Pembela HAM dikriminalisasi, Jokowi harus turun tangan
Merdeka.com - Aktivis Imparsial Al Araf menilai kasus pencemaran nama baik yang menyeret dua aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho dan Adnan Topan Husodo oleh Pakar hukum pidana Romli Atmasasmita merusak demokrasi dan kebebasan pers di Indonesia. Terkait itu, ia meminta agar Jokowi segera meluruskan politik penegakan hukum agar kasus yang sama tidak terulang.
"Apa yang dilakukan teman dari ICW adalah bagian dari kontribusi masyarakat untuk kontrol dan kritisi kekuasaan agar tidak melenceng. Ini sangat baik, sebab kalau tidak, akan muncul otoritarian," ujar Al Araf di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jl. Diponegoro No. 74, Jakarta, Minggu (26/7).
"Pembela HAM seringkali dituduhkan oleh pasal KUHP yang kritik kekuasan. Kalau ini berlanjut, akan jadi masalah dan terancamnya kebebasan dan demokrasi. Nanti, misalnya kalau ada teman wartawan di daerah yang tulis gubernur korupsi saat Pilkada maka akan diancam pencemaran nama baik. Oleh karena itu, Presiden Jokowi harus turun tangan, dia gak boleh diam. Kalau ada politik penegakan hukum yang melenceng dia harus turun tangan," imbuh Al Araf.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
Menurut dia, Bareskrim Polri juga perlu hati-hati dalam menangani kasus ini. Tegas dia, Polri semestinya berkaca pada masa lalu di mana penggunaan KUHP dalam kasus pencemaran nama baik akan mendatangkan ketidakpercayaan masyarakat itu sendiri.
"Polri harus hati-hati khususnya penggunaan pasal karet dalam KUHP. Dan Polri jadikan masa lalu sebagai pelajaran di mana warga marah dengan perlakuan mereka yang gunakan UU subversif yang akhirnya ada ketidakpercayaan warga," tukas dia.
Terkait itu, ia menyetujui adanya keinginan DPR untuk merevisi KUHP. Terkait kasus pencemaran nama baik ini, ia meminta agar tidak perlu dilanjutkan.
"Saya setuju jika KUHP direvisi. Jangan sedikit-sedikit lapor. Penanganan kasus ini saya tahu itu tugas mereka tapi perlu timbangkan kasus ini. Sebaiknya kasus ini tidak dilanjutkan karena itu jauh lebih baik dilakukan," pungkas Al Araf.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suarlin menjelaskan ada dua indikator penilaian dalam pemenuhan HAM.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi ingatkan tegas para jaksa, termasuk Polri dan KPK, agar tidak ada lagi anggotanya mempermainkan hukum.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan pemerintah telah mendesak agar RUU tersebut segera diketok di DPR
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaAmnesty Internasional Indonesia menggelar audiensi bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (6/12).
Baca Selengkapnya"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan, harus ada kejelasan penegakan hukum di tanah Papua.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah apa yang disampaikan Hasto.
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca Selengkapnya