Pemerintahan Jokowi dinilai tergantung militansi KIH di DPR
Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo secara berulang menegaskan, bila calon menteri dalam kabinet pemerintahannya yang berasal dari partai politik harus melepaskan jabatannya dari kepengurusan partai. Adapun salah satu sebabnya adalah agar calon menteri tersebut dapat fokus dalam pemerintahan.
Kepala Pusat Studi Komunikasi Universitas Mercu Buana, Heri Budianto berpendapat, sikap Jokowi itu merupakan sebuah komitmen baru dari seorang pemimpin yang patut diapresiasi dan didukung. Namun demikian, ada perkembangan dinamika politik yang juga penting untuk dipertimbangkan oleh presiden terpilih.
"Beberapa minggu terakhir kita melihat dinamika yang cukup keras di Parlemen. Mencermati hal ini saya kira Pak Jokowi harus betul-betul mengakomodasi parpol, terutama mereka yang sejak awal mengusungnya. Parpol-parpol inilah yang akan bertarung habis-habisan di Parlemen selama lima tahun ke depan untuk mendukung program-program Jokowi-JK, sehingga soliditas dengan mereka penting untuk dijaga," kata Heri saat dihubungi wartawan, Jumat (17/10).
-
Siapa yang duduk di samping Jokowi? Makan bersama satu meja, Jokowi duduk berdampingan dengan Raffi.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Heri menambahkan, spirit pemisahan jabatan menteri dengan parpol dianggapnya terobosan baik agar tidak ada rangkap jabatan. Tetapi realitas politik yang ada, tidak bisa dikesampingkan oleh Jokowi bahwa ketua umum partai politik berperan besar dalam kesolidan sebuah tim.
"Dalam tiap partai politik itu, ada tokoh yang menjadi perekat internal partai itu. Di Hanura ya Pak Wiranto, di PDIP Bu Mega, di PKB ada Cak Imin, di Nasdem dan PKPI ada Surya Paloh dan Sutiyoso. Orang-orang inilah yang menjadi kunci soliditas partai," jelas Heri.
"Jika orang-orang ini dicabut dari posisi di partainya, maka partai akan goyah dan rentan konflik. Partai yang goyah tidak bakal efektif bertarung mendukung Jokowi-JK di parlemen selama 5 tahun ke depan," imbuhnya.
Lebih jauh, Direktur Polcomm Institute itu melanjutkan, posisi Koalisi Indonesia Hebat dalam parlemen, diakui atau tidak ke depannya bakal menghadapi pertarungan politik yang amat keras. Sebab, mayoritas posisi-posisi strategis di parlemen dikuasai Koalisi Merah Putih.
"Sebetulnya, jika posisi KIH di parlemen kuat maka komitmen pemisahan jabatan ala Pak Jokowi itu sangat mungkin diterapkan. Pak SBY sesungguhnya bisa menerapkan itu, karena beliau dulu mayoritas di parlemen. Namun Pak SBY memilih untuk tidak menerapkannya," jelas Heri.
"Kita harapkan saja agar nantinya KIH mampu menambah sekutu di DPR, sehingga komitmen baik ini bisa diterapkan secara maksimal," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaHasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dengan merebut PDIP dan Golkar.
Baca SelengkapnyaPujian itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara Kongres VI PAN di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (23/8) malam.
Baca SelengkapnyaPeta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca SelengkapnyaGangguan politik ini menimbulkan tantangan besar, terutama dengan adanya kampanye presiden yang akan datang pada bulan November dan pemilihan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya