PDIP tuding ada parpol sengaja tak ajukan calon buat tunda pilkada

Merdeka.com - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, ada parpol tertentu yang sengaja melakukan manuver politik untuk mematahkan pencalonan di beberapa daerah dalam Pilkada serentak. Kata dia, manuver itu berupa tidak dilakukannya mekanisme pencalonan sehingga menyebabkan calon tunggal di beberapa daerah dan berakibat penundaan pilkada.

"Kita tidak membiarkan kedaulatan dipatahkan oleh manuver untuk mematahkan pencalonan. Kami berpendapat, hak rakyat yang berdaulat tidak bisa dikalahkan oleh suatu prosedur atau suatu kondisi di mana parpol tidak menggunakan kewajiban konstitusionalnya," kata Hasto di Gedung PDIP, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Jumat (31/7).

Menurut dia, adanya manuver politik itu diduga sengaja dilakukan karena tidak mau bersaing dengan calon petahana yang mempunyai peluang besar meraih kemenangan.

"Partai-partai yang tidak menggunakan kewajiban konstitusionalnya sehingga tidak mencalonkan hanya karena kepala daerah (incumbent) memiliki legitimasi yang kuat karena kerja kerakyatan yang kuat. Kami anggap partai tersebut tidak memiliki suatu mekanisme untuk menyiapkan calon pemimpin," papar Hasto.

Namun demikian, menurutnya PDIP dalam proses Pilkada ini, tetap menjalankan amanat konstitusi sekalipun peluang calon yang diusung PDIP sangat kecil ketimbang calon petahana.

"Demikian halnya di Pacitan, kami ambil langkah-langkah terobosan meskipun dari hasil survei, di sana incumbent masih cukup kuat tapi PDIP tetap ambil langkah-langkah terkait proses untuk mencalonkan bupati di Pacitan," ujar dia.

Hasto juga berharap, dari tenggang waktu yang diberikan KPU untuk mendaftarkan kembali bagi 13 daerah yang hanya memiliki pasangan tunggal, parpol lain mau mengajukan calonnya.

"Kami harapkan di Kota Surabaya, Blitar, Kabupaten TTU (Timur Tengah Utara), Minahasa Selatan dan daerah lainnya, parpol betul-betul menggunakan kewajiban konstitusionalnya sehingga kontes Pilkada ini menarik. Sekali lagi kita tidak membiarkan kedaulatan dipatahkan oleh manuver untuk mematahkan pencalonan," tukas Hasto.

Ketika disinggung tentang peluang calon petahana Tri Rismaharini dalam Pilkada di Kota Surabaya, Hasto menegaskan akan melakukan pendekatan politik agar pemilihan di kota Surabaya tidak ditunda.

"Wah, kami masih mengadakan pendekatan-pendekatan politik mengingat adanya calon tunggal di mana dari 12 calon tunggal sebagian besar dari PDIP," pungkas dia.