakan pimpinan FPI itu, tidak kunjung menjadikannya sebagai capres. Kapitra sendiri menyatakan gabung ke PDIP karena partai pendukung 212 seperti PKS, Gerindra, PAN, tak ada yang mengajaknya bergabung ke partai.
-
Siapa capres yang didukung? Para dalang dan seniman dari berbagai daerah menggelar pentas wayang kolosal di Joglo Saestu Klaten.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
"Karenanya, Pak Kapitra pada akhirnya lebih memilih untuk berjuang bersama-sama dengan PDI Perjuangan, menjadikan Indonesia sebagai rumah bersama, termasuk di dalamnya berjuang untuk memenangkan Presiden Jokowi di Pilpres 2019," ujarnya.
Hasto mengatakan, dukungan penuh Kapitra kepada Jokowi terbukti dalam pernyataannya kepada media saat mendeklarasikan diri resmi maju sebagai caleg via PDI Perjuangan. Kapitra menegaskan telah menjadi 'cebong' atau sebutan yang kerap digunakan netizen untuk mengafiliasikan pendukung Jokowi.
"Dukungan penuh Kapitra, untuk upaya pemenangan Presiden Jokowi bisa disimak dari pernyataannya: 'Please Call Me Cebong'. Itu pernyataan yang menunjukkan totalitas atas keputusan politik yang diambilnya," pungkasnya.
Sebelumnya, mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera menyatakan secara resmi maju sebagai caleg PDIP Dapil Riau II. Dalam konferensi pers Selasa (24/7), dia sempat menyatakan tetap mendukung Rizieq maju sebagai capres ketimbang Jokowi. Hanya saja, dia realistis karena tidak ada partai yang mau mengusung Rizieq.
"Saya juga tidak tahu pak Jokowi lawan siapa. Ganti presiden? Oke, gantinya dengan siapa? siapa calonnya? Kalau calonnya Habib Rizieq? oh tenang saya akan bela Habib Rizieq. Kalau pak Jokowi lawan Habib Rizieq saya izin ke PDIP saya pilih Habib Rizieq," kata Kapitra saat konferensi pers di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalau pertemuan itu dilaksanakan antar institusi. Misalnya kemarin Mbak Puan selaku ketua DPR bertemu degan Bapak Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaHasto meyakini jika Presiden Jokowi merupakan sosok yang memahami falsafah bangsa.
Baca SelengkapnyaKoalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim Jokowi dan Megawati tetap punya hubungan yang erat.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaGibran mengajak semua untuk berpikir positif, mengingat saat ini masih bulan suci Ramadan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, bahwa Gibran sudah pamit dan sudah tidak boleh beranggota politik ganda.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi, Komarudin juga menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka juga bukan lagi kader PDIP
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca Selengkapnya