Pemecatan PDIP terhadap Emil Dardak dinilai tepat
Merdeka.com - Sikap tegas PDI Perjuangan yang memecat Emil Dardak dari keanggotaan partai merupakan langkah yang tepat. Sebab, sikap Emil yang lebih memilih menerima lamaran partai lain untuk maju sebagai calon wakil gubernur Jatim mendampingi Khofifah Indar Parawansa adalah salah satu bentuk indisipliner.
"Bahkan kategorinya bisa disebut sebagai pengkhianat jika merujuk dari sejarah ketika Emil menjadi calon bupati Trenggalek yang telah didukung penuh oleh PDI Perjuangan hingga ia menjadi bupati," kata pendiri The Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo, di Jakarta, Sabtu (25/11).
"Tak hanya itu, Emil Dardak juga pernah dinobatkan sebagai kader partai sebagai bentuk penghargaan kepada anak muda karena dinilai sebagai tokoh muda yang cerdas, visioner dan memiliki idealisme," imbuhnya.
-
Siapa yang maju di Pilkada Jatim? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa artis yang maju Pilkada? Ramzi, selebritas yang juga dikenal sebagai pembawa acara, resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Bupati Kabupaten Cianjur untuk Pilkada 2024, mendampingi Muhammad Wahyu sebagai calon Bupati.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
Akan tetapi, lanjut Karyono, lain dulu lain sekarang. Kini, suami artis Arumi Bachsin itu lebih memilih berseberangan dengan PDI Perjuangan pada Pilgub Jatim 2018.
Ironisnya, anak mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum di era pemerintahan SBY ini memilih berhadapan dengan partai yang dulu mendukung penuh dirinya hingga berhasil menjadi bupati. "Sikap Emil ini mencerminkan karakter orang yang tidak tau balas budi,” ujar Karyono.
Karyono mengatakan, keputusan tersebut memang merupakan hak seseorang. Namun dalam perspektif lain, menurut dia, sikap Emil yang mengambil posisi diametral berhadapan dengan PDI Perjuangan dalam Pilgub Jatim tampaknya bukan sekadar ambisi pribadi Emil, tetapi patut diduga merupakan skenario politik untuk memecah suara dan mengganggu PDI Perjuangan secara psikologis.
Namun demikian, munurut Karyono, PDI Perjuangan tak perlu khawatir karena Emil bukan faktor signifikan dalam menentukan kemenangan di pilkada Jatim. Upaya untuk memecah suara pemilih PDI Perjuangan juga tidak akan maksimal.
"Sosok Emil bukan tokoh penting yang berpengaruh di internal PDI Perjuangan karena status Emil di PDI Perjuangan ibarat hanya 'anak pungut' yang kini sedang dipungut lagi oleh pihak lain," ujar Karyono.
Pun demikian, jika dilihat dari aspek elektabilitas. Menurut Karyono, PDI Perjuangan tidak perlu terlalu khawatir karena saat ini elektabilitas cagub Jatim yang diusungnya, Saifullah Yusuf masih jauh di atas Khofifah.
"Jika dibandingkan antara Azwar Anas dengan Emil Dardak yang posisinya sama sama sebagai bupati, sosok Azwar Anas di Banyuwangi lebih berprestasi ketimbang Emil di Trenggalek dalam memimpin daerah," ujarnya.
Bahkan, kata dia, popularitas Anas sudah menembus atmosfer nasional karena namanya masuk salah satu kepala daerah berprestasi. Menurutnya, faktor prestasi dan bukti nyata memang merupakan instrumen penting yang menjadi pertimbangan pemilih untuk menentukan pilihan.
"Sementara Emil baru menjadi bupati kurang lebih 2 tahun. Dia belum tuntas menyelesaikan program-programnya sesuai janji kampanyenya," ujar Karyono.
"Karenanya, jika ingin berhasil naik ke level yang lebih tinggi, semestinya Emil harus bersabar, ukir prestasi telebih dahulu dan meningkatkan investasi sosial (social capital) sebagai bekal untuk melaju di tingkat lebih tinggi," ujarnya lagi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP bahkan sudah berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN.
Baca SelengkapnyaSosok Arumi dikenal selalu setia mendampingi Emil saat bertugas
Baca SelengkapnyaMaruarar mengaku mundur dari PDIP karena mengikuti Jokowi.
Baca SelengkapnyaDasco mengatakan, dalam panggung politik mengalihkan dukungan merupakan hal biasa.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan terimakasih selama dirinya berada di partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaDalam berbagai kesempatan, netizen menyebut bahwa tatapan Emil begitu tulus dan penuh rasa sayang kepada Arumi
Baca SelengkapnyaArumi Bachsin dan Emil Dardak adalah salah satu pasutri yang kerap membuat para warganet merasa iri dan cemburu berkat kedekatan mereka.
Baca SelengkapnyaBudiman Sudjatmiko sendiri dipecat dari PDI Perjuangan usai terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaKedua partai ini di waktu yang hampir bersamaan telah memberikan rekomendasi dukungan berupa form B1 KWK.
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca SelengkapnyaBudiman sendiri mantan kader PDIP yang dipecat usai terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya