Pembelaan Waketum Gerindra tuding PDIP PKI demi wibawa Prabowo
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono tak ambil pusing dengan langkah organisasi sayap PDI Perjuangan, Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem), yang melaporkannya ke polisi. Laporan itu dibuat karena menganggap Arief telah melakukan pencemaran nama baik dengan menyamakan PDIP dengan PKI.
"Ya biar saja. Wong sudah saya klarifikasi dan meminta maaf serta menjelaskan bahwa PDIP Bukan PKI. PDIP itu partai berazaskan Pancasila dan memperjuangkan rakyat untuk kemakmuran," kata Arief.
Arief mengaku komunikasi dengan PDIP tetap baik setelah menyatakan permintaan maaf dan mengklarifikasi tuduhan tersebut. Dia juga mengaku pernah menjadi kader PDIP.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo meminta maaf saat di Sukabumi? 'Terima kasih, hari ini saya disambut begitu meriah. Saya minta maaf terlambat, berapa kali maklum saya harus laksanakan tugas lain tetapi sudah niat saya mau ke sini, saya mau naik helikopter, namanya mesin ada gangguan, ini helikopter ketiga,' jelas Prabowo saat menyampaikan sambutan saat meresmikan 5 sumber air di Desa Karanganyar, Jampong Kulon, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kenapa Prabowo bertemu dengan KWI? Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menemui pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk berdiskusi terkait Pemilu 2024 di Gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
"Dari dulu hubungan saya dengan PDIP dan kadernya baik-baik saja. Dan Saya juga sudah ngobrol dengan Ketua Repdem Pak Masinton," katanya.
Selain itu, Arief mengklaim pernyataan itu karena ingin membela Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dikritik terlalu berambisi menjadi Presiden oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Prabowo disebut berambisi jadi Presiden merupakan respons dari ucapannya yang menyebut ambang batas calon presiden atau presidential threshold sebesar 20-25 persen dalam UU Pemilu sebagai lelucon politik yang membohongi rakyat.
"Sanksi apa wong saya bela ketua umum saya yang dikritik dianggap berambisi Jadi Presiden kok. Siapa pun yang mengkritik ucapan ketua umum dianggap tidak benar pasti akan saya lawan dan saya hadapi," sambungnya.
Arief menegaskan, kritik Hasto kepada Prabowo salah besar. Menurutnya, Prabowo menilai penerapan ambang batas Presiden itu melanggar konstitusi. Oleh karena itu, Arief mengaku membalas kritikan Hasto dengan tudingan PDIP sama dengan PKI.
"Tetapi lebih ke masalah pelanggaran konstitusi dengan UU Pemilih Pilpres Presidential Threshold 20% yang menggunakan acuan suara dan Kursi Partai di DPR Hasil Pemilu 2014," tegasnya.
Prabowo, kata dia, juga telah menghubunginya setelah tudingan kepada PDIP menjadi polemik. Dia menuturkan, Prabowo berpesan agar dirinya meluruskan masalah tersebut agar tidak mengganggu hubungan Gerindra dengan PDIP.
"Dia bilang tolong diluruskan. Tidak enak nanti hubungan dengan PDIP dan kita harus jaga hubungan dengan semua partai. Kamu jangan emosi kalau ada yang mengkritik saya, biar saya dikritik apa pun," ujar Arief.
Seusai dihubungi Prabowo, Arief menerjemahkan pesan mantan Danjen Kopassus itu dengan membuat surat permintaan maaf sekaligus klarifikasi atas tuduhan terhadap PDIP.
"Iya salah satu cara respons saya dari telepon Pak Prabowo pada saya," pungkas dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku tak masalah jika Arief Poyuono kembali ke pangkuan PDIP. Pernyataan itu dilontarkan Fadli setelah Arief menyinggung bahwa dia pernah menjadi kader PDIP.
"Tidak ada masalah, kita juga ada banyak dari kader-kader partai lain, dan kita itu banyak tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang. Jadi tidak hilang stok lah," kata Fadli.
Fadli kembali menuturkan, partainya menyesalkan ucapan Arief yang menyamakan PDIP dengan PKI. Menurutnya, ucapan Arief telah kelewat batas. Sebab selama ini Gerindra menganggap PDIP bukan sebagai musuh melainkan mitra dalam berdemokrasi.
"Kita menyesalkan pernyataan itu karena sudah crossing the line, kita enggak mau menjatuhkan (PDIP), walaupun itu kompetitor tetapi di sisi lain itu adalah mitra dalam demokrasi," tegasnya.
Fadli mengingatkan, Arief harus bertanggungjawab karena ucapannya itu. Fadli juga kembali menegaskan, pernyataan Arief itu bukan sikap resmi partai. "Terserah bersangkutan (Arief), harus ada pertanggungjawaban. Jadi itu bukan sikap partai," tambahnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHubungan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri diniilai baik-baik saja, sehingga tidak perlu ada istilah rekonsiliasi dalam pertemuan keduanya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Kartanegara IV, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaSinyal PDIP bergabung dengan koalisi pemerintah Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka semakin kuat.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaPDIP Ungkap Budiman Sudjatmiko Dapat Tawaran saat Bertemu Prabowo
Baca SelengkapnyaSecara politik, partai yang dipimpin keduanya, yakni PDIP dan Gerindra menurut Said juga tidak pernah berbenturan baik secara politis maupun ideologis.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Kartanegara IV, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBanyak spekulasi bermunculan setelah wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMenurut Jazilul Fawaid, PKB dan Gerindra memiliki kedekatan dan pernah berkerjasama
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca Selengkapnya