Pekan depan, PAN tentukan arah koalisi di Pilpres 2019
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) belum menentukan sikap terkait dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai calon Presiden. Ketua umum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan sikap politik akan ditentukan usai rapat kerja nasional (rakernas) Senin hingga Selasa mendatang.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menuturkan saat ini pihaknya masih menggodok arah politik sehubungan dengan dibukanya pendaftaran calon Presiden dan Wakil Presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Saat disinggung mengenai peluang Prabowo bersanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono, ia menjawab dengan sedikit berkelakar.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Apa yang Zulhas katakan tentang PAN? “Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, tetapi sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa. Maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan yang niscaya. PAN juga milik NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa. Matahari yang selalu menyinari tanpa membeda-bedakan.“ Tutur Zulhas dalam pidato politiknya pada Peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta (28/8).
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang memimpin Barisan Muda PAN? Uya Kuya Pasha Ungu terpilih menjadi Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) periode 2021-2026.
"Ah kayak paling tahu aja. Yang paling tahu keputusannya Zulkifli Hasan lah," kata Zulkifli usai menghadiri diskusi di Gedung Konvensi Taman Makan Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (4/8).
Diketahui, hingga saat ini baik Joko Widodo sebagai petahana ataupun Prabowo Subianto masih belum menentukan sosok calon Wakil Presiden yang akan mendampingi keduanya dalam bersaing menjadi pimpinan negara.
Meski santer terdengar kubu koalisi Jokowi telah menentukan sosok tepat bersanding dengan Jokowi.
Lain halnya dengan koalisi Prabowo. Setelah dinamika politik berlangsung secara paralel, partai pendukung mulai tak satu suara dengan calon Wakil Presiden. Ditambah adanya surat Persaudaraan Alumni 212, yang isinya memberi rekomendasi kepada seluruh partai pendukung agar mendukung Salim Jufri Assegaf atau Ustad Abdul Somad sebagai wakilnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menghormati atas rekomendasi tersebut. Hanya saja tidak menyatakan secara tegas sikap yang akan diambil PAN.
"Kami dari awal itu kami menghormati putusan atau ijtima ulama tersebut. Kami jadikan bahan pertimbangan dan dan bahan renungan yang paling dalam," ujar Eddy.
PAN tidak bisa buru-buru menyetujui rekomendasi ijtima ulama. Sebab, partai memiliki mekanisme internal yakni Rakernas untuk memutuskan keputusan strategis seperti dukungan dan arah koalisi di Pilpres 2019.
Rencananya, Rakernas PAN akan digelar pada tanggal 6-7 Agustus 2018 mendatang. Rakernas itu akan membahas evaluasi mandat untuk mencalonkan Zulkifli sebagai capres atau cawapres dan sikap politik di Pilpres 2019.
"Dan itu bentuk konsiderasi kami ketika kami membahas agenda Pilpres 2019," tegas Eddy.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas menyebut pembicaraan dengan semua partai masih terus dilakukan. Semuanya menyesuaikan perkembangan, termasuk soal cawapres.
Baca SelengkapnyaMeski sudah tahu, PAN tidak bisa ikut campur terhadap apa yang dilakukan PKB.
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.
Baca SelengkapnyaPAN ogah hattrick kalah dalam pemilu. Partai berlambang matahari ini memilih hati-hati dalam memilih teman koalisi.
Baca SelengkapnyaViva mengungkapkan, ada sejumlah langkah strategis yang akan diambil oleh PAN.
Baca SelengkapnyaDirinya mengungkapkan, jika ketua umum partainya sudah melakukan komunikasi dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) akan bekerja sama dan mengikuti langkah Partai Gerindra dalam agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaPembahasan partai yang akan bergabung dilakukan setelah KPU resmi menetapkan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ridwan Kamil memang unggul telak dibanding kandidat calon lain di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMenurut Anas, koalisi yang ada saat ini masih bisa berubah.
Baca SelengkapnyaPAN memiliki lambang matahari sementara PKB berlambang bumi.
Baca Selengkapnya