Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP yakin DPR tak kuasa sandera Jokowi jika jadi presiden

PDIP yakin DPR tak kuasa sandera Jokowi jika jadi presiden Jokowi di Monas. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pengesahan revisi Undang-undang MPR, DPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) lewat sidang paripurna DPR semalam memutuskan ketua DPR tidak otomatis dipegang oleh partai pemenang pemilu legislatif, melainkan harus dipilih kembali . Hal ini lantas membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai pemenang pemilu, kecewa.

Sebab, menurut Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto , revisi undang-undang tersebut membuat DPR tidak menunjukkan representasi hasil pemilu legislatif. Hasto menilai, revisi pada poin tersebut hanya hasil permainan segelintir elite.

"Orang melupakan satu tarikan nafas antara Pileg dengan yang terjadi di DPR. Itu harus dipahami elite. Tidak ditentukan sosok Ical, Marzuki Alie, atau sosok yang mencoba seperti Setya Novanto yang menjauhkan apa yang diputuskan rakyat dengan di DPR," kata Hasto di rumah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Hasto, manuver politik di DPR harusnya menunjukkan suasana kebatinan rakyat. "Dipatahkan ambisi kekuasaan. Rakyat tahu dari tangan mereka (elite) demokrasi dikerdilkan dan jadi alat permainan elite serta melanggengkan kepentingan tertentu," kata Hasto.

Ditanya apakah keputusan paripurna tersebut adalah tanda-tanda DPR bakal menyandera Joko Widodo ( Jokowi ) jika terpilih menjadi presiden mendatang, Hasto mengatakan, "Selama ( Jokowi ) pro-rakyat tidak ada kekuatan manapun bisa menahan selain rakyat itu sendiri."

"Jangan elite terlepas dari basis rakyat dengan kasus-kasus di dalamnya," ujarnya.

Namun demikian, Hasto meyakini, konfigurasi DPR mendatang akan berubah seiring dengan pelantikan para legislator yang baru, periode 2014-2019.

Untuk diketahui, pasal yang paling substansial dalam UU MD3 ini adalah pasal 84 yang menyatakan pimpinan alat kelengkapan dipilih melalui sistem paket. Dalam aturan lalu, yang diatur dalam UU MD3 pasal 82, pimpinan DPR dan alat kelengkapan diberikan secara proporsional sesuai dengan hasil pemilu legislatif. Aturan yang lalu ini membuat Partai Demokrat otomatis mendapat jatah Ketua DPR karena menjadi pemenang pada Pemilu Legislatif 2009. (mdk/ren)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Ungkap Sebutan Pak Lurah Panggilan Sayang Untuk Jokowi
PDIP Ungkap Sebutan Pak Lurah Panggilan Sayang Untuk Jokowi

PDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Tegaskan Dukungan Golkar dan PAN Tanpa Campur Tangan Jokowi
VIDEO: Prabowo Tegaskan Dukungan Golkar dan PAN Tanpa Campur Tangan Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan Presiden Jokowi demokratis, dan menghormati independensi serta hak setiap partai politik.

Baca Selengkapnya
Ini Jawaban Jokowi soal Masuk Dewan Pertimbangan Agung Usai Jabat Presiden RI 2 Periode
Ini Jawaban Jokowi soal Masuk Dewan Pertimbangan Agung Usai Jabat Presiden RI 2 Periode

Bendahara Umum Projo, Panel Barus menegaskan, jika Projo tidak ingin Presiden Jokowi buru-buru ‘pensiun’ dari kancah politik nasional.

Baca Selengkapnya
Bantah Tuduhan Adian soal Jokowi Minta 3 Periode, ProJo Minta Ikhlaskan Gibran Cawapres
Bantah Tuduhan Adian soal Jokowi Minta 3 Periode, ProJo Minta Ikhlaskan Gibran Cawapres

Panel menegaskan bahwa pengumuman sikap ProJo tersebut merupakan arahan langsung dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Projo: Kami Memiliki Pandangan Jokowi akan Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Projo: Kami Memiliki Pandangan Jokowi akan Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Projo meyakini jika Presiden Jokowi akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Singgung Soal Bung Karno dan Minta Tidak Diganggu, PDIP Respons Jangan Antikritik
Prabowo Singgung Soal Bung Karno dan Minta Tidak Diganggu, PDIP Respons Jangan Antikritik

Prabowo meminta kepada pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama untuk tidak mengganggu.

Baca Selengkapnya
Budi Arie soal Peluang Jokowi Gabung Partai Kuning: Tunggu Saja
Budi Arie soal Peluang Jokowi Gabung Partai Kuning: Tunggu Saja

Budi Arie enggan menyebutkan partai politik (parpol) mana yang akan dipilih Jokowi sebagai tempat berlabuhnya, setelah dinyatakan bukan kader PDIP.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tegaskan Jokowi Tak Dikte Deklarasi Dukungan PAN dan Golkar
Prabowo Tegaskan Jokowi Tak Dikte Deklarasi Dukungan PAN dan Golkar

Prabowo menyatakan, Presiden Jokowi merupakan orang yang demokratis.

Baca Selengkapnya
Kata Projo soal Penentuan Sikap Politik PDIP Usai Rakernas ke-V: Terserah
Kata Projo soal Penentuan Sikap Politik PDIP Usai Rakernas ke-V: Terserah

Hasil Rakernas ke-V PDIP akan memutuskan sikap oposisi atau mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres

Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.

Baca Selengkapnya
Pengamat Sebut Jokowi Restui Golkar dan PAN Dukung Prabowo
Pengamat Sebut Jokowi Restui Golkar dan PAN Dukung Prabowo

Golkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya