Pemberitaan TV banyak disusupi iklan muatan kampanye politik
Merdeka.com - Menjelang tahun 2014, iklim politik di tanah air mulai memanas. Serangan-serangan udara mulai dilancarkan, terlebih pemilik-pemilik stasiun televisi yang berafiliasi terhadap partai politik tertentu.
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DKI Jakarta menggandeng 6 perguruan tinggi melakukan pemantauan dan penelitian terhadap 17 stasiun TV di Jakarta. Baik itu tv daerah Jakarta atau tv nasional.
"Ada kecenderungan pemberitaan dan iklan pun sudah disusupi kampanye, dari 602 berita 4,7 persen terindikasi mengandung muatan kampanye dengan memperkenalkan atribut kepartaian parpol yang bersangkutan. Dari 17 itu hanya 7 tv lokal seperti ElshintaTV, NET TV dan lain-lain yang tidak ada iklan politik. Sedangkan 10 tv sudah ada iklan politik, apalagi tv nasional," ujar Ketua KPID Jakarta Hamdani Masil, Minggu (29/12).
-
Bagaimana perubahan iklim memengaruhi air bersih? Seiring adanya pertumbuhan populasi, semakin banyak air yang dibutuhkan untuk menopang industri, rumah tangga, dan lingkungan. Tidak semua air bisa digunakan untuk tujuan-tujuan ini.
-
Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi laut? Gletser Greenland dan lapisan es Arktik mencair lebih cepat dari yang diperkirakan, yang berdampak pada arus laut Gulf Stream dan memperlambat penyerapan karbon oleh lautan.
-
Bagaimana perubahan iklim memengaruhi siklus air? Akibat dari peningkatan suhu, siklus hidrologi semakin cepat. Siklus ini juga menjadi lebih tidak stabil dan sulit diprediksi, sehingga kita menghadapi masalah yang semakin besar, baik dalam hal kelebihan maupun kekurangan air.
-
Kapan ketakutan iklim mulai berpengaruh? Emosi positif seperti harapan serta emosi negatif seperti kemarahan dan frustrasi terkait erat dengan aktivisme iklim.
-
Apa dampak perubahan iklim bagi air bersih? Curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan penurunan kualitas sumber air.
-
Kenapa perubahan iklim memperburuk dampak kekeringan? Namun, para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan iklim memperburuk dampak dari fenomena cuaca ini, sehingga membuatnya semakin sulit untuk diprediksi.
Hamdani menegaskan, kecenderungan pemilik media tv yang berafiliasi dengan partai tertentu mendominasi pemberitaan partai yang bersangkutan. Misalnya seperti kegiatan atau iklan Partai Hanura mendominasi pemberitaan atau iklan partai yang muncul di MNC, RCTI dan Global TV.
Sedangkan tokoh Partai Gokar mendominasi iklan dan pemberitaan di ANTV dan tvOne. Dan untuk NasDem mendominasi di MetroTV.
"Para pemilik media menggunakan medianya untuk kepenting partai yang bersangkutan. Misalnya NasDem jarang dan tak pernah beriklan di luar di MetroTV dan sebaliknya Hanura jarang beriklan di luar MNC Grop. Itu sebetulnya temuan yang walaupun tak kita teliti sudah bisa kita simpulkan," jelas Hamdani.
Kemudian KPID juga menilai bahwa stasiun-stasiun tv itu belum mengindahkan aturan No 1 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye serta P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran Standar Program Siaran) yang dikeluarkan KPI.
"Kita dari KPI Pusat sudah memberi teguran tertulis kepada 6 tv nasional yang kebetulan pemiliknya adalah tokoh partai seperti MNC, RCTI, Global, MetroTV, ANTV dan tvOne. Justru setelah mereka ditegur, pemberitaan atau penayangan iklan melonjak dua kali lipat. Seakan-akan mereka meledek, seolah-olah seperti itu,” terangnya.
Perlu diketahui, penelitian pengawasan dan pemantauan terhadap stasiun tv ini dilakukan KPID dengan 6 perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Mercua Buana, Universitas Nasional, Universitas Persada Indonesia YAI dan Universitas Sahid Jakarta. Penelitian sendiri rentan dalam satu bulan dari tanggal 16 November-15 Desember 2013 dengan pemantauan dan kajian terhadap pemberitaan, talkshow dan iklan televisi. Kemudian, penelitian juga menggunakan metode-metode ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.
Baca Juga:
Ditegur iklan politik berlebihan, bos TV malah ledek balik KPI
KPID sindir talk show 'dukun politik' tvOne pendangkalan logika
KPID: Acara home shopping langgar pedoman perilaku penyiaran
'Jupe Paling Suka 69' diprotes KPID
Tujuh anggota KPID Jabar resmi dilantik (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Indonesia istilah ini mulai populer setelah pemilu tahun 2019.
Baca SelengkapnyaMeski masa kampanye Pilkada Serentak 2024 belum dimulai, alat peraga tampak bertebaran di berbagai kota. Salah satunya Bekasi.
Baca SelengkapnyaBanyak perusahaan yang masih mengandalkan TV sebagai media iklan.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berlakunya masa kampanye pemilu 2024, iklan lawas pemilu kembali dikenang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi II DPR RI Ahmad Doli menilai tayangan azan yang memperlihatkan sosok Ganjar bisa diartikan sebagai kampanye.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, masyarakat di desa dan daerah justru santai-santai saja menghadapi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKepolisian tak menampik ada pemutaran iklan yang menampilkan angka dua di videotron itu pada Kamis, 21 Desember 2023 malam.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaPolda Metro mengimbau agar pengusaha periklanan tidak memasang iklan bermuatan politik pada 12 videotron yang bersinggungan dengan pos polisi lalu lintas.
Baca Selengkapnya