Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintahan Jokowi dinilai tergantung militansi KIH di DPR

Pemerintahan Jokowi dinilai tergantung militansi KIH di DPR Jokowi temui Prabowo. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo secara berulang menegaskan, bila calon menteri dalam kabinet pemerintahannya yang berasal dari partai politik harus melepaskan jabatannya dari kepengurusan partai. Adapun salah satu sebabnya adalah agar calon menteri tersebut dapat fokus dalam pemerintahan.

Kepala Pusat Studi Komunikasi Universitas Mercu Buana, Heri Budianto berpendapat, sikap Jokowi itu merupakan sebuah komitmen baru dari seorang pemimpin yang patut diapresiasi dan didukung. Namun demikian, ada perkembangan dinamika politik yang juga penting untuk dipertimbangkan oleh presiden terpilih.

"Beberapa minggu terakhir kita melihat dinamika yang cukup keras di Parlemen. Mencermati hal ini saya kira Pak Jokowi harus betul-betul mengakomodasi parpol, terutama mereka yang sejak awal mengusungnya. Parpol-parpol inilah yang akan bertarung habis-habisan di Parlemen selama lima tahun ke depan untuk mendukung program-program Jokowi-JK, sehingga soliditas dengan mereka penting untuk dijaga," kata Heri saat dihubungi wartawan, Jumat (17/10).

Heri menambahkan, spirit pemisahan jabatan menteri dengan parpol dianggapnya terobosan baik agar tidak ada rangkap jabatan. Tetapi realitas politik yang ada, tidak bisa dikesampingkan oleh Jokowi bahwa ketua umum partai politik berperan besar dalam kesolidan sebuah tim.

"Dalam tiap partai politik itu, ada tokoh yang menjadi perekat internal partai itu. Di Hanura ya Pak Wiranto, di PDIP Bu Mega, di PKB ada Cak Imin, di Nasdem dan PKPI ada Surya Paloh dan Sutiyoso. Orang-orang inilah yang menjadi kunci soliditas partai," jelas Heri.

"Jika orang-orang ini dicabut dari posisi di partainya, maka partai akan goyah dan rentan konflik. Partai yang goyah tidak bakal efektif bertarung mendukung Jokowi-JK di parlemen selama 5 tahun ke depan," imbuhnya.

Lebih jauh, Direktur Polcomm Institute itu melanjutkan, posisi Koalisi Indonesia Hebat dalam parlemen, diakui atau tidak ke depannya bakal menghadapi pertarungan politik yang amat keras. Sebab, mayoritas posisi-posisi strategis di parlemen dikuasai Koalisi Merah Putih.

"Sebetulnya, jika posisi KIH di parlemen kuat maka komitmen pemisahan jabatan ala Pak Jokowi itu sangat mungkin diterapkan. Pak SBY sesungguhnya bisa menerapkan itu, karena beliau dulu mayoritas di parlemen. Namun Pak SBY memilih untuk tidak menerapkannya," jelas Heri.

"Kita harapkan saja agar nantinya KIH mampu menambah sekutu di DPR, sehingga komitmen baik ini bisa diterapkan secara maksimal," tutupnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Kejutan! Hasto Bongkar Operasi Jokowi Rebut Kursi Kepemimpinan Golkar dan PDIP
VIDEO: Kejutan! Hasto Bongkar Operasi Jokowi Rebut Kursi Kepemimpinan Golkar dan PDIP

Hasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.

Baca Selengkapnya
Isu Demokrat Dapat Jatah Kursi Menteri, PDIP Singgung Sikap Oposisi Selama Pemerintahan Jokowi
Isu Demokrat Dapat Jatah Kursi Menteri, PDIP Singgung Sikap Oposisi Selama Pemerintahan Jokowi

Sikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi Disebut Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP: Katanya Golkar, Masa Semuanya
Respons Jokowi Disebut Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP: Katanya Golkar, Masa Semuanya

Jokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Budi Arie Jadi Menkominfo, Relawan Dinilai Jadi Kekuatan Politik Jokowi
Budi Arie Jadi Menkominfo, Relawan Dinilai Jadi Kekuatan Politik Jokowi

Kunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.

Baca Selengkapnya
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada

Hasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngaku Punya Data Intelijen Arah Politik Partai, PKS Anggap Alarm Berbahaya
Jokowi Ngaku Punya Data Intelijen Arah Politik Partai, PKS Anggap Alarm Berbahaya

Terlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya
Hasto Bongkar Jokowi Ingin Ambil Alih Golkar dan PDIP, Ada Menteri Ditugaskan jadi Juru Lobi
Hasto Bongkar Jokowi Ingin Ambil Alih Golkar dan PDIP, Ada Menteri Ditugaskan jadi Juru Lobi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dengan merebut PDIP dan Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji PAN Paling Konsisten Dukung Prabowo: Mestinya Ada Tambahan Kursi Menteri
Jokowi Puji PAN Paling Konsisten Dukung Prabowo: Mestinya Ada Tambahan Kursi Menteri

Pujian itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara Kongres VI PAN di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (23/8) malam.

Baca Selengkapnya
Saat Banteng Ditinggal Kawanan
Saat Banteng Ditinggal Kawanan

Peta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.

Baca Selengkapnya
Isu Keretakan Hubungan PDIP dan Jokowi Berbahaya dan Berdampak ke Publik
Isu Keretakan Hubungan PDIP dan Jokowi Berbahaya dan Berdampak ke Publik

Gangguan politik ini menimbulkan tantangan besar, terutama dengan adanya kampanye presiden yang akan datang pada bulan November dan pemilihan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar

Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya