PDIP: Untuk Pemilih Generasi Tua, Baliho Masih Efektif
Merdeka.com - Politisi PDIP Andreas Hugo Pareira menilai, kampanye lewat baliho masih efektif digunakan jika dipasang di kampung-kampung. Menurutnya, kampanye lewat baliho mempunyai segmen tertentu.
Andreas menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menilai kampanye lewat baliho sudah ketinggalan zaman. Sebab, masyarakat sekarang lebih melek teknologi dan mengonsumsi segala macam informasi lewat internet termasuk sosial media.
"Kalau di kota pasti tidak efektif, juga mencari ruang untuk pasang baliho pun sulit. Tapi kalau di kampung-kampung dan terutama untuk target pemilih usia di atas generasi tua, baliho masih efektif," katanya lewat pesan tertulis, Selasa (19/10).
-
Kenapa baliho dianggap media promosi efektif? Selain murah, baliho juga menjadi media yang efektif untuk promosi.
-
Bagaimana cara membuat baliho yang efektif? Berikut adalah beberapa tips agar baliho tampak menarik perhatian dan efektif: 1. Ketahui Tujuan Kampanye: Tentukan tujuan iklan Anda dengan jelas.
-
Apa manfaat utama baliho sebagai media promosi? Manfaat iklan melalui baliho yang pertama adalah membantu pebisnis mencapai target. Baliho yang terpampang di tempat umum akan menjadi pusat perhatian sehingga setiap informasi yang terdapat pada baliho tersebut akan diketahui luas oleh masyarakat.
-
Kenapa baliho masih sering digunakan? Meski termasuk media konvensional, namun baliho dapat memberikan beberapa manfaat keuntungan.
-
Bagaimana baliho menarik perhatian masyarakat? Baliho yang terpasang di tempat umum tentu akan menarik perhatian masyarakat. Dengan ukurannya yang besar, tentu setiap orang bisa melihat dan memperhatikan apa yang terpampang di baliho.
-
Dimana baliho biasanya dipasang? Baliho biasanya dipasang di tempat terbuka yang banyak dilalui orang, di tempat strategis seperti jalan raya yang banyak dilalui kendaraan dan di jalur hijau jalan utama.
Andeas mengatakan, pemilih untuk pemilu maupun pilpres bukan hanya didominasi kaum minelial. Tetapi, penggunaan media sosial juga perlu dimanfaatkan.
"Kan pemilih bukan hanya milenial, juga di kampung-kampung saya melihat baliho tetap efektif, di samping tentu kampanye digital online dan lain-lain," ucapnya.
Yang terpenting, kata dia, semua media kampanye semaksimal mungkin digunakan untuk pengenalan figur politik. Tujuannya agar bisa meraih pemilih sebanyak-banyaknya.
"Yang namanya untuk pengenalan figur dan kampanye tentu semua alat sebisa mungkin digunakan, sehingga bisa meraih sebanyak mungkin segmen pemilih," pungkas anggota DPR RI ini.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil menilai kampanye lewat baliho sudah ketinggalan zaman. Saat ini, masyarakat lebih melek teknologi dan mengonsumsi segala macam informasi lewat internet termasuk sosial media.
Hal itu dikemukakan Kang Emil menjadi narasumber Musyawarah Nasional Alim Ulama PPP di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Semarang.
"Jadi generasi Z ini tidak mengonsumsi PPP lewat baliho, tapi lewat handphone. Jadi kalau kader PPP masih 'maen' baliho itu ketinggalan zaman dan baliho itu mahal. Kalau ingin PPP bangkit investasikan ke cara generasi baru. Ubah cara dakwah politiknya, jauhi cara konvensional," kata dia dilansir Antara, Senin (18/10).
Kang Emil, begitu dia disapa, menyarankan agar para kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) harus inovatif dalam berkampanye seperti berkampanye sesuai dengan kondisi zaman saat ini.
"Cara menarik simpati masyarakat tak bisa lagi pakai cara konvensional. Saya itu mengamati dari dulu tahun 1955 sampai pemilu kemarin. Kenapa persentase partai Islam tak signifikan padahal umat Islam 90 persen tapi ketika nyoblos enggak ke partai muslim," kata Kang Emil.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baliho Prabowo-Gibran ini mencuri perhatian warga Kota Depok.
Baca SelengkapnyaBaliho adalah media iklan konvensional yang masih banyak digunakan.
Baca SelengkapnyaSelain murah, baliho juga menjadi media yang efektif untuk promosi.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengomentari pencabutan spanduk dan poster pasangan bakal capres-cawapres, Ganjar-Mahfud, di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSandiaga Ungkap Daerah yang Bakal jadi Fokus PPP di Pemilu 2024, Ini Bocorannya
Baca SelengkapnyaBaliho berukuran cukup besar bergambar foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertebaran di sejumlah basis suara PDIP.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan kalau masyarakat didekati secara personal maka akan sendirinya mendukung.
Baca SelengkapnyaAnies juga menyindir capres yang berkampanye dengan cara joget.
Baca SelengkapnyaWajah Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi tertampang di sejumlah baliho besar di beberapa kota.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, para pemilih pemuda lebih menikmati gimik (gimmick) atau permainan peran yang disajikan para peserta.
Baca SelengkapnyaMeski masa kampanye Pilkada Serentak 2024 belum dimulai, alat peraga tampak bertebaran di berbagai kota. Salah satunya Bekasi.
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan pasangan capres dan cawapres untuk menarik simpati publik dan mempekenalkan visi dan misinya. Salah satunya dengan pemasangan baliho.
Baca Selengkapnya