Peluang Airlangga Jadi Cawapres Lebih Tinggi, Seperti Ma'ruf Amin dan Boediono
Merdeka.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, menilai tingkat popularitas atau pengenalan publik terhadap Airlangga Hartarto masih rendah bila maju sebagai Capres 2024. Menurutnya, dengan popularitas rendah maka belum ideal menjadi calon kepala negara.
"Airlangga Hartarto dari sisi komplikasinya adalah tingkat popularitas dari ketua umum partai Golkar ini masih cukup rendah. Mereka yang mengenal Airlangga masih di bawah 50 persen, ini belum ideal untuk seorang calon presiden karena tingkat pengenalan masih sangat rendah di bawah 50 persen," katanya katanya dalam survei 3 king/queen maker Pilpres 2024 dan komplikasinya, Kamis (17/6).
"Tingkat elektabilitas Airlangga ini masih di bawah 50 persen, kita lihat datanya hanya di angka 5,3 persen, jadi masih di bawah 10 persen," sambungnya.
-
Mengapa Airlangga Hartarto membahas deflasi? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, merespon terkait deflasi yang dialami Indonesia secara 5 bulan berturut-turut. Tercatat pada September 2024, RI kembali deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa saja yang mendukung Airlangga? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Siapa saja Capres 2024? Sebagaimana diketahui, terdapat 3 pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga. Ketiga pasangan itu ialah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Namun, lanjut dia, peluang Airlangga sebagai capres akan naik ketika popularitasnya semakin tinggi. Artinya, pesona Airlangga bisa menjadi daya tarik bagi pemilih bila popularitasnya naik. Menurutnya, bila popularitas Airlangga di atas 80 persen maka ada potensi kenaikan elektabilitas.
"Walaupun kita menyadari kenaikan elektabilitas itu harus didukung juga dengan kenaikan atau konsistensi kesukaan, atau tingkat penerimaan Airlangga di publik juga harus tinggi, jadi komplikasinya popularitasnya kecil, elektabilitasnya kecil namun punya potensi untuk naik," ucapnya.
Di sisi lain, kata Adjie, meski tingkat popularitas dan elektabilitas Menko Perekonomian itu rendah sebagai capres, namun untuk posisi cawapres bisa menjadi pertimbangan. Sebab, terkadang pertimbangan posisi cawapres tidak berkaitan dengan elektabilitas.
"Misalnya kejadian ini sering terjadi di Pilpres 2019 kita lihat masuknya Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden Pak Jokowi itu bukan karena pertimbangan elektabilitas, karena waktu itu Pak Ma'ruf elektabilitasnya masih rendah atau Pak Boediono ketika 2009 ketika menjadi wakil presiden Pak SBY bukan karena pertimbangan elektabilitas," tuturnya.
"Namun sebagai king maker orang yang sebagai ketua umum partai Golkar punya potensi, secara elektabilitas masih bisa naik, kedua sebagai kalau kemudian Airlangga turun target menjadi calon wakil presiden, maka peluang itu akan semakin tinggi karena posisi partainya," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Baca SelengkapnyaNama Politikus Golkar Airin Rachmi Diany unggul dengan elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon Gubernur Banten 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, hasil survei keluar sebelum para calon resmi mendaftar.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaDinamika elektabilitas masih terus terjadi jelang kampanye dimulai.
Baca SelengkapnyaAdapun survei yang dilakukan pada awal Desember 2023
Baca SelengkapnyaTercatat, Anies Baswedan berada di peringkat teratas disegala simulasi.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mempersoalkan hasil survei terbaru itu
Baca SelengkapnyaElektabilitas dari berbagai lembaga survei dapat dijadikan sebagai cerminan.
Baca SelengkapnyaSebab, Jakarta dan Jawa Tengah merupakan wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, hasil survei yang berkembang saat ini tidak bisa menjadi parameter kemenangan di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya