Pemilih cerdas tak asal coblos calon kepala daerah saat pilkada
Merdeka.com - Mencari sosok pemimpin bukan hal mudah bagi masyarakat. Pilkada Serentak pada 9 Desember 2015 nanti, menjadi ajang pertaruhan rakyat pilih pemimpin daerahnya. Namun, ternyata masih banyak masyarakat bingung mencoblos sosok seperti apa.
Banyak sosok calon kepala daerah menawarkan dirinya kepada masyarakat sebagai pribadi baik. Mereka umbar janji sana-sini cari simpatik biar dicoblos pada hari H pesta demokrasi.
Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR) menyarankan masyarakat semakin selektif memilih pemimpinnya. Sebaiknya memang dicari sosok dikenal bagus di tengah masyarakat
-
Apa itu akhlak? Secara sederhana, akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan secara berulang kali. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian akhlak, sekaligus macam dan manfaatnya menurut agama Islam.
-
Bagaimana akhlak tertanam? Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa pengertian akhlak dalam Islam adalah salah satu sifat yang tertanam di dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan pemikiran lagi.
-
Apa itu akhlak mazmumah? Akhlak mazmumah adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada perilaku atau sifat-sifat buruk yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dalam bahasa Indonesia, akhlak mazmumah dapat diterjemahkan sebagai 'akhlak tercela' atau 'sifat buruk.'
-
Bagaimana akhlak terbentuk? Namun, secara istilah akhlak adalah sifat yang dimiliki oleh seseorang, telah melekat dan biasanya akan tercermin dari pelaku orang tersebut.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
"Kita harus melihat rekam jejak masing-masing individu (para pasangan calon)," kata Koordinator Nasional JPPR, Masykurudin Hafidz kepada merdeka.com, Jumat lalu.
Lebarnya pintu informasi di era sekarang seharusnya tidak menyulitkan masyarakat. Menurut Masykurudin, masyarakat harus mengecek di internet siapa sosok calon pimpinan daerahnya.
Para pasangan calon, kata dia, pasti mempunyai latar belakang. Bila memang dikenal bagus, biasanya profil sang calon pimpinan daerah banyak nongol di dunia maya. Sebab, memilih berdasarkan visi misi para calon kurang detil membuat diri merasa yakin.
"Mereka (para pasangan calon) harus mampu menjadi panduan kita. Sekarang cari latar belakangnya gampang kok, bisa dengan mencari info melalui mesin pencari di internet," ujarnya.
Pengamat sosial Musni Umar menambahkan, masyarakat dalam mencari pemimpin daerahnya harus melihat harus melihat secara kerohaniannya. Rekam jejak baik, namun tidak mempunyai akhlak bagus itu sama saja tidak seimbang.
Dia juga meminta jangan mencoblos para calon terindikasi korupsi. Kondisi ini dikhawatirkan bisa mengganggu perkembangan suatu wilayah
"Jadi yang enggak berkualitas imannya enggak bagus," kata Musni kepada merdeka.com, Jumat lalu.
Maka dari itu, Musni menyarankan pemerintah harus segera memperbaiki tingkat kecerdasan masyarakat. Kondisi ini penting bagi masa depan Tanah Air.
"Masyarakat harus meningkatkan kecerdasannya agar tidak menyesal. Masyarakat kan banyak menyesal pilih pemimpin nantinya," terangnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud MD menekankan pemuda memilih sosok pemimpin yang memilik rekam jejak yang bagus.
Baca SelengkapnyaMahfud mengakui tidak ada calon yang sempurna. Semua calon pemimpin yang ada pasti memiliki kebaikan dan tidak luput adanya kejelekan yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaPilkada serentak 2024 akan digelar pada 27 November nanti. Masyarakat akan memilih pemimpin setingkat Kota, Kabupaten dan Provinsi.
Baca SelengkapnyaPemilu harus dilaksanakan bukan karena ingin mendapat pemimpin yang ideal.
Baca SelengkapnyaPesan tersebut diungkapkan Uskup Ignatius tepat di Hari Natal 2023
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah menyarankan supaya masyarakat turut menolak praktik politik transaksional.
Baca SelengkapnyaPara capres-cawapres harus tampil sebagai sosok penuh kedamaian.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta kepada masyarakat untuk memilih pemimpin dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Said, memilih pemimpin karena iming-iming materi hanya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki kapasitas.
Baca SelengkapnyaRomo Benny kembali mengingatkan masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis.
Baca SelengkapnyaPilkada menjadi ajang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin lokal yang terbaik.
Baca SelengkapnyaSurat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya