PDIP Tegaskan Kongres V untuk Susun Pengurus DPP, Bukan Ganti Megawati
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan melaksanakan Kongres V pada bulan Agustus mendatang. Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, Trimedya Panjaitan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tak akan mengundurkan diri dari jabatannya dalam kongres tersebut.
Trimedya menyebut, bahwa kader banteng dari level atas hingga bawah masih menginginkan sang Ketum tetap duduk di posisi pucuk pimpinan partai.
"Enggak ada (isu mundur), kita membutuhkan (Megawati) dan dari (kader) atas sampai bawah. Dan kita juga melihat ibu masih firm benar memimpin PDIP dan terbukti kemarin 2019 kita masih bisa menang," kata Trimedya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana Megawati ingin memastikan integritas pemilu? Komitmen PDIP bukan untuk memakzulkan presiden, tetapi membongkar kecurangan. Kemudian mengoreksi kecurangan itu.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
Menurutnya, regenerasi kepemimpinan di PDIP tak hanya sekedar mengganti posisi Ketum. Melainkan, regenerasi struktur-struktur kepemimpinan di bawahnya.
"Regenerasi kan tidak harus di pucuk pimpinan, bisa saja regenerasi di bawahnya, sekjen dan ketua-ketua, wasekjen. Itu kan bagian dari regenerasi," jelas Trimedya.
Dia melanjutkan, pelaksanaan kongres V merupakan hak prerogatif dari Megawati. Namun, Kongres V sengaja dipercepat supaya PDIP mampu mengawal kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo di periode 2019-2024 agar berjalan efektif.
"Pemerintahan sudah berjalan 1 tahun baru PDIP kongres dan kelihatan 1 periode pemerintahan Pak Jokowi itu, itu dianggap kurang efektif. Akan lebih efektif lagi kalau seandainya sudah terbentuk dulu DPP-nya baru pemerintahan bekerja," tuturnya.
Megawati sendiri, kata dia, ingin gerak PDIP lebih gesit di periode yang akan datang. Pasalnya, tantangan pemilu sesungguhnya di Pemilu 2024.
"Kenapa (lebih gesit)?, tantangan yang paling utama kan seperti yang disampaikan oleh ibu ketum adalah Pemilu 2024, Pemilu 2019 ini adalah antara saja, tantang yang paling real itu nanti 2024," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Goda Puan soal Posisi Ketum PDIP, Ini Kata Pakar Politik
Baca SelengkapnyaPengurus PDIP dari seluruh Indonesia kemballi meminta kesediaan Megawati Soekarnoputri untuk kembali menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaPuan pun ingin agar para kader PDI Perjuangan ini tidak terbawa pada arus perpecahan dan harus tetap solid.
Baca SelengkapnyaMegawati awalnya memilih untuk pensiun dari dunia politik di usianya yang ke-77
Baca SelengkapnyaMegawati Wanti-Wanti Aparat Jangan Intervensi Rakyat: Jelek-Jelek Saya Pernah Panglima Tertinggi
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaMegawati justru meminta semua kader berjuang untuk memenangkan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKomaruddin akan menindak tegas jika ada kader PDIP yang membelot atau tidak mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan siapa yang akan mengisi kursi pimpinan tersebut, nantinya akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung orang non kader berpeluang jadi ketua umum di partainya
Baca Selengkapnya